15. Short Hair

1.2K 134 21
                                    

Mr. Smith
'Supposed to be your daddy'

 Smith'Supposed to be your daddy'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you enjoy it
Happy reading

.

Sebagai pribadi yang teratur, Smith terbilang sangat jarang keluar dari pola keseharian yang biasa ia jalani. Tapi kali ini tidak seperti biasanya, ia terlambat bangun dan mendapati sisi sebelahnya lebih dahulu kosong. Vicky tidak berada di sana.

"Baby?"

Dalam suara paraunya Smith segera bangkit dan mencari keberadaan Vicky, mulai dari kamar mandi hingga walk in closet. Tapi nihil, Vicky sama sekali tidak berada di sana. Smith segera keluar dari kamarnya. Netranya memicing saat mendapati punggung nan familiar tengah sibuk menyiapkan sesuatu di dapur.

Si gadis yang tengah menyiapkan sarapan pagi berjengit, ia kaget karena tiba-tiba dipeluk dari belakang.

"Baby..." Suara parau khas bangun tidur, terdengar manja.

"Sir aku lagi masak. Lepas dulu,"

Bukannya mendengarkan Vicky, Smith malah menumpukan kepalanya di pundak si gadis. Ia mengeratkan pelukannya pada tubuh ramping yang sangat pas untuk dipeluk. Setelahnya mengendus - ngendus permukaan kulit gadis itu dengan hidung mancungnya.

"Sana gih mandi dulu. Biasanya juga nge-gym. Jangan ganggu aku masak,"

"Nggak mau..."

"Tapi aku kesusahan nih."

Ya, benar kesusahan. Vicky kesusahan menata hatinya di pagi hari karena perlakuan Smith yang tiba - tiba ini. Ia berusaha bereaksi biasa - biasa saja, walau jantungnya berdegup ribut di dalam sana. Belum lagi hidung mancung yang menempel pada kulit pundaknya, Vicky gugup.

"Bi Floren mana? Kan ada dia, kenapa jadi kamu yang nyiapin sarapan?"

Smith berbicara tepat di daun telinganya, Vicky jadi geli sendiri. Pria itu memberi kecupan lembut di beberapa titik yang membuat Vicky gelisah. Ayolah, kenapa ia harus mendapat seragan fajar seperti ini?

"Anaknya sakit Sir. Tadi dia nelpon ke nomor Sir, tapi aku yang angkat. Sekarang lepasin dulu, aku serius nih,"

"Kalau saya nggak mau gimana?"

"Aku tidur di kamar tamu mulai nanti malam,"

"Yaudah, nanti saya juga pindah ke kamar tamu,"

"Ya aku balik lagi ke kamar Sir,"

"Saya juga ikutan balik ke kamar,"

"Terus aku pindah lagi ke kamar tamu,"

"Saya ikut!"

"Sebelum Sir masuk pintunya aku kunci,"

"Nanti saya buka pakai kunci cadangan," 

"Yaudah aku tidur di sofa ruang tamu,"

MR. SMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang