11. The Assistant

1.3K 154 63
                                    

Mr. Smith
'Supposed to be your daddy'

 Smith'Supposed to be your daddy'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you enjoy it
Happy reading

.

"Kamu yang datang terlambat, mana alat musiknya?!" Suara seorang pria membuat aula musik berisi sekitar 40 orang itu terdiam. Atensi mereka kini tertuju pada satu objek yang sama, siapa lagi kalau bukan si oknum yang terlambat.

"Anda siapa ya?" Danielle yang berjarak 4 meter dari Vicky --oknum-- yang berada di mulut pintu mendelik tajam pada sahabatnya itu. Sementara Vicky hanya berkata 'Apa sih?!' dengan kesal tanpa suara kepada Danielle.

Danielle memalingkan pandangan, ia benar - benar tidak bisa membantu sahabatnya dalam situasi seperti ini. Bagaimana mungkin Vicky bertanya seperti itu? Apa yang dilakukannya sampai - sampai tidak membaca chat grup mereka.

"Kamu belum tahu atau nggak tahu?" Si pria dengan jas sewarna abu itu melipat tangannya di depan dada lantas memiringkan kepalanya dengan senyuman yang mengintimidasi.

"Iyaa, saya tidak tahu anda siapa," Itulah jawaban Vicky. Tak sesuai dengan ekspetasinya, tatapan dari teman - temannya justru tambah menargetkan dirinya, seolah - olah dirinya lah yang salah dalam situasi ini. Hal itu membuat Vicky semakin bingung dan mengarahkan telunjuknya pada dirinya sendiri. Padahal ia tak merasa takut saat tatapan intimidasi yang pria itu berikan padanya. Tapi melihat ada sekitar 40 pasang mata yang memojokkannya, mental Vicky berubah menjadi yuppy.

"Anda, Vicky Jang!" Sang pria menggunakan isyarat tangan agar si gadis mendekat. Vicky sontak memegang nametag yang terpasang di dada kanannya dengan gugup. Ia dengan ragu mendekat ke arah si pria yang meneriakkan namanya.

"Sepertinya anda tidak membaca notifikasi grup dan memilih tidak peduli. Saya kasih tau ya. Saya Andy Beltersmann, asisten dari Mr Jake. Untuk kedepannya saya yang akan langsung turun tangan menangani dan membantu portofolio kalian. Kalau kalian tidak peduli dengan saya, saya juga bisa lebih tidak peduli dengan kalian. Saya nggak butuh kalian, kalian yang butuh saya. Jadi, pilihlah cara yang benar untuk bersikap dengan saya,"

"Dengar kan Nona Jang?!"

Seolah mendapat komando 'Siap grak' Vicky refleks menegakkan tubuhnya.

"Siap, dengar Sir! Maafkan saya." Vicky menjawab dengan gugup, ia bahkan tak sepenuhnya memandang pada asisten dosennya itu. Vicky terlanjur malu, sehingga ia hanya melirik Andy sesekali. Ia merutuki dirinya sendiri karena berbuat kebodohan seperti ini.

"Satu hal lagi, saya udah bilang di grup chat panggil saya dengan sebutan Kakak. Saya nggak setua itu untuk dipanggil Sir dan saya nggak suka..."

"...paham?!"

"Paham kak..." Vokal Vicky mengecil, kini dirinya sudah kena mental. Padahal sewaktu masa orientasi di sekolah ia tidak pernah merasakan jatuh mental seperti ini.

MR. SMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang