Chap 14~Dongsaeng

122 17 23
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

"Siapa itu ya? Apakah itu Noona? Tapi kok sepertinya bukan?? Ah, kepalaku pusing...akh!" Pemuda itu berbicara dalam keadaan setengah sadar dan tubuh sempoyongan karena pengaruh alkohol.

Pemuda itu terus memperhatikan Jennie yang tengah menaiki anak tangga itu dengan seksama sambil mengucek-ucek matanya.

"Noona apa bukan sih itu? Kok wajahnya beda ya? Tapi kayaknya nggak mungkin sih kalau itu Noona. Soalnya Noona kan nggak diijinkan untuk tidur dirumah ini oleh Yoongi Hyung? Hmm...kalau begitu dia itu siapa ya? Ah, tau ah pusing kepalaku...," pemuda itu pun hampir jatuh karena pandangannya kini mulai berbayang dan mengabur.

"Tuan Muda Woozi, Anda tidak kenapa-kenapa, kan?" seorang bodyguard Yoongi dengan sigap langsung menopang tubuh Tuan Mudanya itu.

"Kepalaku pusing, tolong antar aku ke kamar, aku sudah tidak kuat. Aku ingin segera membaringkan diri!" perintah pemuda bernama Min Woozi itu, yang merupakan adik kandung dari Min Yoongi.

"Baik, Tuan Muda," bodyguard itu pun memapah Woozi dengan hati-hati menuju ke kamarnya yang berada dilantai dua. Sebuah kamar yang memang khusus disediakan oleh Yoongi untuk adik tercintanya itu. Dan memang hanya dialah anggota keluarga yang diijinkan Yoongi menginap dirumahnya.

***

Jennie membuka pintu kamarnya dan dikejutkan oleh kehadiran Yoongi yang kini tengah duduk menunggunya di kasur.

"Tuan muda?"

"Kau dari mana?"

"Aku habis dari dapur mengambil minum, karena tadi aku haus."

"Oh, begitu rupanya. Kalau haus, kenapa tidak menghubungi pelayan saja untuk mengambilkanmu minum?"

"Tidak perlu, lagipula ini kan jam istirahat mereka. Aku tidak enak jika harus menggangu istirahat mereka hanya karena aku ingin minum."

"Kau itu baik sekali sih? Ya sudah sini, kemarilah!" Yoongi memberi syarat dengan tangannya agar Jennie naik ke atas tempat tidur.

Jennie pun menurut, ia naik ke atas tempat tidur dan duduk berdampingan dengan Yoongi sambil bersandar pada kepala ranjang.

"Tuan Muda, ini kan sudah malam. Kenapa kemari?" tanya Jennie.

"Aku tidak bisa tidur. Jadi aku kemari untuk melihatmu. Tadi aku sempat terkejut dan khawatir saat tahu kau tidak berada dikamar. Tapi ku pikir kau tidak mungkin pergi jauh dimalam yang sudah larut seperti ini, dan lagi para bodyguard ku pasti akan melapor padaku jika memang kau kabur dari rumah ini."

"Ya ampun, Tuan Muda. Kenapa kau sampai berpikir kalau aku akan kabur dari rumah ini?" Jennie tertawa heran.

Yoongi memeluk Jennie dari samping. "Itu karena aku sangat takut kehilanganmu," jawab Yoongi.

Jennie pun membalas pelukan Yoongi. "Tuan Muda, mana mungkin aku akan kabur darimu? Kau itu sudah sangat baik padaku dan juga pada Ibuku. Aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan orang baik sepertimu, jadi mana mungkin aku akan pergi meninggalkanmu."

"Janji ya, kau tidak akan pernah pergi dariku apapun yang terjadi?"

Jennie tersenyum gemas mendengar nada suara Yoongi yang seperti anak kecil yang takut kehilangan. "Iya, Tuan Muda. Aku janji."

"Terimakasih, Jennie," Yoongi melepaskan pelukannya dan menatap dalam mata Jennie.

Yoongi kembali menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang sambil merangkul pundak Jennie.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang