Chap 5 ~ Buket Bunga

199 26 22
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Namun saat ia baru saja membuka pintu ruangan kamarnya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh dua orang pria berjas hitam rapi yang berjaga diluar pintu.

"Maaf, Nona Jennie, Anda mau kemana?" Tanya salah satu dari pria berjas hitam itu.

"K-Kalian siapa?" Jennie bertanya dengan raut wajah takut.

"Kami adalah bodyguard yang dikhususkan untuk menjaga Anda selama dirawat disini," jelas pria tadi yang ternyata adalah seorang bodyguard.

"B-Bodyguard??"

"Iya, Nona."

Jennie terdiam sejenak, ia nampak berpikir.

"S-Siapa yang menyuruh kalian? B-Bukan Tn. Lee Sang Do, kan?" Tanya Jennie yang masih merasa khawatir jika kedua bodyguard itu ada hubungannya dengan mucikari tersebut, mengingat Tn. Lee memang memiliki banyak bodyguard.

"Bukan, Nona. Bos kami bukanlah Tn. Lee Sang Do."

Mendengar itu, Jennie pun langsung menarik napas lega. "Lalu siapa yang menyuruh kalian?"

"Bos kami adalah pria baik, Nona."

"Iya, siapa namanya?" Jennie sedikit meninggikan nada suaranya, karena kesal mendengar jawaban mereka yang mirip seperti Dr. Taehyung dan juga suster tadi.

"Maaf, Nona. Anda mau kemana? Kenapa keluar dari dalam kamar?" Bodyguard tersebut sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Ng...aku mau ke ruangan suster, mau pinjam telepon."

"Pinjam telepon? Memangnya Anda mau menghubungi siapa?" Bodyguard itu menyipitkan matanya penuh selidik.

"Dih, kepo! Suka-suka akulah mau hubungi siapa, pakai nanya segala lagi!" Jawab Jennie.

"Maaf, Nona. Tugas kami adalah memastikan keamanan Anda disini, jadi kami perlu tahu jika Anda mau menghubungi seseorang atau ingin pergi kemana pun. Karena itu adalah perintah dari bos kami."

"Dih, bos kamu kepo!"

"Maaf, silahkan jawab pertanyaan kami. Jika tidak, maka kami tidak akan mengijinkan Anda untuk keluar dari ruangan ini," ucap bodyguard itu tegas.

Jennie merotasi bola matanya jengah. "Ck! Maksa banget sih! Ya udah aku kasih tahu. Aku cuma mau menghubungi minimarket tempatku bekerja untuk memberi kabar, karena aku sudah seminggu lebih tidak masuk kerja."

"Oke, baiklah. Mari silahkan, kami antar ke sana!"

Meski risih dikawal seperti itu dan menjadi pusat perhatian semua orang yang berlalu lalang di rumah sakit tersebut, namun mau tak mau Jennie harus pergi ke ruangan suster bersama kedua bodyguard tersebut.

"Hei, lihat! Apakah dia putri dari seorang mafia? Pakai dikawal segala?"

"Iya, ya. Jangan-jangan Ayahnya adalah ketua geng mafia."

"Bukan! Ku rasa dia adalah seorang idol, makanya dia di kawal oleh para bodyguard."

"Iya, juga sih, bisa jadi seperti itu. Soalnya wajah dan perawakannya memang seperti idol."

"Atau...jangan-jangan dia anak seorang pejabat penting, makanya pakai dikawal segala."

"Ah, iya sepertinya gadis itu memang bagian dari orang penting."

Begitulah bisik-bisik di antara para pengunjung yang lalu lalang di rumah sakit tersebut saat melihat Jennie dan kedua bodyguard yang mengawalnya saat ini.

Stay With MeWhere stories live. Discover now