21. An Accident

1K 138 12
                                    

Mr. Smith
'Supposed to be your daddy'

 Smith'Supposed to be your daddy'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you enjoy it
Happy reading

.


"Kamu kenapa nggak bilang? Kan aku bisa jemput kamu di bandara Karina," 

"Aku nggak mau ganggu tidur kamu. Pasti kamu capek karena akhir - akhir ini lembur." Wanita yang dipanggil Karina itu mendudukkan dirinya di sofa kamar seraya melepaskan syal yang ia gunakan.

"Aku takut ada apa - apa sayang. Kamu kan lagi hamil." Sang suami ikut duduk di samping istrinya. Kemudian menggenggam tangan wanita itu lembut.

"Aku sehat kok, nggak terjadi apa - apa," Karina hanya bisa mengulas senyum pada suaminya yang tampak sangat khawatir.

"Kamu nggak boleh capek sayang,"

"Iyaa..."

Ethan merasa kaget ketika istrinya yang menunda kepulangan ke New York tiba - tiba saja berada di rumah mereka. Ia tak bisa menyembunyikan perasaan rindu dan khawatir pada istrinya itu, apalagi Karina sedang mengandung buah hati mereka. Ethan memperhatikan sosok istrinya yang tampak lelah, belum lagi warna pucat yang selalu menghiasi bibir Karina. Ia mendekat dan memeluk istrinya kemudian, sudah sebulan lebih ia tak berjumpa dengan wanita itu.

"Sayang lepasin bentar, aku kesemutan," Karina menurunkan tangan Ethan perlahan.

"Yang mana?" Ethan kembali khawatir. Ia memang sudah sering mendapati kondisi istrinya yang seperti itu karena autoimun yang Karina idap. Seperti mudah memar, lemas, kesemutan, sakit kepala, hingga gangguan gerak dan keseimbangan.

"Astaga, ini kaki kamu memar gini. Yaudah, kita ketemu dokter ya," Ethan yang sudah tahu istrinya sering kesemutan di tungkai kaki sontak terkejut melihat kaki Karina yang banyak memar.

"Nggak usah, aku nggak papa,"

"Nggak ada penolakan. Kan aku udah bilang kamu nggak bisa banyak aktifitas, kamu mudah kecapekan. Nanti baby nya kenapa - kenapa gimana?"

"Dari dulu juga gara - gara aku sakit kan makanya kita nggak punya anak. Aku selalu minta cerai sama kamu karena aku nggak mampu Ethan," Karina jadi sensitif tiap kali membahas perihal anak, belum lagi dirinya yang kini merasa lelah dan lemas. Tanpa permisi bulir bening itu jatuh membasahi pipinya.

"Sayang jangan nangis, nanti baby nya sedih. Ini bukan salah kamu, nggak ada yang mau sakit. Satu lagi, aku nggak bakal ceraiin kamu Karina," Ethan berucap lembut. Tangannya terulur untuk menghapus air mata istrinya lalu menyelipkan surai Karina pada daun telinga istrinya.

"Jadi kenapa kamu tiba - tiba pulang? Adik kamu gimana?" Ethan berusaha mengganti topik, ia tak mau terus - menerus larut dalam topik yang selalu membuat istrinya sedih.

MR. SMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang