41. Blood Deficiency

672 101 12
                                    

Mr. Smith
'Supposed to be your daddy'

 Smith'Supposed to be your daddy'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you enjoy it
Happy reading

.




"Kamu udah jadi cari apartemen lain buat saya kan?"

"Udah dok."

"Oh iya, tolong ambilin Gaeul ya nanti. Kemaren saya udah minta kirimin dia pake Pet Cargo sama Celine. Nanti kalau Gaeul udah sampai di alamat kantor, tolong bawa langsung ke apartemen baru saya. Udah bisa dihuni malam ini kan?"

"Bisa dok."

"Baguslah, saya nggak tahan semenjak air panas di apartemen sekarang rusak."

Smith lengkap dengan coat hitam panjang dan celana kain senada kini sibuk melirik jam tangan di pergelangan kirinya. Alat angkutan vertikal itu menunjukkan lantai yang kian turun ke bawah. Tak berselang lama keduanya keluar dan berjalan di lantai salah satu gedung elit perusahaan mode.

"Satu lagi, kapan kamu mau berhenti panggil saya dokter, Leeseo?"

"I-iya dok?"

Leeseo yang sedari tadi berjalan tenang di kiri belakang Smith kontan saja kaget. Namun pria yang 14 tahun lebih tua darinya itu tetap melanjutkan langkah kaki mereka. Leeseo yang pada dasarnya cukup tinggi untuk ukuran perempuan pun masih kesusahan mengikuti langkah kaki atasannya itu.

"Dari awal kamu panggil saya dokter sampai sekarang. Padahal kan saya bukan dokter lagi."

"Maaf dok— eum... maksudnya CEO Park."

Smith yang mendengar itu tersenyum tipis. Ia pun tak mengerti mengapa panggilan CEO Park menjadi begitu canggung dan ganjal untuk di dengar. Mungkin karena Leeseo adalah salah satu orang yang bertemu dengannya saat dirinya masih seorang dokter.

Kala itu kakak Leeseo yang tengah hamil besar menjadi korban tabrak lari. Kondisi sang kakak tak sadarkan diri, sementara anak yang berada di dalam kandungan harus dilahirkan.

Kebetulan kala itu Smith baru resign dari Belleveu sekitar 2 minggu. Sekitar pukul 10 malam ia mendapat telepon dari rumah sakit karena sedang tidak ada dokter yang mumpuni untuk melakukan operasi. Apalagi sang pasien punya resiko tinggi karena adanya penyakit komplikasi lain.

Saat itu Smith yang memang sedang tak jauh dari Bellleveu memilih untuk menolak permintaan tersebut. Namun kala seorang gadis muda datang padanya dan memohon dengan tangis, Smith tak kuasa. Ia tak tega melihat hal itu hingga ia menyanggupi untuk mengoperasi kakaknya Leeseo. Dengan segala keajaiban dan kasih sayang pencipta kakak Leeseo selamat. Walau salah satu dari bayi kembar sang kakak tak bisa selamat.

"Yaudah kamu boleh panggil saya dokter kalau lagi nggak ada orang lain." Putus Smith setelah menimbang - nimbang opsi itu.

"Terus saya nggak ikut dokter ke acara ini?" Tanya Leeseo menghentikan langkahnya.

MR. SMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang