7. Don't Fall in Love

1.7K 180 18
                                    

Mr. Smith
'Supposed to be your daddy'

 Smith'Supposed to be your daddy'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you enjoy it
Happy reading

.

Manhattan selalu ramai, tidak mengenal siang ataupun malam. Orang - orang selalu memenuhi jalanan dengan segudang aktivitas dan kepentingan masing - masing. Berbeda dengan siang yang lebih didominasi kegiatan formal dan pekerjaan sebagai sampul depan. Aktivitas malam hari dipenuhi dengan mereka yang siap menikmati kesesatan dunia yang terlampau singkat. Klub malam, minuman keras, musik yang memekakkan telinga serta para wanita yang siap menghibur dengan sejumlah uang sebagai bayaran.

Itulah sisi gelap Manhattan yang selalu tampak indah pada siang hari. Namun memiliki sisi lain yang terlanjur di anggap lazim di negara liberalis ini. Saat semua kesadaran terkikis oleh nafsu sesaat dan memilih untuk pura - pura buta dan tuli. Semua orang di tanah liberalis sadar dengan hal itu, karena hidup bebas telah menjadi jati diri mereka.

Mungkin itulah yang kini menimpa Vicky. Ia benci karena terlahir menjadi seorang perempuan. Tercipta dari tulang rusuk, dengan arti kata kaum perempuan itu lemah dari segi fisik. Makhluk yang berdiri di atas perasaan dibandingkan logika, lembut dan rapuh. Itulah hakikat dari perempuan.

Ujung pergelangan turtleneck berwarna pink itu menjadi pelampiasan nyata dari semua kepedihan hati yang Vicky rasakan. Giginya bekerja seakan ingin mengoyak bahan wol itu. Ia semakin membenci dirinya yang tidak bisa melawan perlakuan bejat sang Ayah. Yang bisa ia lakukan hanya menangis lemah sambil mengucap kata 'jangan' dan 'lepaskan' berulang kali sebagai permohonan. Namun kekuatannya tak mampu membuatnya cukup tangguh untuk menolak semua perlakuan itu. Ia tak pernah tahu bahwa sang Ayah mampu melecehkan putrinya sendiri.

"Baby, bajunya jangan digigit." Vicky akhirnya menoleh pada orang yang kini duduk di kursi kemudi. Ia hancur sekarang, belum lagi Smith yang hanya memberinya senyum lembut menenangkan. Namun hal itu belum mampu mengusir amarah yang bersarang di lubuk hatinya.

Smith meraih tangan Vicky, menjauhkannya agar gadis itu tak lagi menggigiti bahan wol yang berubah menjadi longgar. Ia tak tahu bagaimana cara menghibur Vicky. Smith juga marah dengan satu fakta tentang realita hidup yang Vicky jalani. Ia tak pernah bertanya tentang kehidupan pribadi gadis itu karena ia menghargai privasi. Hubungan mereka bukanlah sesuatu hal yang didasari oleh cinta. Sehingga hal yang bersifat pribadi tetaplah menjadi konsumsi pribadi dan pihak lain tak perlu mengetahuinya.

Tapi mengetahui hal ini membuat Smith tak bisa berdiam diri begitu saja. Gadis itu menjadi korban abussive dari ayahnya sendiri. Hatinya ikut sakit dengan hal kurang ajar yang telah Vicky terima dari ayahnya sendiri. Bagaimana Smith memilih untuk tetap tidak peduli setelah tahu betapa hancurnya Vicky. Hal ini pelecehan karena ada pihak yang tidak terima dengan perlakuan tersebut.

"Kita makan malam dulu ya, kamu pasti belum makan kan?" Smith melirik Vicky yang hanya menundukkan wajahnya. Ia merasa lebih senang jika Vicky melihat jalanan daripada menunduk seperti ini. Gadis itu menggeleng pelan sebagai jawaban.

MR. SMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang