25

3.6K 372 1
                                    

Renjun keluar dari ruangan sang ibu untuk melihat berapa tagihan rumah sakit ibunya itu, dia berjalan sepanjang lorong menuju administrasi dan sepanjang langkah kakinya itu diapun melihat semua orang berbisik sembari melihat kearahnya. Jujur renjun, bingung dan tak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini, apa dia melakukan kesalahan? Kalaupun melakukan kesalahan dimana letaknya?

"Aku yakin ibunya bukan orang baik."

"Dia hanya punya ibu, berarti dia anak yang tak jelas."

"Kenapa keluarga setingkat konglomerat itu mau memiliki calon menantu sepertinya."

Renjun mendengar semuanya lantas berhenti dan diapun membuka ponselnya lalu menatap kaget berita yang saat ini dia lihat. Dan membuatnya seketika mengerti kenapa dia jadi bahan pembicaraan karena sekarang semua orang tau kalau dia adalah kekasih dari Na Jaemin. Kekasih pura-pura lebih tepatnya. Walaupun begitu, semua orang pasti menatapnya sebelah mata saat ini.  Dan jujur itu membuat renjun merasakan sakit hati yang cukup parah saat ini. Renjun menundukkan kepalanya agar tak ada siapapun yang tau kalau dia tengah menangis dan disaat bersamaan dia merasakan tubuhnya ditutupi oleh mantel dari atas kepala dan diapun merasakan pelukan hangat dari seseorang.

"Maafkan saya." Dan renjun sangat tau suara itu saat ini, dan yang bisa dia lakukan hanya menangis dan menangis dalam diam saat ini.














Beberapa menit kemudian, jaemin dan renjun berada di taman rumah sakit itu.

"Makasih jaemin-ssi "

"Tak perlu berterimakasih karena semua ini terjadi akibat aku. Akulah yang menarikmu sampai ditahap ini."

"Kalau begitu ini kesalahan kita. Dan kenapa kau kemari? Bukankah kau sudah mengirimkan alamat apartemenmu padaku?"

"Aku hanya cemas padamu. Mianhe." Ucap jaemin. Dan renjun hanya diam saja karena dia tak mau merasa senang, karena dia sangat jelas paham maksud jaemin yang mungkin tak ingin rugi jikalau terjadi sesuatu yang buruk padanya.

Selang beberapa menit, akhirnya jaemren berada didalam ruang rawat winwin dan winwin yang menatap ramah keduanya.

"Mama?"

"Tak masalah sayang, Mama janji jika terjadi sesuatu mama akan menghubungimu melalui suster disini." Ucap winwin tersenyum. Dan renjun hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Nak, tolong jaga anak saya ya. Hanya dia yang saya miliki." Ucap winwin dan jaemin hanya menganggukkan kepalanya itu.

"Injunie pamit ya."Ucap renjun lalu mendekat dan diapun memeluk winwin begitu pula sebaliknya. Setelah pelukan itu berakhir jaemrenpun pergi sedangkan winwin hanya menatap kepergian keduanya saat ini.

"Mama berharap yang terbaik untuk kebahagiaanmu sayang." Monolog winwin.





Di perjalanan menuju apartemen milik renjun untuk menjemput barangnya, tak ada pembicaraan berarti apapun, karena renjun yang diam saja sembari menatap keluar jendela mobil sedangkan jaemin hanya menyetir karena tak tau akan membicarakan apa saat ini setelah banyak hal terjadi padanya dalam waktu dekat ini.

Sesampainya di depan apartemen renjun, renjunpun membuka seatbell nya dan akan turun tapi jaemin menghentikannya dengan menahan tangannya.

"Apa saya perlu bantu?"

"Tidak perlu jaemin-ssi. Saya hanya sebentar, dan lagi barangnya juga tak banyak." Ucap renjun lalu melepaskan pegangan tangan jaemin dan pergi begitu saja membuat jaemin hanya menatap renjun yang masuk kedalam gedung apartemen itu.

"Ntah kenapa aku merasa kau mencoba menjauh dariku Nakamoto Renjun.* Monolog jaemin.















At. Apartemen jaemin.

Keduanya sampai dan langsung masuk kedalam unit apartemen milik jaemin itu, bahkan renjun langsung mendapatkan pelukan dari min Jeong.

"Gege, akhirnya Gege datang juga. Gege baik-baik sajakan? Apa Gege terluka?" Ucap min Jeong sembari melonggarkan sedikit pelukannya untuk menatap renjun.

"Aku baik-baik saja min Jeong." Ucap renjun dan min Jeong hanya tersenyum sekaligus merasa sangat lega saat ini.

"Min Jeong, sudah hentikan. Biarkan renjun duduk dulu." Ucap taeyong yang kembali dari dapur apartemen itu.

Min Jeong lantas segera melepaskan pelukan renjun dan membawa renjun menuju sofa membuat renjun meninggalkan kopernya yang langsung dibawakan oleh jaemin menuju ruang tengah apartemen itu.

"Oppa?"

"Kenapa min Jeong?" Ucap jaemin akan membawa koper renjun kedalam kamar tamu.

"Kenapa kesana? Oppa tak ingat aku memakai kamar itu? Bukankah oppa dan renjun ge sepasang kekasih. Jadi, tak masalah jika harus tidur bersama bukan?" Renjun hanya diam saja sedangkan jaemin sedikit kaget lalu memberikan kode pada renjun. Renjun hanya menganggukkan kepalanya secara samar dan memberikan kode tak apa-apa demi kebahagiaan min Jeong saat ini.

"Hmm." Datar jaemin lalu diapun segera membawa koper milik renjun ke dalam kamarnya.

"Gege? Kau pasti banyak mendengar hal yang tidak-tidak ya? Jangan masukkan dalam hati ya." Ucap min Jeong.

"Hmm, aku tau min Jeong." Ucap renjun tersenyum sembari mengelus kepala wanita itu. Disaat bersamaan dengan Taeyong yang menghampiri dengan segelas tea.

"Ini renjun."

"Makasih mommy." Ucap renjun tersenyum. Lalu diapun meminum seteguk tea itu.  Sedangkan taeyong duduk dihadapannya.

"Mommy dengar ibumu sudah sadar, apa benar?" Renjun hanya menganggukkan kepalanya.

"Kapan kira-kira mommy bisa bertemu dengan ibumu? Mommy ingin tau siapa orang beruntung yang bisa mempunyai anak sebaik dirimu." Ucap taeyong dan renjun hanya diam saja. Karena dia juga tak bisa memberikan janji untuk pertemuan taeyong dan ibunya.





















💐💐💐

Scandal of Love (jaemren)END✔Where stories live. Discover now