Chap 38 ~ Saling Curiga

77 10 6
                                    

Typo ✌️

Happy Reading

*
*

Sesampainya dirumah milik Ayahnya, Yoongi pun bertemu dengan Ny. Jung yang sudah terlebih dulu tiba sejak pertemuannya dengan Tn. Young Gak tadi.

Woozi masuk terlebih dulu ke dalam kamar untuk beristirahat, sedangkan Yoongi mau tidak mau harus meladeni pertanyaan dari Ibu tirinya terlebih dulu yang merasa heran melihat kedatangannya kali ini.

"Tumben kau kemari, ada apa?" tanya Ny. Jung.

"Ini rumah Ayahku, jadi aku tidak perlu harus memiliki alasan terlebih dulu untuk datang kemari. Aku bebas datang kemari kapan pun aku mau," jawab Yoongi.

"Ya, itu benar. Tapi rasanya aneh saja karena kau tiba-tiba datang ke mari setelah sekian lama. Bahkan saat Ayahmu dulu masih sehat, kau bahkan tidak ingin menginjakkan kakimu dirumah ini."

"Ya, itu karena dulu aku sempat berselisih dengan Ayahku gara-gara dirimu."

"Aishh! Bocah ini!" Ny. Jung kesal.

"Aku mau menginap dirumah ini, karena aku kangen Ayahku," Yoongi beralasan, karena tak mungkin ia mengatakan tujuan sebenarnya ia datang ke sana. Lalu Yoongi pun beranjak pergi ke kamar pribadinya yang ada dirumah itu.

Namun Ny. Jung merasa curiga dengan kedatangan Yoongi saat ini.

"Hmm...aneh sekali dia. Pasti ada sesuatu yang bocah itu rencanakan, makanya dia sengaja datang ke mari. Aku tidak boleh lengah!" batin Ny. Jung.

***

Sementara itu Jennie yang sejak tadi berada dikamarnya, masih merasa ketakutan karena melihat amarah Yoongi tadi terhadap adiknya.

"Duh, gimana ini? Jangan-jangan saat ini Tuan Muda Yoongi dan adiknya sedang berkelahi sampai keduanya babak belur. Uuh...ini semua salahku, seharusnya tadi aku tidak usah menemui Tuan Muda Woozi saja dari pada menyebabkan kesalahpahaman seperti ini," Jennie menyalahkan dirinya atas kejadian tadi.

Jennie melihat jam dinding dikamar yang menunjukkan pukul 19.00 KST.

"Mana udah malam lagi? Kira-kira Tuan Muda Yoongi dan Tuan Muda Woozi sekarang dimana ya? Apakah mereka masih bersitegang? Kok lama banget ya, Tuan Muda nggak muncul-muncul menemuiku? Apa jangan-jangan Tuan Muda juga sekarang marah padaku dan menganggapku selingkuh? Duuh...gimana ini??" berbagai pertanyaan muncul dibenaknya.

Tak lama kemudian, Bibi Nara pun datang ke kamar Jennie.

"Nona, sudah waktunya makan malam. Mari silahkan ke ruang makan," ucap Bibi Nara.

"Ng...apakah Tuan Muda Yoongi dan Tuan Muda Woozi juga ada diruang makan saat ini?" tanya Jennie.

"Tidak ada, Nona. Mereka berdua sudah pergi sejak tadi."

"Ha?? Pergi?? Kemana?"

"Maaf, saya tidak tahu Nona. Karena Tuan Muda Yoongi juga tidak mengatakannya pada saya."

"Duh...benar ini sih, Tuan Muda Yoongi pasti marah padaku, makanya dia pergi nggak pamitan dulu padaku. Aahh...bagaimana ini??" batin Jennie semakin gelisah.

"Nona, ayo kita ke ruang makan sekarang!"

"Tidak, Bi. Aku tidak lapar. Aku sedang tidak nafsu makan," tolak Jennie.

"Nona jangan sampai tidak makan, nanti Nona bisa sakit."

"Tapi...Tuan Muda Yoongi juga tidak ada, kan? Jadi aku juga tidak mau makan kalau tidak ada dia."

"Aigoo! Nona, mungkin Tuan Muda hanya pergi sebentar, jadi Nona makan duluan saja."

"Kalau begitu aku tunggu dia saja, kalau dia sudah pulang, baru aku mau makan."

Stay With MeWhere stories live. Discover now