29. Promise?

940 126 18
                                    

Mr. Smith
'Supposed to be your daddy'

 Smith'Supposed to be your daddy'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you enjoy it
Happy reading

.


"Kenapa?"

Ciuman itu berhenti. Si pria melepaskan tautan tangan gadis yang melingkar pada lehernya.

"Kenapa Sir?" Ujar Vicky dalam kegelapan malam yang hanya disinari seberkas cahaya rembulan serta lampu jalan dari jendela kamarnya. Ia hanya merasa bingung karena sang dokter yang tiba - tiba berhenti dan memilih untuk menatapnya. Vicky menangkup wajah dengan rahang tegas itu sambil mengusap pipi Smith dengan ibu jarinya. Sementara yang lebih tua hanya menggeleng pelan dan meraih tangan halus yang memegang sisi wajahnya.

"Saya bukan selingkuhan kamu kan?"

Dalam pangkuan sang dominan Vicky menggeleng pelan. Di suasana hening itu keduanya bertatapan, mencari arti di dibalik tatapan masing - masing.

"Tapi tadi kamu pergi ke Bow Bridge sama An—"

Chup...

"Sir masih belum percaya? Dari dulu aku bilang kalau aku nggak ada apa - apa sama kak Andy."

"Kalau gitu buat saya percaya kalau kamu nggak akan pergi."

Dokter tampan itu membenamkan wajahnya pada ceruk leher si gadis. Menghirup aroma manis stroberi itu untuk memenuhi candu yang ia rindukan. Hal itu membuat Vicky memeluk tubuh si pria dan mengusap lembut surai Smith yang beraroma mint menyegarkan.

"Apa yang bikin Sir susah buat percaya sama cinta?" Bisik Vicky lembut sambil mengusap surai pria itu hingga tangannya turun menepuk pelan punggung yang selalu tampak kokoh dimatanya.

"Do you wanna hear about my mental illness?"

"Boleh?" Tanya Vicky memastikan.

Smith mengangguk. Ia kemudian menepuk sisi kiri kasur dan menyuruh Vicky untuk berpindah dari atas pangkuannya. Gadis itu menurut, pun saat Smith menariknya untuk sama - sama berbaring di atas ranjang.

"Aku mau sambil lihat wajah Sir," protes Vicky karena si pria memeluknya dari belakang.

"Nggak usah, nanti saya nggak bisa cerita." Ujar Smith sambil menautkan jari mereka.














"Saya anak diluar nikah ayah sama bunda. Dulu waktu masih kecil saya selalu lihat ayah sama bunda kelahi karena masalah ekonomi. Pun mereka waktu itu masih muda dan lagi proses buat ngejar impian masing - masing. Ayah sama bunda nggak nikah, nggak ada yang tahu juga kalau saya anak mereka. Hingga suatu hari kayak film - film yang sering kamu tonton, bunda suruh saya nungguin dia di dekat halte bus karena dia mau ke toilet. Sama kayak alur film ternyata saya dibuang pas di depan halte sebuah panti asuhan."

MR. SMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang