Chap 7 ~ Makan Malam Romantis?

168 23 11
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Bibi Nara mengantar Jennie hingga depan rumah. Dan ternyata di sana sudah ada seorang bodyguard yang menunggunya dengan sebuah mobil yang terparkir di sampingnya. Bodyguard tersebut adalah salah satu bodyguard yang mengantarnya ke rumah itu tadi siang.

"Nona Jennie, silahkan Anda pergi bersama dengan bodyguard ini untuk menemui Tuan Muda kami yang sudah menunggu Anda saat ini untuk makan malam bersama," ucap Bibi Nara.

"Apakah tempat makan malamnya jauh dari rumah ini, Bi?" tanya Jennie.

"Tidak, Nona. Tempatnya tidak jauh dari sini, masih dalam area pekarangan rumah ini juga kok. Nanti juga Anda akan tahu dimana tempatnya berada," jawab Bibi Nara.

"Mari silahkan naik, Nona Kim Jennie!" Bodyguard tersebut membukakan pintu samping mobil bagian belakang untuk Jennie dan mempersilahkannya untuk masuk.

Lagi-lagi Jennie dibuat bingung dengan semua hal ini, namun seperti sebelum-sebelumnya Jennie hanya bisa menuruti perkataan mereka. "Masih dalam area pekarangan rumah ini, kok harus naik mobil segala sih?" batin Jennie heran.

Saat di dalam perjalanan menuju ke tempat yang di maksud, Jennie baru mengerti mengapa ia harus menggunakan mobil untuk menuju ke sana. Karena ternyata rumah megah tersebut di kelilingi oleh area pekarangan yang cukup luas dengan hamparan rumput nan hijau dan juga taman yang ditanami pepohonan serta tanaman hias yang sangat indah.

Dan saat ini Jennie tengah dibawa menuju ke area halaman belakang, yang mana di bagian belakang rumah ini terdapat sebuah taman yang dikelilingi oleh sebuah sungai buatan, sehingga gemericik aliran sungai dapat terdengar jelas oleh Jennie saat memasuki area tersebut. Di dalam sungai itu juga terdapat bebatuan dan berbagai macam ikan hias, layaknya sungai pada umumnya. Sungguh suatu pemandangan yang sangat indah bagi Jennie.

Bodyguard yang mengendarai mobil itu menghentikan mobilnya di depan suatu tempat yang dimaksud.

Bodyguard itu turun dan membukakan pintu samping untuk Jennie.

"Silahkan Nona, kita sudah sampai," ucap bodyguard tersebut.

Jennie pun turun dan melihat ke sekeliling lagi-lagi dengan tatapan kagum. "Indah sekali tempat ini," batinnya.

"Nona, silahkan pergi ke sebelah sana, Tuan Muda sudah menunggu Anda. Saya permisi," bodyguard itu menunjuk ke suatu arah di dalam taman tersebut. Lalu kemudian bodyguard itu kembali masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Jennie yang masih tampak bingung sendirian disana.

Setelah mobil yang dikemudikan oleh bodyguard itu pergi, Jennie kembali melihat ke arah yang tadi ditunjuk oleh sang bodyguard. Jennie tampak menarik napas dalam-dalam terlebih dulu sebelum akhirnya ia melangkah menuju ke arah yang di maksud.

Sesampainya ke arah yang di maksud, Jennie mendapati sebuah meja dengan dua kursi yang saling berhadapan, dan diatas meja tersebut sudah terdapat berbagai macam hidangan serta dua gelas minuman, dan juga lilin-lilin cantik yang berada di bagian tengahnya.

Saat Jennie menatap ke arah depan, tak jauh dari meja tersebut, ia melihat seorang pria berjas hitam yang berdiri membelakanginya. Pria itu tampak sedang memandangi ikan-ikan yang ada di sungai yang tepat di hadapannya.

"Kalau dilihat dari punggungnya sih, sepertinya benar kalau dia adalah pria yang tempo hari sering datang dan berbelanja di minimarket tempatku bekerja waktu itu," batin Jennie.

Dengan rasa penasaran yang dalam, Jennie pun berjalan menghampiri pria tersebut. Lalu ia pun berhenti tepat lima langkah di belakang pria tersebut.

"M-Maaf...T-Tuan Muda, aku sudah datang," ucap Jennie gugup.

Stay With MeWhere stories live. Discover now