🦆Duapuluh Dua

380 37 8
                                    

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN BESTIE'Z! 😉

Happy Reading!

🦆🦆🦆

Seperti biasa, tiap makan siang Akaashi memilih untuk pergi ke rumah sakit untuk melihat (Name). Ia terkejut tak mendapati seseorang dalam ruangan tersebut, apalagi brankar di dalam sana sudah rapih seperti tidak ada yang tempati. Akaashi pun merogoh ponselnya dan mengirimi (Name) pesan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Akaashi langsung berubah sumringah, tanpa berkata apa-apa lagi ia langsung berjalan cepat menuju parkiran dan segera meluncur ke rumah mertua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Akaashi langsung berubah sumringah, tanpa berkata apa-apa lagi ia langsung berjalan cepat menuju parkiran dan segera meluncur ke rumah mertua. Namun sebelum itu, ia mengabari Ennoshita terlebih dahulu bahwa ia ada urusan penting melebihi urusan negara sehingga dirinya tidak bisa balik ke kantor setelah makan siang berakhir.

Sesampainya ia di rumah orang tua (Name), Akaashi di sambut oleh Yuuka. Tatapan wanita itu tidak lagi menajam, bahkan dengan ramah Yuuka menyambutnya dan mempersilahkan dirinya masuk.

"Oh, dia pindah ke kamar." ujar Yuuka yang tak melihat (Name) di ruang keluarga, padahal tadi (Name) berbaring santai di sofa panjang, "Kamu ke kamarnya aja."

Akaashi mengangguk mengerti, "Aku ke atas dulu, Bu." pamitnya sedikit canggung.

Setelah dibalas anggukan oleh Yuuka, Akaashi pun beranjak menaiki anak tangga menuju kamar (Name). Sebelum masuk ia mengetuk dulu pintu berwarna putih itu dengan pelan setelah menarik napas panjang. Begitu masuk, ia langsung disuguhkan dengan tatapan tajam. Akaashi pun menelan salivanya kuat sembari menutup kembali pintu kamar.

"Siapa kamu? "

Akaashi tersenyum kecut, istrinya itu masih marah rupanya, "Sayang--"

"Apa sayang-sayang?! " Akaashi sontak terkejut begitu (Name) menyentakkan suara padanya.

Akaashi kembali menelan salivanya dan tersenyum pada (Name) yang tetap memasang wajah juteknya. Ia pun memasang wajah sendunya dan berjalan mendekat ke arah (Name), namun istrinya itu malah bersidekap sembari membuang wajah ke arah lain.

PERFECT HUSBAND || AKAASHI KEIJI X READERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang