Chap 41~Yoongi Dan Woozi Di Culik?

68 7 12
                                    

Typo ✌️

Happy Reading

*
*

"Tidak, aku...tidak akan meninggalkanmu lagi," kata-kata dari mulut Jennie akhirnya bisa membuat Yoongi tersenyum lega.

"Terimakasih sudah mempercayaiku," ucap Yoongi dengan mata berkaca-kaca.

Lalu mereka berdua pun berciuman.

Setelah itu mereka pun masih mengobrol lama hingga malam pun tiba.

"Sudah malam, aku harus pulang," ucap Jennie.

"Pulang ke rumahku, kan?"

"Tidak. Aku kan sudah janji pada Ibuku, bahwa aku akan kembali ke rumah. Aku tidak bisa mengingkari janjiku pada Ibu."

"Iya, tapi besok kau kembali ke rumah ku lagi, kan?" Yoongi masih berharap.

"Ng...entahlah, aku tidak janji. Masalahnya aku harus bisa meyakinkan Ibuku dulu bahwa Ayahmu tidak bersalah dan belum ada bukti yang jelas mengenai hal itu."

"Hhh...," Yoongi menarik napas lelah. "Baiklah, aku mengerti. Seiring dengan berjalannya waktu, aku pasti akan buktikan bahwa Ayahku memang tidak bersalah," ucap Yoongi.

"Mm...baiklah, aku percaya padamu dan aku akan menunggu saat itu tiba. Saat dimana kau bisa membuktikan Ayahmu bukanlah pelakunya," ucap Jennie.

Akhirnya Yoongi pun mengantarkan Jennie pulang ke rumah Ibunya.

***

Setelah selesai mengantarkan Jennie pulang, Yoongi pun melanjutkan perjalanan menuju ke rumahnya.

Namun tiba-tiba disebuah jalan yang sepi, ban mobil bagian depannya mengalami kebocoran sehingga ia pun terpaksa menghentikan mobilnya untuk memeriksa. Rupanya ada yang sengaja menebarkan paku dijalanan tersebut untuk membuat ban mobilnya bocor.

Saat Yoongi sedang memeriksa ban mobilnya, tiba-tiba dari arah belakang seseorang memukul kepalanya dengan keras hingga Yoongi pun jatuh pingsan tak sadarkan diri.

***

Ditempat lain, Woozi yang sedang dalam perjalanan dari kampus menuju rumah pun tiba-tiba ditengah jalan mobilnya dihadang oleh seorang pria bertopeng.

Woozi yang terkejut pun terpaksa menghentikan mobilnya dijalanan yang cukup sepi itu. Dan saat Woozi turun dari dalam mobil untuk menanyakan maksud orang tersebut, dirinya malah dihajar hingga babak belur dan akhirnya pingsan.

***

Sejak tiba di rumahnya tadi, Jennie tak melihat Ayah tirinya berada dirumah. Oleh sebab itu ia memanfaatkan momen tersebut untuk berbicara empat mata dengan Ibunya perihal Yoongi.

"Ibu, dimana si tua bangka itu?" Jennie basa-basi menanyakan dimana Ayah terlebih dulu.

"Ayah tirimu tadi keluar sebentar, katanya ada urusan," jawab Ny. Sonah.

"Oh. Ibu, ada hal yang ingin ku bicarakan denganmu."

"Mengenai apa? Bicaralah, Nak!"

"Mengenai Tuan Muda Yoongi dan juga Ayahnya, Bu."

Mendengar nama itu, tiba-tiba Ny. Sonah memasang wajah masam.

"Untuk apa kau harus membicarakan tentang pemuda itu lagi sih? Jangan-jangan kau tadi sudah mulai terpengaruh olehnya lagi, iya kan?"

"Ibu ini bukan masalah terpengaruh atau tidak terpengaruh, Bu. Tapi ini masalah hati nurani."

"Masalah hati nurani katamu? Heuh, memangnya mereka juga mempunyai hati nurani saat Ayahnya itu mencelakai Ayahmu, huh?"

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang