Part 1

23.6K 800 8
                                    

Pagi ini di apartemen Salmiera, sedang terjadi kerempongan dan keruwetan dikarenakan ulahnya sendiri, yang terlambat bangun padahal sudah tahu bahwa dirinya akan mengisi acara musik.

Salmiera sudah tinggal terpisah sejak setahun yang lalu dengan orang tuanya, tentu tidak mudah bagi Salmiera, untuk meyakinkan orang tuanya bahwa dirinya bisa hidup mandiri. Banyak kekhawatiran orang tuanya melepas Salmiera, tapi dengan negosiasi yang sengit akhirnya orang tuanya memperbolehkan dirinya untuk tinggal secara mandiri.

Dan, ya, hari ini dirinya akan mengisi acara di stasiun televisi kebanggaannya, yang sudah membesarkan namanya, bersama beberapa teman-teman seperjuangannya dalam meniti karir di industri musik Indonesia, teman berjuangnya ketika mengikuti ajang pencarian bakat.

Salmiera sudah mendengar omelan Ka Fira yang baru datang ke apartemen ketika dirinya baru saja bangun, ini kebiasaan Salmiera, suka telat untuk bangun dan dirinya terlalu santai menanggapi.

"Kak, ini bukan kesalahan gue aja loh," ucap Salmiera yang baru keluar dari kamar mandi dengan santai. Kak Fira, selaku asisten dan manajernya melototi dirinya.

"Terus salah siapa Salmiera Shira Aliyyah?!" Kak Fira bertanya kepada sang biang kerok pagi hari ini dengan mata yang sudah hampir keluar.

Salmiera hanya terkekeh melihat ekspresi marah Kak, Fira. Kak Fira salah satu orang yang juga berperan dalam setiap proses karirnya, dipertemukan dan disatukan dengan Kak Fira membuat Salmiera bersyukur karena mendapatkan Manajer yang mengerti dirinya, meskipun Kak Fira sedikit galak dan cerewet, Salmiera sangat sayang.

"Heh! Malah cengengesan ni anak, cepetan itu dipakai udah disiapin juga!" Setelah mendapatkan intrupsi dari Kak Fira, Salmiera segera bersiap secepat mungkin.

Perjalanan dari apartemen miliknya dengan studio tempat dirinya mengisi acara tidak begitu jauh, ya karena Salmiera, berpikir bahwa tempat tinggalnya tidak begitu jauh dari lokasi membuat dirinya sedikit lebih santai, namun ternyata jiwa terlalu santainya ini membuat dirinya malah jadi terlambat.

"Kak, ada siapa aja ntar selain Nabina?" Tanya Salmiera kepada Kak Fira.

"Nabina, Aghisya, oh sama senior kalian, Mahalini dan Tiara." Jawab Kak Fira sambil menatap ponselnya.

Salmiera hanya mengangguk, dirinya bersyukur akan bertemu dengan sahabat-sahabatnya tersebut, sudah lumayan lama mereka tidak bertemu karena kesibukannya masing-masing.

Akhirnya setelah beberapa waktu, Salmiera sudah sampai di stasiun televisi yang membesarkan namanya, Salmiera kembali mengingat masa-masa dirinya ketika pertama kali menginjakkan kakinya di tempat ini, tempat ini begitu bersejarah untuknya.

"Mami Salmiera!" Suara panggilan yang tak asing di telinga Salmiera, ya itu suara Nabina, salah satu teman seperjuangannya dari awal dimulainya kompetisi hingga berakhirnya kompetis tersebut.

Nabina, kontestan yang paling muda, mempunyai semangat juang yang tinggi dan gigih, sudah dianggapnya seperti adik Salmiera sendiri, dan Nabina juga yang memberinya gelar 'Mami Salmiera' katanya Salmiera begitu cerewet, seperti mamanya.

"Aku kangen banget loh!" Tiba-tiba Nabina sudah menubruk Salmiera, memeluk erat sang 'Mami Salmiera' yang sudah lama tak berjumpa karena kesibukan mereka masing-masing.

Salmiera membalas pelukan Nabina dengan erat pula, bohong jika dirinya tak merindukan sahabatnya yang paling muda ini.

"Aaa sudah lama nggak melihat adegan pelukan Mami dan anak gadisnya," ucap seseorang yang membuat Nabina dan Salmiera menoleh ke sumber suara, itu adalah Aghisya, salah satu sahabat perjuangan mereka juga.

"Boleh join nggak?" Tanya Aghisya yang berjalan menuju ke arah dua wanita berhijab itu lalu ikut berpelukan dengan erat.

Akhirnya mereka melepas rindu, bertemu kembali di tempat mereka bertemu untuk pertama kalinya.

"Sudah belum kangen-kangenannya? Kalau belum dipending dulu bisa? Acaranya udah mau mulai nih." Ucap salah satu kru yang sudah hafal dengan penyanyi-penyanyi ini.

"Halo Kak Alya! Ih kangen banget sama Kak Alya," ucap Aghisya bersemangat menyapa kru tersebut, beliau adalah salah satu kru yang akrab dengan hampir semua kontestan.

Setelah mengisi acara bersama, Aghisya, Nabina, dan Salmiera memutuskan untuk makan siang dan nongkrong bersama, jarang-jarang mereka satu acara dan berkumpul bersama akhir-akhir ini, jadi mereka tidak ingin melewatkan hal tersebut.

Mereka bertiga memutuskan untuk berpisah dengan manajernya masing-masing, mau tanya quality time ceritanya.

"Kita ke mana nih?" Tanya Salmiera yang sudah siap mengemudi mobil Aghisya, ya, mereka memutuskan untuk memakai mobil Aghisya karena hanya mobil Aghisya yang hari ini tidak membawa supirnya.

"Pengen makan udon dehh, kalian pengen juga nggak?" Tanya Nabina yang memberi saran.

Aghisya dan Salmiera tampak berpikir, lalu mengangguk setuju dengan saran Nabina. "Yaa boleh lah, sudah lama juga nggak makan udon. Eh tapi habis tuh kita ngopi-ngopi dulu nggak sih? Sambil ngobrol-ngobrol kita" Ucap Aghisya yang memberi saran.

"Setuju! Jalan Mami Salmiera!" Nabina bersorak dengan semangat.

"Tsiapp bosztt!" Ucap Salmiera mengeluarkan kalimat andalannya.

Mereka sudah sampai di restoran dan memesan menu andalannya masing-masing.

Nabina yang memang sudah sangat ingin makan udon tampak bersemangat ketika makanan tersebut sudah ada di meja. "Ya ampun lama banget aku nggak makan udon." Ucap Nabina yang sangat excited.

Salmiera hanya menggelengkan kepalanya melihat bocah di depannya itu, sedangkan Aghisya dia sedang mempersiapkan kameranya untuk merekam kegiatan mereka bertiga.

"Hallo gais kita lagi ngumpul bertiga nih! Yakan Susanti, Salmiera?? Say hai dulu dong." Aghisya merekam Nabina dan Salmiera yang sedang makan.

"Heh! Makan dulu itu." Tegur Salmiera karena sejak tadi Aghisya sibuk dengan dunianya sampai tidak fokus ke makanannya.

Aghisya yang ditegur Salmiera hanya cengengesan, jiwa emak-emaknya Salmiera sedang bangkit jika bersama dua bocah ini.

Setelah selesai makan mereka langsung ke toko bakery and pastry langganan Aghisya, seperti yang sudah direncanakan di awal.

"Kalian mau apa nih? Biar ntar pas udah di kasir nggak bingung. " Aghisya mulai mencatat apa saja yang dia inginkan, karena sudah lama sekali dia tidak makan pastry andalannya tersebut.

"Hmmm, aku mau yang pas itu kamu kasih itu loh Zul, aku nggak tau namanya apaan," ucap Nabina yang bingung, intinya dia suka yang pernah Aghisya berikan untuknya.

"Nah! Iya yang ada almond di atasnya, Nggis." Salmiera juga mengingat bahwa Aghisya pernah memberikan mereka pastry tersebut.

Saat mereka sedang mengantre tiba-tiba ponsel Salmiera berdering, kaka perempuannya menelpon. "Angkat telpon dulu yaa." Pamit Salmiera kepada Aghisya dan Nabina.

Salmiera sedikit menjauh dari keramaian dan mencari tempat yang sedikit kondusif untuk mengangkat telpon dari Kakanya.

"Hallo, Assalamualaikum, ada apa kak?"

"Kamu di mana? Nggak ada kerjaan kan? Kamu ke rumah sekarang! Ada hal yang sangat penting dan genting di rumah!" Ucap Kaka perempuan nya panik, hal ini juga membuat Salmiera panik, ada masalah apa di rumah hingga Kakanya tersebut menelpon dan menyuruhnya untuk segera pulang.

"Okee Kak, Salmiera pulang sekarang, emang ada apa sih? Jangan buat aku ikutan khawatir dengan nada suara Kaka." Salmiera juga ikut cemas.

"Nggak bisa kaka jelasin, pulang sekarang ya, Dek." Sambungan terputus. Salmiera bergegas pergi berpamit ke Aghisya dan Nabina.

Hallo! Terima kasih karena sudah membaca cerita ini.

Semoga suka part ini yaaa!! Don't forget Vote idol kalian terus yaa🤍

Segala hal dalam cerita ini hanya fiktif belaka yang dibuat untuk menyalurkan ide buah pikiran. Dimohon untuk tidak membawa ke luar dan dianggap serius!

Kritik dan saran yang membangun sangat terbuka di kolom komentar.

Kesalahan penulisan yang tidak sesuai dengan EYD dan KBBI mohon dimaafkan.

Salam hangat dari Penulis

Makassar, 2023

Pengganti  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang