Chap 1 ~ Dijual

569 37 13
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

"Lepaskan aku, Ayah! Aku mohooonnn!! Hiks...hiks...!!" Dengan berderai air mata, Jennie memohon disepanjang perjalanan menuju ke rumah bordir bersama dengan sang Ayah tiri.

"Kau harus jadi anak yang berbakti pada orang tua, karena itulah kau harus rela bekerja disana demi bisa mencukupi segala kebutuhan kita sekeluarga. Kau mengerti?!" timpal sang Ayah tiri bernama Young Gak itu sambil terus menyetir mobil tua miliknya itu.

Sementara Jennie yang duduk disampingnya dalam keadaan kaki dan tangannya terikat oleh tali tambang, hanya bisa menangis tersedu-sedu. Bahkan sang Ibu, yakni Ny. Park Sonah pun tak dapat berbuat apa-apa untuk menolong putrinya saat akan dibawa oleh suami barunya itu.

Sesampainya di sebuah diskotek, yang berada disebuah lingkungan yang ramai dikunjungi oleh anak muda kota Seoul, Jennie langsung dibawa masuk ke dalam suatu ruangan kantor pribadi milik seorang mucikari bernama Tn. Lee Sang Do.

"Ini barangnya Tuan Lee," ucap Tn. Young Gak setelah ia mendorong tubuh Jennie hingga jatuh tersungkur dilantai dihadapan mucikari tersebut.

Dengan air mata yang masih membasahi pipi mandunya, Jennie melihat ke arah mucikari tersebut dengan tatapan memohon belas kasihan.

"Tuan...tolong lepaskan saya, saya bukanlah gadis yang terampil melayani lelaki hidung belang. Saya hanyalah gadis sederhana yang tidak tahu caranya melayani pelanggan yang haus akan sex. Jadi saya mohon, lebih baik lepaskan saya, karena saya pasti hanya akan mengecewakan Anda nanti," Jennie memohon dengan sangat.

"Ck! Diam kau, anak kurang ajar!" Tn. Young Gak menjenggut kasar rambut putri tirinya itu.

"Auwww!!" Jennie memekik sakit.

Bukannya iba, mucikari tersebut malah memperhatikan tubuh Jennie dari ujung kaki hingga ke ujung rambut, seraya tersenyum tipis.

"Barangmu bagus! Aku suka! Jadi berapa yang kau butuhkan?" Tanya Tn. Lee pada Tn. Young Gak.

"Hmm...syukurlah jika kau suka, Tuan. Yang ku butuhkan tidak banyak, hanya lima puluh juta won," jawab Tn. Young Gak.

"Oke, deal!" Tn. Lee mengambil sebuah buku cek dari dalam laci meja kerjanya, lalu menuliskan sebuah nominal sesuai permintaan Tn. Young Gak padanya.

"Ini ceknya! Dan cepatlah pergi! Mulai sekarang putri tirimu ini milikku," ucap Tn. Lee.

"Baik, terimakasih, Tuan Lee. Senang bekerja sama denganmu!" Tn. Young Gak tersenyum puas.

Sebelum pergi, Tn. Young Gak melihat ke arah Jennie sejenak, lalu tersenyum miring. "Jadilah anak baik selama di sini, Ibumu pasti bangga padamu," ucapnya lalu pergi.

Sambil mengepalkan tangan, Jennie menatap Ayah tirinya itu dengan penuh kebencian.

Setelah Tn. Young Gak pergi,  Tn. Lee menyuruh salah satu bodyguardnya untuk melepaskan semua tali yang mengikat tangan dan kaki Jennie.

***

Ditempat lain, sebuah mobil berhenti didepan sebuah minimarket yang kini telah menjadi langganannya selama beberapa bulan belakangan ini.

"Sajang-nim, sudah sampai," ucap seorang asisten pribadi bernama Jeon Jungkook pada bosnya yang tengah tertidur dikursi belakang.

Sang CEO muda bernama Min Yoongi membuka kelopak matanya secara perlahan sambil menggeliatkan tubuhnya yang lelah setelah bekerja seharian mengurus perusahaan miliknya yang berada dikota Seoul.

Sebelum turun dari dalam mobil, Min Yoongi mengecek kembali penampilannya, karena ia tak ingin wajah lelah mengantuknya terlihat oleh seseorang didalam minimarket yang hendak ia masuki.

Stay With MeWhere stories live. Discover now