3. Sugar Baby [1/2]

2.6K 214 60
                                    

Mr. Smith
‘Supposed to be your daddy’

 Smith‘Supposed to be your daddy’

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you enjoy it
Happy reading

.

“Sir?”

“Hai,” Sapa Smith dengan senyum tipisnya.

Smith lantas menoleh ketika gadis dengan dress baby pink itu berdiri di antara dirinya dan Danielle. Namun ia mendapati wajah Vicky pucat pasi dan berkeringat.

“Kau akan bekerja 3 malam dalam seminggu. Untuk hari ini cukup sampai disini ya,” Jay berucap sambil memberikan senyum tipis.

“Terima kasih,”

Danielle yang merasakan genggaman tangan Vicky pada lengannya lantas mendongak untuk melihat temannya. Ia terkejut dan langsung berdiri kala mendapati wajah Vicky yang pucat.

“Kau sakit Vic?” Smith yang semula melihat jam pada pergelangan kirinya menyadari bahwa dress baby pink itu ada bercak merah yang cukup banyak.

“Vicky, pahamu berdarah,” Jay dan Isa yang mendengar ucapan Smith juga serta merta berdiri untuk melihat keadaan gadis itu.

“Biar saya yang bawa kamu ke rumah sakit,” Smith menawarkan diri. Vicky hanya mengangguk, ia tak mungkin menolak saat kaki bagian atasnya terasa perih dan cukup kaku.
Smith memasang ekspresi menenangkan pada Isabelle dan Danielle bahwa gadis itu akan aman bersamanya. Lantas dua kakak beradik dan juga Jay kembali duduk untuk melanjutkan makan malam mereka yang tertunda. Smith langsung merangkul Vicky untuk keluar dari restoran. Ia bisa merasakan gadis itu menumpukan diri padanya.

“Sir, I’m sorry,” Vicky lantas berhenti melangkah. Kakinya benar – benar kaku sekarang.

“Kamu nggak perlu minta maaf. Sekarang kita berobat dulu,” Smith yang ingin melangkah kemudian menoleh saat Vicky menggeleng.

“Kakiku kaku Sir, aku tidak—”
Vicky reflek mengalungkan tangannya karena Smith tiba – tiba saja menggendongnya. Ia kaget dengan perlakuan Smith yang tiba – tiba.

“Ahh Sir, jangan pegang lukanya,” Smith kaget karena menekan luka di paha kanan Vicky. Ia lebih kaget lagi saat dress itu sedikit tersingkap dan menampakkan kulit paha bagian kanan gadis itu banyak terluka.

“Iya maaf,”

Keduanya berjalan ke parkiran dan Smith mendudukkan Vicky pada kursi penumpang. Untung saja ia pulang ke kondo untuk menjemput Isa menggunakan mobil tadi. Coba saja kalau pakai sepeda, ia tidak akan bisa menolong gadis ini. Smith langsung saja meninggalkan restoran Jay, dengan lihai ia memainkan kemudi untuk segera sampai pada tujuan.

“Sir mau kemana?”

“Ini kondominium saya kebetulan dekat, cuman 400 meter. Kalau ke rumah sakit jauh, luka kamu kemasukan beling kaca, nanti keburu infeksi,” Smith memutar kemudi memasuki parkiran 432 Park Avenue. Ia pun tak butuh waktu lama untuk memarkirkan mobilnya mundur.

MR. SMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang