14

4K 439 5
                                    

Sementara itu di villa milik jeno itu ketiga menatap bingung dan mencari keberadaan jaemin juga renjun tapi tak mendapatkan tanda-tanda sama sekali, bahkan tas keduanya juga masih berada di dalam kamar yang keduanya tepati tapi keduanya tak ada dimanapun.

"Kemana mereka sebenarnya? Bahkan masakan renjun saja belum siap, tapi aku tak bisa menemukannya dimanapun." Ucap Haechan.

"Aku juga tak bisa menemui na jaemin." Ucap jeno.

"Kurasa kita harus menghubungi mereka." Ucap Mark.

"Aku akan menghubungi renjun."

"Aku akan menghubungi jaemin juga."

"Bagaimana?"Ucap Mark menatap keduanya.

"Ponsel renjun tak aktif."

"Ponsel jaemin juga tak aktif."

"Sudahlah sepertinya mereka pergi bersama" Ucap Mark walaupu tak rela karena bagaimanapun dia juga menyukai renjun. Tapi, takdir membuat dia tak bisa memiliki renjun, tapi dia akan berusaha dan merebutnya dari tangan jaemin.





















At. Samsung hospital.

Jaemin dan renjun kini masih menunggu winwin selesai di operasi, renjun hanya diam sejak tadi begitu pula dengan jaemin.

"Jaemin-ssi?" Jaemin lantas melihat renjun.

"Makasih karena sudah membantu ibuku. Aku akan bersandiwara dengan baik tanpa bayaran kali ini, karena aku sudah banyak berutang padamu untuk kesembuhan ibuku." Ucap renjun. Jaemin hanya diam saja.

"Tapi, aku harap tak lama jaemin. Karena aku ingin fokus pada kondisi ibuku dan aku tidak ingin merasa bersalah karena berbohong pada keluargamu. Segera bicara pada kekasihmu yang sebenarnya agar semua ini cepat berakhir " Ucap renjun lalu jaeminpun berdiri, renjun hanya menatapnya bingung tapi jaemin pergi begitu saja tanpa berbicara sama sekali. Renjun menatap kepergian jaemin dengan perasaan kecewanya.

"Ayolah Huang, jaemin milik orang lain, kau tak boleh mencintainya. Kau hanya kekasih pura-pura nya untuk melindungi kekasihnya yang sebenarnya. Ayolah Huang, kau tak boleh berakhir mencintainya." Monolog renjun pada dirinya sendiri.

Sedangkan jaemin kembali ke administrasi rumah sakit itu, lalu diapun memberikan blackcard nya yang tak akan habis itu pada karyawan itu.

"Ada apa tuan?"

"Simpankan kartu itu untuk pengobatan nyonya huang winwin, jika ada keperluan apapun langsung potong. Mengerti?"

"Baik tuan, tapi kalau walinya bertanya saya harus mengatakan apa?"

"Katakan saja kalau pihak rumah sakit menggratiskannya karena paling lama dirawat disini."

"Baiklah, saya mengerti tuan." Ucap karyawan itu lalu jaeminpun mengangguk dan pergi. tanpa disadari olehnya, Seong woo yang merupakan kepercayaan Nakamoto itu melihat dan menghubungi Yuto.

"Tuan ada yang akan saya beritahukan."

"...."

"Ada seseorang yang menanggung semua biaya nyonya."

"..."

"Saya akan mencaritahu, tapi orang itu menyuruh pihak rumah sakit untuk diam dan tak memberitahu pada tuan muda."

"...."

"Baik tuan."

Setelah beberapa menit kemudian, jaemin kembali dan menuju ruangan operasi dimana renjun tengah menunggu didepan ruangan itu. Lalu diapun mendekat dan memberikan sarapan untuk renjun karena renjun juga harus makan sesuatu. Renjun yang melihat kantong plastik itu langsung mengangkat wajahnya.

*Jaemin-ssi?" Kagetnya, karena dia berpikir kalau jaemin sudah pulang.

"Makanlah, setidaknya kau harus mengisi energimu. Lagi pula kau belum sarapan."

"Tak perlu repot-repot jaemin."

"Aku tak terima penolakan." Ucap jaemin datar dan renjun langsung mengambilnya membuat jaemin tersenyum kecil.

"Apa kau tidak ikut makan juga?"

"Aku sudah duluan tadi, itu sengaja aku bungkus untukmu."

"Terimakasih "

"Hmm." Angguk jaemin lalu duduk disampingnya dan renjun mulai memakan sarapannya Dengan perlahan. Dan tanpa disadari keduanya seongwoo menatap keduanya dari jauh sembari memotretnya agar tak ketahuan oleh keduanya atau siapapun.

































💐💐💐

Scandal of Love (jaemren)END✔Where stories live. Discover now