9. What Shoud I Do?

1.4K 160 31
                                    

Mr. Smith
'Supposed to be your daddy'

 Smith'Supposed to be your daddy'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you enjoy it
Happy reading

.

Manusia erat mengaitkan bermacam hal dengan 2 sisi. Baik itu positif dan negatif, pro dan kontra, depan dan belakang, utara dan selatan dan masih banyak lagi. Begitu juga dengan salah satu aspek kehidupan dimana akan selalu ada kebahagiaan di setiap hal sulit yang sedang kau hadapi.

Vicky tak tahu bahwa bertemu Ethan bisa membuat harinya menjadi jauh lebih baik. Kekhawatiran dan amarah beberapa hari lalu yang sempat ia pendam ternyata bisa terlupakan karena kehadiran Ethan. Smith? Entahlah, Vicky masih terlalu takut menjadikan pria itu bagian dari rasa spesial yang ia inginkan. Ia tak mau menjadikan sang Obgyn sebagai sandaran.

Hubungan mereka sebatas bisnis dengan berbagai hal manis layaknya sepasang kekasih. Tapi hanya berjalan pada titik yang sama. Of course, our relationship is only for the exchange of money and sex. Jadi Vicky hanya tak mau mempunyai ekspetasi lebih dengan hubungan berstatus pergulaan ini, walau pada kenyataannya ia sering mendapati debaran jantungnya yang tak normal.

Sudah 2 minggu sejak kejadian itu berlalu. Vicky berulang kali meminta pada dokter kandungan tampan itu agar ia mencari tempat tinggal lain saja daripada tinggal di kondominium sang pria. Berhubung ia juga takut untuk kembali pulang ke flat yang sudah 3 tahun lebih ia sewa, mencari hunian baru dirasa lebih tepat. Namun penolakan selalu ia dapat dari Smith.

Smith punya syarat jika Vicky ingin hunian baru, yaitu tinggal di asrama Juilliard. Tentu saja Vicky menolak. Selain biaya asrama yang mahal, ada banyak aturan yang mengikat sehingga ia tidak punya kesempatan untuk bekerja paruh waktu. Smith mendebat bahwa dirinya tak perlu lagi bersusah payah untuk bekerja.

"Kamu nggak usah mikir soal uang. Kamu tinggal di asrama aja untuk sekarang. Prioritas kamu sekarang harusnya lulus dari bangku kuliah, nggak usah kerja part time lagi. Saya lebih dari mampu buat biayain hidup kamu. Nanti kalau udah lulus dari Juilliard saya cariin apartemen buat kamu. Ya baby?"

Alhasil ujung dari perdebatan mereka masihlah buntu. Vicky menolak dengan alasan tak ingin membuat si pria mengeluarkan lebih banyak lagi uang untuknya. Namun argumen itu selalu mendapat penentangan. Smith tak setuju, lagipula selama ini uangnya berlebih untuk dinikmati seorang diri. Selain menjadi dokter, ia juga punya bisnis pribadi yang tak kalah sukses. Uang bukanlah masalah besar untuknya.

"Sir nggak punya kewajiban buat biayain hidup aku,"

"Salah, justru saya berhak buat kasih suntikan finansial ke kamu. Nggak ada tinggal di luar. Pilihan kau cuma 2, pilih asrama atau unit kondo saya,"

"Tap-"

"Nggak ada tapi - tapi. Kamu paham nggak yang saya bilang?"

Vicky hanya diam. Sang dominan kembali mengambil kuasanya. Aura dinginnya memenuhi atmosfir ruangan, belum lagi kedua tangan yang berkacak pinggang.

MR. SMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang