20. Missing You

1K 134 12
                                    

Mr. Smith
'Supposed to be your daddy'

 Smith'Supposed to be your daddy'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hope you enjoy it
Happy reading

.

Vicky merasakan sesuatu yang membutuhkan penyelesaian dalam dirinya. Rasanya sungguh menyiksa, ia gerah, dan oversensitif. Vicky bergerak gelisah saat berada dalam mobil Smith, ia tak dapat menahan diri saat melihat bibir sang dokter yang terus berucap dalam perjalanan.

"Vicky..."

Smith memejamkan matanya tak tenang saat Vicky yang kini berada di belakang punggungnya justru sibuk mengecup dan menggigit lehernya. Ia buru - buru naik untuk mencapai unit kondominiumnya sebelum tak dapat lagi menahan diri karena tindakan Vicky yang membangkitkan libidonya.

Smith membawa Vicky untuk berbaring pada kasurnya dan pergi meninggalkan gadis itu sebelum-

Bruk!

-Vicky menarik tangannya dan berakhir menindih tubuh si gadis. Deru napas Vicky memburu, wajahnya kemerahan, belum lagi tatapan mata yang begitu sayu dan bibir yang memerah.

"Sirhh... please," Vicky menyentuh sisi wajah Smith perlahan, lalu tangannya turun hingga menyentuh jakun si pria yang bergerak tak tenang.

"Nggak sayang, kamu nggak sadar," Smith berusaha bangkit saat Vicky malah membalikkan keadaan. Gadis itu merangkak naik lalu menduduki dirinya yang kini berbaring. Smith melebarkan matanya kala Vicky justru merendahkan tubuh dan mengunci tatapan mereka.

"Baby..."

Adegan selanjutnya dimulai dengan Vicky yang membungkam si pria dalam ciuman yang sangat bergairah. Smith hanya terdiam saat bibir Vicky menyapanya dengan penuh tuntutan. Ia terlampau kaget dengan semua tindakan ini. Smith hanya menikmati bagaimana cara Vicky mencumbunya.

Ketika perlahan debaran halus itu mengisi rongga dadanya, Smith merasakan libidonya merangsek naik. Jemari lentik itu sengaja mengelus dadanya sensual. Hal itu membuat dirinya hilang akal hingga akhirnya Smith pun terjatuh dan membalas cumbuan tersebut hingga mendominasi permainan.

Tangan Vicky mulai melepaskan kancing kemeja Smith satu - persatu. Hingga si gadis menyentuh titik sensitif si pria dalam pola tak beraturan. Saat itu pula Smith kembali pada kesadarannya. Dengan segera dokter tampan itu membalikkan Vicky dan mengikat kedua tangan si gadis dengan dasinya. Membiarkan Vicky meronta gelisah hingga alas kasurnya sedikit berantakan. Smith mengusap wajahnya kasar dan duduk di sisi ranjang.

"Nggak boleh, kamu nggak sadar sayang," Smith mengelus kening si gadis yang berpeluh. Vicky melihatnya dengan tatapan memohon, ia jelas tahu bahwa gadis itu sangat tersiksa akibat obat perangsang tadi. Tak mendapat apa yang ia inginkan, Vicky mulai menangis dan bergerak bak cacing kepanasan. Gadis itu menendang - nendang udara karena siksaan dari obat yang membangkitkan gairah seks nya.

MR. SMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang