31. The Rain

1.1K 125 17
                                    

Mr. Smith
'Supposed to be your daddy'

 Smith'Supposed to be your daddy'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you enjoy it
Happy reading

.

"Sejak kapan dia suka minum susu?" Gumam seorang wanita paruh baya yang kini tengah memegang satu kaleng besar susu bubuk rasa stoberi. Tak sampai disitu, dirinya dibuat keheranan melihat beberapa benda dan hal lain yang menurutnya cukup feminim dan lucu untuk berada di kediaman anak lelakinya itu.

Mina mengeluarkan lauk pauk yang sengaja ia bawa dari rumah. Lalu dirinya mulai menata makanan itu untuk sarapan dan menyimpan sisanya di dalam kulkas. Sengaja dirinya membawa macam - macam masakan rumahan khas Korea untuk anak bujangnya itu.

"Tumben makan stoberi sebanyak ini," ujar Mina pada dirinya sendiri saat mendapati isi kulkas putranya. Lalu ada beberapa manisan yang seingatnya Smith tak begitu menyukai makanan manis apalagi sekedar dijadikan cemilan.

Sekarang dirinya jadi percaya saat putranya itu mengaku punya kekasih. Namun kala mengetahui satu fakta tentang kekasih baru Smith saat makan malam kemarin, Mina jadi bimbang. Takut kalau seandainya Smith masih mengidap penyakit lamanya yang bisa diindikasikan sebagai sebuah obsesi.

Iyaa, Mina sudah tahu gadis kecil yang berhasil membuat putranya jatuh cinta. Saat kemarin dirinya memaksa suaminya untuk memberitahu informasi yang pria itu tahu, bahkan sekedar foto sekalipun. Entahlah, Mina tak mengerti perasaan sedih kala melihat wajah anaknya yang tampak bahagia. Jarang sekali ia melihat putranya itu tersenyum ataupun ceria. Namun melihat satu foto hasil memata - matai sang anak yang dilakukan oleh suaminya Mina jadi tau, bahwa Smith menemukan bahagianya pada gadis itu.

"Bunda?"

Mina menoleh pada sumber suara. Anak lelakinya datang dengan penuh peluh dan handuk kecil yang melingkari lehernya.

"Baru siap nge-gym?"

"Bibi mana? Kok jadi Bunda yang siapin sarapan?"

"Semalam Bunda telepon Bi Floren biar hari ini nggak datang. Lagian Bunda bawa lauk kesukaan kamu."

Entah mengapa Smith jadi berdiri canggung di dalam rumahnya sendiri. Terlalu bodoh jika menganggap sang Ibu tak menyadari interior rumahnya sedikit banyak ada tambahan. Ya, seperti karpet merah muda, bantal - bantal sofa yang lucu dan masih banyak pernak - pernik lainnya yang berwarna pastel.

"Kirain kamu masih tidur, barusan mau Bunda bangunin,"

"Ituu—"

Cklek!

Enam pasang mata itu membola bersamaan. Begitu pula Mina yang seolah berdiri mematung ditempatnya. Smith menarik tangan Vicky hingga gadis itu bersembunyi di belakang tubuhnya. Sementara di sisi lain Vicky hanya bisa menyembunyikan ketakutan yang kali ini ia rasakan. Wanita di depan sana adalah Ibu dari kekasihnya!

MR. SMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang