<S2:3>

947 115 3
                                    

Jaeyong melihat min jeong yang turun dari lantai dua dan diapun melihat kedua cucunya yang asyik dengan sarapan mereka.

"Min Jeong? Kau melewati kamar jaemin?"

"Hmm, seperti jaemin oppa dan renjun ge belum bangun." Ucap min jong lalu mengdlus kedua kepala keponakannya itu.

"Pagi twins." Ucapnya ceria.

"Pagi imo." Ucap keduanya riang.

"Tumben sekali mereka belum bangun." Ucap taeyong.

"Ah, tadi pagi sekali renjun ge sudah bangun sih, dan membuatkan tea untuk jaemin oppa. Katanya jaemin oppa masuk angin mom, mungkin saja karena itu mereka berdua belum bangun." Ucap min jeong dan taeyong hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Disaat bersamaan mereka melihat jaemren yang mendekat ke meja makan.

"Mama~" Ucap kedua anak kembarnya dan langsung memeluk kaki renjun, membuat renjun berjongkok untuk memeluk anak kembarnya itu.

"Kau sakit jaem?" Ucap jaehyun melihat anak sulungnya itu.

"Hanya masuk angin biasa saja dad." Ucap jaemin lalu mereka berempat duduk dan mulai makan sarapan.

"Kenapa tak memakan sarapanmu jaem?" Ucap taeyong pasalnya anak sulungnya itu hanya diam saja.

"Aku rasanya sangat mual mom. Makanya aku tak mau makan apapun." Ucap jaemin.

"Nana ingin dibuatkan apa?" Ucap renjun menatap suaminya itu, karena dia tak mau kalau suaminya semakin sakit apalagi mereka akan ke Jepang dan berangkat sore setelab renjun membujuknya subuh tadi.

"Aku ingin tea saja." Renjun lantas mengangguk lalu diapun menuju dapur dan membuatkan tea hangat dengan tambahan jahe agar tubuh jaemin hangat dan lebih baik.

"Kau kenapa tiba-tiba sakit? Bukannya kemarin baik-baik saja?" Ucap taeyong menatapnya.

"Aku juga tidak tahu mom, tapi rasanya benar-benar sangat aneh." Ucap jaemin.

"Mungkin karma karena oppa terlalu menyebalkan." Ketus min Jeong.

"Aku tak akan berdebat denganmu." Ketus jaemin membuat min Jeong hanya mengangkat kedua bahunya.

"Ini teanya Nana." Ucap renjun meletakkan disebelah jaemin lalu diapun duduk kembali.

"Makasih sayang." Ucapnya lalu meminum tea itu seteguk.

"Mom, dad, aku dan nana Hyung juga twins akan pergi ke Jepang sore ini." Ucap renjun membuat jaeyong dan min jeong kaget bukan main.

"Kenapa tiba-tiba ge?" Ucap min Jeong.

"Tadi malam aku mendapatkan telpon dari Samuel oniichan kalau dia akan mengadakan acara pernikahan. Nana juga mendengarnya dan nana memutuskan untuk pergi hari ini." Ucap renjun.

"Injunie benar mom, dad, soalnya biar bagaimanapun renjun tetap bagian keluarga Nakamoto. Jadi, kehadirannya penting."

"Apa akan tetap pergi saat kau sedang sakit jaemin?" Ucap taeyong.

"Aku sudah jauh lebih baik mom, lagian kami juga sepakat akan pergi sore ini."

"Kenapa tiba-tiba?" Ucap jaehyun.

"Samuel oniichan sengaja katanya biar suprise dad." Bohong renjun karena malu dengan perbuatan kakak sepupunya itu. Apalagi dia dulu juga mengalaminya. Untung saja dia bisa bersatu dengan jaemin. Kalau tidak dia tak akan tahu bagaimana saat ini.

"Aaa." Angguk jaehyun mengerti.

"Kalian harus jaga kesehatan. Renjun jangan sampai Nana terlalu dekat dengan sih twins, mommy gak mau cucu mommy sakit "

"Ne mom." Ucap renjun tersenyum sembari menganggukkan kepalanya.









Sekarang disini jaemren dan kedua anak mereka berada, didalam pesawat pribadi milik sang suami untuk segera pergi ke Jepang. Pesawat baru saja landing beberapa menit yang lalu dan sih kembar juga sudah tertidur karena lelah bermain.

"Nana?" Jaemin hanya berdehem sembari terus memeluk lengan istri mungilnya itu dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher renjun.

"Apa sudah lebih baik?" Ucap renjun pasalnya sebelum pesawat landing jaemin sempat muntah-muntah kembali di toilet pesawat.

"Hmm. Aku hanya sedikit lemas."

"Ingin aku mintakan tea pada pramugari?"

"Tidak, aku mau seperti ini saja." Ucap jaemin yang masih bisa di dengar oleh renjun dan renjun hanya membiarkan saja sembari mengelus tangan jaemin yang memeluk lengannya dan berharap semoga suaminya tak sampai jatuh sakit nantinya.

























💐💐💐

Scandal of Love (jaemren)END✔Where stories live. Discover now