🌼45-Dera dan Pengakuan

458 38 6
                                    

You are something new
And suddenly appear
Am I caught in bigger picture or
Am I trapped in paralyzed mind of you?

— Goodnight Electric–Rocket Ship Goes By

🌼

Acara dimulai tepat jam 8 pagi. Dera dan murid-murid lainnya duduk di separuh bagian depan aula, sementara para orang tua duduk di separuh bagian belakang. Undangan untuk orang tua dibatasi hanya 1 orang tiap murid untuk memaksimalkan tempat.

Dera juga banyak bersalaman dengan teman-temannya, ia bertemu dengan Adam yang menemaninya bermain basket saat class meeting. Ia bertemu dengan Kai dan Stella yang datang bersama-sama, mereka saling mengucapkan selamat.

Anggota OSIS yang ikut mengatur jalannya acara segera menenangkan para hadirin, dan acara benar-benar dimulai tak lama dari itu.

Dera mengikuti serangkaian acara dengan khidmat, mulai dari pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars sekolah. Sambutan kepala sekolah, sambutan mantan ketua OSIS, dan sambutan murid dengan nilai terbaik. Lalu diikuti oleh penyerahan ijazah yang diatur per kelas.

Sampai pada saatnya penayangan film pendek yang sudah dipersiapkan lebih dari sebulan. Dera mengedarkan pandangannya, di teras samping aula ia melihat banyak anak anggota ekskul drama yang terlibat dalam pembuatannya sedang menanti penayangan film tersebut dengan wajah yang gelisah.

Dera paham, film tersebut disiapkan dengan waktu yang panjang, pasti mereka sedang menanti respons para hadirin yang sedari pagi tadi sudah mengikuti acara. Lelaki itu jadi ikut berdebar-debar saat melihat dirinya sendiri tampil di layar proyektor dan dilihat oleh banyak orang.

Di sana ia bisa melihat dirinya berakting mengikuti naskah, di sana ia menjalani kehidupan sekolah dengan biasa-biasa saja sampai ia bertemu dengan Stella, si murid baru yang mengubah keseharian Dera si murid biasa-biasa saja, sekaligus mewarnai hari-harinya di sekolah yang penuh dengan kebimbangan dan perasaan yang abu-abu.

Dera dan Stella di film juga memiliki kekhawatiran soal pilihan-pilihan di masa depan mereka. Sampai akhirnya mereka sudah lulus dan masuk di universitas, Dera menunggu di tempat yang dijanjikan, saat Dera sudah putus asa menunggu Stella yang tak kunjung datang, gadis itu justru muncul sambil terengah-engah.

Di sana, Dera akhirnya menyatakan perasaan yang selama ini ia pendam kepada Stella, Stella lalu membalas perasaan Dera, dan mereka bersama-sama bergerak menuju ke gerbang sekolah. Di sana, Dera dan Stella yang sudah kuliah, berganti dengan Dera dan Stella yang masih SMK, berjalan ke luar gerbang dengan senyuman di wajah mereka.

Film itu ditutup dengan footage satu angkatan berkumpul dan melemparkan dasi abu-abu bergaris tiga mereka ke udara.

🌼

"Kamu mau pulang sekarang, Der?" tanya Ayahnya.

Dera menggeleng. "Anak-anak kayanya masih mau kumpul nanti." Tentu saja ia tidak asal bicara, ia memang mengamati bahwa para murid-murid yang sudah lulus sekarang menuju ke gedung kejuruan mereka masing-masing, ataupun masuk ke dalam kelas yang kosong.

Apalagi OSIS juga tadi memberi arahan untuk tidak melakukan coret-coret seragam (yang sudah tidak mungkin karena mereka memakai setelan kebaya dan jas sekarang) dan menggantinya dengan menempelkan kertas post it ke baju.

Ide yang bagus menurut Dera.

"Ayah bisa pulang dulu, nanti Dera kontak lagi," ujar Dera.

"Kalau gitu ijazahnya mau Ayah bawain?"

Blooming Between UsTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon