🌼 PENGUMUMAN (Sekuel?) 🌼

435 27 10
                                    

Halo!

Akhirnya kita sampai juga di penghujung acara—kok, kaya pidato ya.

Ehm.

Akhirnya kita sampai di bab terakhir Blooming Between Us! Yeay! Tepuk tangan!

Cerita ini awalnya aku ikutkan untuk Belia Writing Marathon season ke ... 4 kalau ngga salah. Di mana waktu itu ketentuan lombanya sendiri kurleb kalau diartikan, panitia mencari cerita dengan ide yang fresh dan out of the box (harap koreksi pls karena aku belum cek lagi).

Berbarengan dengan cerita ini, para anggota NPC2301 yang tertarik ikut BWM 4 juga mengirimkan naskahnya, dan akhirnya satu yang lolos adalah Magicamore Arancini-nya Mbak Shireishou .

Pada waktu itu, yang ada di pikiranku, kalaupun nggak lolos BWM, cerita ini akan ku eksekusi sendiri, dan ikut ngetik bareng di bulan BWM mulai rilis wkwk, untuk menemani anggota NPC2301.

Yah, tapi ternyata, butuh dua tahun—hampir dua tahun sampai akhirnya cerita ini rilis.

Blooming Between Us pertama kali diunggah tanggal 3 April 2021, ilustrasi tokoh-tokohnya dibuat tidak lama sebelum tanggal tersebut dan aku arsip di album OC di FB-ku.

Jadi, bener-bener, butuh dua tahun kurang tiga hari untuk Blooming Between Us bisa tamat.

Oh ya, kalau ndak salah, di bulan BWM tayang, NPC2301 sudah mulai MWM, jadi makanya aku bisa menulis cerita ini juga.

Selama hampir dua tahun aku agak terseok-seok menulis teen fiction, karena sebelumnya memang nggak berpengalaman. Sebelum-sebelum ini bahkan aku juga banyak diskusi dengan rayhidayata —makasih btw!

Yang menginspirasi datangnya ide Blooming Between Us awalnya cuma sekadar selentingan "contoh" ide magical realism saat aku ngisi materi di NPC2301. Selentingan itu aku kembangkan berdasarkan kalimat: menyemai dan merawat hubungan.

Dari situ muncul Anya, lalu media tanam ajaib, Ibu dan Neneknya, lalu Anyelir Florist. Aku sempat berpikir untuk mengeksekusi plot cerita Blooming Between Us menggunakan setting pandemi, tapi jujur pada waktu itu nggak kebayang gimana biar school life-nya berasa.

Akhirnya aku olah terus sampai di sinilah kita, cerita yang kalian baca ini. Anya sedari awal direncanakan sebagai seorang Cupid yang menjodohkan orang-orang, tetapi dengan cara yang tidak biasa—melalui bunga.

Iya, kalau ala Indonesia sebenarnya Anya ini mungkin dukun pelet.

Tentu saja, akan terasa tidak menantang kalau tugas Anya hanya menjodohkan orang-orang—kliennya. Bagaimana kalau Anya juga pelan-pelan jatuh cinta dengan kliennya?

Premis Blooming Between Us berpusat di sekitar Dera semata karena aku nggak pernah nulis cerita dari POV tokoh utama laki-laki.

Kalau kalian perhatikan, mulai dari PANDORA: Iris dan I Who Should've Been Dead Last Night, aku selalu menulis dari tokoh utama perempuan.

Itu kalau U-Turn tidak dihitung dulu karena belum selesai.

Untuk mendukung "cerita" Anya, maka Dera lah yang punya keinginan untuk menyelesaikan cinta monyet ke sahabat masa kecilnya. Lalu, seperti di manga-manga Shojo, ada rumus yang menyatakan bahwa cinta dari sahabat masa kecil pasti tidak akan pernah bersambut 😌.

Di sini posisi Dera sebagai klien juga aku beri kemungkinan untuk bagaimana kalau klien ini juga jatuh cinta dengan "Si Cupid"?

Begitulah akhirnya premis Blooming Between Us bisa terbentuk.

Sekarang tinggal tersisa permasalahan paling vital dan paling besar, paling sulit juga: konflik dan eksekusinya nanti gimana?

Aku nggak ada pengalaman soal pacar-pacaran, sejujurnya. Pengalamanku perkara hal-hal tersebut cuma mentok di puluhan judul manga shojo.

Akhirnya aku banyak berdiskusi, dan, pada suatu hari, aku menemukan ada sesi wawancara Hayao Miyazaki—yang sayangnya aku cari itu sulit banget ketemunya.

Beliau bilang kurang lebih begini: "ada banyak rasa yang bisa mendeskripsikan cinta." . Aku melihat itu sebagai suatu potensi, ditambah aku yang ilmunya 0 perkara percintaan, sekalian saja konfliknya adalah tentang bagaimana kita menerima, dan mengetahui apa itu cinta, sederhananya, mendefinisikan cinta.

Hal di atas akhirnya aku tuangkan ke beberapa dialog di bab-bab terakhir, tentang pendapat berbagai tokoh soal cinta, dan bagaimana mereka mendeskripsikan perasaan mereka.

Ngomong-ngomong aku sempat riset juga soal love language beberapa tokoh, tapi sejauh ini aku nggak bisa mengaplikasikannya di cerita ini. Terus juga aku rasa pacing cerita-ku mendekati akhir buku semakin kacau—jadi, maaf.

Aku juga nggak pintar bikin adegan confess, lagi-lagi karena pengalaman 0, tapi aku pikir aku nggak mau adegan yang mainstream dan terlalu cheesy, apalagi cringe, makanya timbullah dialog "it's you, all the time" dari mereka Anya dan Dera.

Saat bab-bab terakhir Blooming Between Us diunggah, aku juga memunculkan satu tokoh baru yang sering muncul, namanya Wirama Y.A. yang ... sebenarnya akan segera kuubah.

Kenapa?

Karena kesannya kurang "muda", dan kenapa kalian harus tahu soal Wirama adalah ... karena dia akan jadi tokoh penting kita selanjutnya.

Wirama Yousef Adikara akan berubah nama jadi Rama Jauzan Dewananta, dan aku akan segera publish ceritanya:

Wirama Yousef Adikara akan berubah nama jadi Rama Jauzan Dewananta, dan aku akan segera publish ceritanya:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perubahan nama akan dilakukan secara bertahap, ehe. Sambil aku menggarap kerangka ceritanya—iya, belum ada kerangka ceritanya.

Otomatis, Rana dan Bingkai Rama akan menjadi cerita kedua dalam semesta (universe) Magic of Youth (lagi-lagi namanya masih sementara) setelah Blooming Between Us.

Rana dan Bingkai Rama akan menceritakan Rana Meissa Halim (yup, temannya Anya dan mentor Dera) dan Rama Jauzan Dewananta, ceritanya akan seperti apa? Kurasa biar kalian tahu sendiri nanti kalau—setidaknya—prolog sudah rilis, jadi kalian bisa baca di deskripsinya.

Oh ya, sedikit trivia, Blooming Between Us sebagai penanda dimulainya semesta Magic of Youth juga berisi nama-nama tokoh yang berpotensi muncul dan memiliki cerita tersendiri. Beberapanya, selain Rana dan Rama, sudah aku bocorkan di beberapa bab, hehe. Silakan dibaca kembali dan selamat menebak-nebak.

Aku sebenarnya juga ada kepikiran menceritakan Stella dan Kai saat mereka sudah di Jepang, tapi itu masuk antrean yang agak laaaaama. Juga, aku ingin mengisi semesta Magic of Youth dengan cerita-cerita SMA saja, jadi kalau cerita masa kuliah, mungkin harus kuundur hehe.

Rencananya, Rana dan Bingkai Rama akan kuikutkan event MWM 2023-nya NPC2301 , jadi harusnya bisa publish dekat-dekat ini.

Menurutku sudah segini saja yang bisa kubicarakan. Oh, dan terima kasih udah mampir dan baca Blooming Between Us, apalagi dibaca sampai bab ini, makasih banget atas dukungannya!

Dera, Anya, Stella, dan Kai pamit undur diri! Sekali lagi terima kasih!

Blooming Between UsWhere stories live. Discover now