Chap 18~ Pertemuan Jennie dan Woozi

108 11 15
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

"Ng...apa kau tahu, tadi siang aku bertemu dengan...," Jennie tak jadi mengatakan yang sebenarnya, karena ia ingat akan janjinya pada Hyunjin.

"Bertemu dengan siapa?" tanya Yoongi heran karena Jennie tiba-tiba diam.

"Ng...bertemu dengan...Ibumu," akhirnya Jennie malah menceritakan hal lain.

Yoongi terdiam terkejut. "Maksudmu...Ibu tiriku?"

"Iya, beliau bernama Nyonya Jung, kan?" Jennie sendiri bingung kenapa dia malah jadi membahas soal ini.

"Iya," timpal Yoongi singkat, dan raut wajahnya pun kini sedikit muram.

"Ng...kenapa? Tuan Muda tidak suka ya, karena aku bertemu dengan Ny. Jung? Maaf ya, karena aku kurang hati-hati," Jennie merasa bersalah.

"Bukan begitu, hanya saja aku takut kau kena masalah oleh Ibu tiriku itu," Yoongi mengungkapkan kekhawatirannya.

"Begitu ya?"

"Iya, aku hanya mengkhawatirkanmu saja. Tadi Ibu tiriku bertanya apa saja padamu?"

"Beliau hanya menanyakan tentang siapa aku, tapi Bibi Nara keburu datang dan menyelamatkanku. Dan Bibi Nara terpaksa berbohong dengan mengatakan bahwa aku adalah pelayan baru disini. Tapi aku tidak keberatan akan hal itu, karena aku tahu Bibi Nara hanya ingin melindungiku," terang Jennie.

Yoongi menarik napas lega. "Syukurlah. Tapi lain kali kau harus berhati-hati ya."

"Nde, Tuan Muda. Ng...tapi sebenarnya aku sebelumnya tak menyangka bahwa kau ternyata memiliki seorang Ibu tiri, Tuan Muda."

"Jangankan kau, aku sendiri saja tak pernah menyangka kalau akhirnya aku harus memiliki seorang Ibu tiri. Sejak Ibu tiada, aku tak pernah berharap kalau Ayahku menikah lagi. Tapi kenyataannya, Ayah memilih untuk menikah lagi dengan seorang karyawan bar yang baru ditemuinya waktu itu."

"Eh? Ny. Jung dulunya bekerja di bar?"

"Iya. Hufftt...," Yoongi menarik napas berat kala mengingat masa lalu keluarganya.

"Tapi...apakah Ny. Jung baik terhadapmu, Tuan Muda?"

"Hh...," lagi-lagi Yoongi menarik napas berat, dan menghembuskannya dengan kasar. "Sama sekali tidak. Bahkan hampir tidak ada kedamaian dikeluarga kami, semenjak nenek lampir itu hadir ditengah keluarga kami. Aku bahkan sering bertengkar dengan Ayahku, hanya karena Ayahku lebih mendengarkan wanita itu daripada aku," Yoongi pun akhirnya menceritakan sedikit tentang masalah keluarganya pada Jennie.

Jennie pun dengan senang hati mendengarkannya, karena jujur saja selama sebulan ia tinggal bersama Yoongi, dirinya memang belum banyak tahu tentang kehidupan Yoongi dan masa lalunya. Oleh sebab itu, kini Jennie merasa bersemangat karena Yoongi sudah mulai mau curhat dengannya.

"Aku ingin tahu tentangmu, Tuan Muda. Aku ingin lebih mengenalmu. Jadi berceritalah apapun padaku, agar kita dapat semakin dekat," batin Jennie.

"Apakah karena itu jugalah, Tuan Muda jadi memilih untuk tinggal terpisah dari orang tua Tuan Muda?" tanya Jennie.

"Eum, itu salah satunya."

"Tuan Muda yang sabar ya. Tuan Muda jangan bersedih lagi hanya karena permasalahan dengan orang tuamu. Sekarang kan ada aku disini, yang akan setia menemanimu dan mendengarkan curahan hatimu. Jadi jika ada masalah apapun, jangan ragu untuk bercerita padaku ya, Tuan Muda."

Yoongi tersenyum. "Iya, Jennie. Terimakasih."

Yoongi lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Jennie, dan mereka pun mulai berciuman. Bibir mereka saling melumat dengan lembut dan penuh perasaan.

Stay With MeWhere stories live. Discover now