21

3.8K 385 4
                                    


~Double update~





Disini sekarang jaemin dan renjun berada di taman rumah sakit itu.

"Kenapa kau menyetujuinya?"

"Karena jika memang dengan adanya kehadiranku, min Jeong akan bahagia di hari-hari terakhirnya maka aku akan melakukannya. Lagian ini tak termasuk dalam hal sandiwara jaemin-ssi, aku akan membayar uangmu kembali setelahnya dengan cara dicicil, jadi kau tak perlu membayar ku kembali. Aku juga sudah mentransfer uangmu yang sebelumnya ditambah dengan uang cicilan utang ku, karena kau sudah membayarkan operasi ibuku." Ucap renjun dan jaemin hanya diam saja karena dia tak bisa mengatakan apqpun ataupun menyuarakan isi hatinya saat ini karena rasa bingungnya.

"Kau kirimkan saja alamat apartemenmu padaku, aku akan datang besok. Aku harus kembali bekerja. Dan ini, aku kembalikan ponsel yang kau belikan." Ucap renjun lalu diapun meletakkan ponsel itu diatas bangku dan pergi begitu saja. Karena dia harus melakukannya agat dia tak terlalu merasa masuk kedalam sandiwara dan merasa nyaman hingga harus keberatan saat meninggalkannya. Dia tak mau hal itu. Jaemin hanya diam menatap kepergian renjun juga ponsel tang dia belikan untuknya dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Dan tanpa mereka sadari sejak tadi seseorang memotret mereka berdua.



At. Tempat kerja.

Renjun mendudukkan dirinya dimeja kerjanya.

"Njun?" Ucap Haechan dan renjun pun menatapnya.

"Apa kau pergi karena ini bersangkutan dengan jaemin?" Bisik Haechan. Dan renjun menggelengkan kepalanya karena terlalu malas untuk berbicara saat ini, dia harus membereskan hatinya saat ini.

"Apa adiknya kenapa-napa?" Dan renjun kembali menganggukkan kepalanya lagi. Haechan hanya mengangguk tanda mengerti. Sedangkan Samuel dan Dery yang baru saja kembali dari kantin melihat dari pintu masuk divisi mereka itu.

"Sudahlah muel, aku yakin tidak terjadi apapun dengan adikmu." Ucap Dery pelan.

"Ntahlah, aku rasa dia benar-benar cukup tertekan." Ucap Samuel pelan sembari menatap renjun disaat bersamaan lami dan heejin juga kembali dari toilet

"Eoh? Samuel oppa, aku sarankan untuk tak menyukai renjun karena dia sudah phnya kekasih " Ucap heejin.

"Benar oppa, renjun oppa sudah punya kekasih dia tak akan melirik mu." Ucap lami sedangkan Samuel hanya diam saja lalu kembali ke meja kerjanya.

"Apa kami salah bicara dery oppa?" Ucap heejin dan Dery hanya mengangkat bahunya tanda tak tau dan duduk di mejanya begitu pula dengan kedua wanita itu.

"Aku akan ketempat sajangnim dulu." Ufap renjun lalu diapun langsung pergi seketika. Membuat Haechan hanya menatapnya bingung bahkan Mark saja tak disapa olehnya saat bersisian di pintu divisi mereka.

Ruangan Karina.

"Kenapa renjun-ssi?"

"Bisakah aku meminta pengurangan waktu bekerja sajangnim? Maksud saya, saya hanya perlu masuk saat hari team penyiaran acara saya saja?"

"Atas alasan apa kau meminta ini? Kau tau bukan kalau seperti itu gajimu hanya separuh?"

"Hmm, tapi kali ini saya harus melakukannya. Bisakah?"

"Apa Na Jaemin menyuruhmu?"

"Tidak, tapi saya ada urusan lain, lagian ini tak ada sangkut pautnya dengan Na Jaemin " datar renjun dab Karina cukup bingung.

*Kalian bertengkar?"

"Bisakah sajangnim?" Ucap renjun mengabaikan pertanyaan Karina.

*Baiklah, mulai besok kau bisa bekerja seperti itu dan malam Minggu jangan sampai telat untuk acaramu itu."

"Oke." Ucap renjun datar lalu diapun langsung keluar dari ruangannya itu.

"Sepertinya aku harus bicara dengan Na Jaemin nantinya." monolog Karina.






Kembali lagi pada jaemin, saat ini dia sedang menyuapi buah-buahan pada adiknya itu dengan mendengarkan semua perkataannya

"Oppa tau? Saat aku keluar dari rumah sakit aku mengunjungi renjun oppa, bahkan aku mengatakan kalau aku akan sangat senang melihat kalian berdua menikah sebelum aku tiada oppa."

"Pas—" jaemin menggantung ucapannya karena ponselnya berbunyi dan tertera nama beomgyu lalu diapun mengangkatnya begitu saja.

"Hyung, temui aku segera di cafe biasa atau aku akan datang dan mengatakan semua tentang sandiwara mu dan pria jalang itu."  Lantas panggilan berakhir begitu saja.

"Siapa oppa?"

"Siapa jaem?" Ucao taeyong yang memang sedang duduk disofa bersama dengan jaehyun.

"Jay, aku harus kekantor lebih dulu. Tak masalah kan sayang?"

"Hmm oppa, hati-hati." Ucap min Jeong melambai pada kakaknya iti sembari tersenyum lebar.









At. Cafe xxx.

Jaemin masuk dengan wajah datarnya lalu mendekat pada beomgyu.

"Hyung? Akhirnya kau datang juga, aku senang sekali. Aku sangat rindu tau." Ycap beomgyu memeluk jaemin tapi jaemin hanya diam saja. Hingga beomgyu melepaskan pelukannya.

"Ada apa denganmu Hyung? Kau tak merindukanku? Atau kau mendua d dengan sih pria jalang itu sekarang?!"

"Hentikan perjataanmu itu Choi beomgyu! (Tunjuk jaemin) kau bahkan tak jauh lebih baik darinya. Choi Beomgyu, mungkin kita memang tak cocok bersama karena kau sangat egois, aku tak mau lagi berada dalam hubungan ini, terserah kau mau menerima atau tidak. Tapi, mulai detik ini kau bukan lagi kekasihku, kau hanya orang asing bagiku, dan jangan pernah kau mengganggu kehidupanku sama sekali." Datar jaemin lalu pergi begitu saja. Beomgyu mengepalkan kedua tangannya menahan amarahnya.

"Huang Renjun, lihat saja aku akan membuat hidupmu menderita. Jika aku tak bersama dengan Na Jaemin maka kau juga tak boleh bersamanya." Monolog beomgyu.





























💐💐💐

Scandal of Love (jaemren)END✔Where stories live. Discover now