Part 29

9.8K 554 22
                                    

Happy Reading!!

Pagi ini Ronald sudah siap untuk pergi ke rumah sakit, Ronald memutuskan untuk sarapan di rumah sakit dikarenakan Salmiera yang belum pulang, tidak ada yang menemaninya untuk sarapan.

Sedangkan Salmiera dan team saat ini sudah mendarat di Bandara Soekarno Hatta dan bersiap untuk pulang.

"Dek, besok pagi di Sarinah ya," ucap Kak Fira mengingatkan Salmiera, dia hanya mengangguk paham.

"Oke Kak," ucap Salmiera sambil menunjukkan dua jempolnya ke arah sang manajer.

Saat sudah di depan mobil jemputan, Salmiera bingung mengapa Kak Fira dan Kak Sarah ikut naik ke mobilnya.

"Loh Kak?" Ucap Salmiera bingung.

"Kita bermalam lagi Dek, besok pagi-pagi loh, biar nggak repot siap-siapnya," ucap Kak Fira, sedangkan Salmiera memelototkan matanya, astaga jika mereka bermalam Ronald bagaimana.

"Eh, nggak usah kak, mending Kak Fira dan Kak Sarah pulang istirahat, besok aku pasti udah siap nggak usah khawatir." Salmiera mencoba meyakinkan keduanya.

Kak Fira menggeleng, "Nggak, terakhir kita event pagi itu kamu telat ya Dek krna kita nggak bareng." Ucap Kak Fira.

Sekarang Salmiera pusing, bagaimana jika Ronald masih di apartemen lalu mereka bertemu dan juga bagaimana nasib Ronald malam ini.

"Duh semoga Ronald udah ke rumah sakit deh," ucap Salmiera dalam hatinya.

Di tengah perjalanan tiba-tiba Kak Fira mendapatkan kabar bahwa dirinya mempunyai urusan hingga besok, hal itu membuat senyum Salmiera mengembang.

"Kak, gue bisa kok besok lagian rame sama yang lain, lo tenang aja," ucap Salmiera meyakinkan Kak Fira.

"Tapi Sarinah loh Dek, bakal ramai banget gue ngeri aja," ucap Kak Fira khawatir.

"Aman Kak, udah urusan ini pasti lebih penting." Salmiera meyakinkan Kak Fira lagi.

"Gue minta Bang Rama nemenin lo deh, Navila juga masih sakit dan nggak ada job," ucap Kak Fira memberi opsi, sedangkan Salmiera hanya mengangguk, terserah yang penting manajernya ini tidak bermalam di apartemennya.

Setelah negosiasi dan membujuk keduanya akhirnya Salmiera menang, mereka berdua tidak jadi untuk bermalam di apartemen Salmiera.

"Udah lo tenang aja Kak, besok lo jemput gue, gue udah siap," ucap Salmiera kepada Kak Sarah.

"Beneran ya lo, gue gak mau kenal omel Kak Fira besok," ucap Kak Sarah memperingati Salmiera.

Salmiera mengangguk, lalu setelah itu Kak Sarah turun dan Salmiera melanjutkan perjalanannya ke apartemen.

"Bang, mobil bawa ke kantor aja ya," ucap Salmiera kepada Bang Jo.

"Lah ditaruh di kantor lagi?" Tanya Bang Jo.

Salmiera mengangguk, "Iya, lagian lo kasian ntar balik gimana ke kantor, udah bawa aja." Ucap Salmiera, sedangkan Bang Jo mengangguk paham.

Salmiera sudah sampai di apartemennya, dilihat apartemen tampak sepi menandakan Ronald saat ini sedang bekerja.

Di buka nya kamarnya, dilihat tampak rapih dengan aroma khas parfum Ronald. Di lemparnya badannya ke arah kasur sambil memejamkan matanya dan terus mencium aroma khas Ronald.

Sudah puas merebahkan dirinya, Salmiera beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Saat di kamar mandi lagi-lagi Salmiera amaze, pakaian kotor yang ada di keranjang Laundry sudah kosong, pasti Ronald yang mencuci baju kotor mereka.

"Dasar pembersih," ucap Salmiera menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Sedangkan Ronald saat ini sedang berada di ruangannya sambil menyantap sarapannya yang kesiangan, tadi pagi saat baru sampai di rumah sakit, Ronald sudah disibukkan dengan kondisi IGD yang membludak lagi, jadi mengharuskan dia menunda sarapannya.

Saat sedang menyantap sarapannya, Ronald sambil berselancar di media sosial, tak sengaja penampilan Salmiera tadi malam lewat di berandanya.

"Selalu keren dan menakjubkan," ucap Ronald sambil tersenyum.

Fokus Ronald buyar ketika seseorang mengetuk pintu ruangannya, "Ya silakan masuk." Ucap Ronald sambil membereskan bekas makannya.

Ternyata itu adalah Dokter Jasmine, Ronald memutar matanya malas, mau apa lagi manusia ini.

"Ada apa?" Tanya Ronald.

"Eh kamu sudah makan siang? Padahal aku baru aja mau ngasih ini," ucap Dokter Jasmine sambil memperlihatkan dua buah kotak makan.

"See? Saya sudah makan," ucap Ronald dingin.

Tiba-tiba Ronald mengucapkan hal yang sebenarnya dia ingin tanyakan "Sebenarnya mau kamu apa sih Jasmine? Kenapa kamu dekati saya? Saya sudah menikah kalau kamu lupa."

"Dan kalau kamu lupa, kamu menikah dengan orang yang nggak kamu cintai Ron," ucap Dokter Jasmine sambil tertawa.

"Lalu? Urusan kamu?" Tanya Ronald lagi.

"Ron, sejak awal kita kenal aku sudah suka sama kamu tapi aku pendam semua itu karena aku takut pertemanan kita bakal rusak kalau aku ngaku ke kamu, aku turunin ego ku Ron, aku rela kamu sama Salhiera karna kamu cinta sama dia aku mencoba untuk move on, sekali lagi aku turunin ego ku Ron. Ronald, kamu sadar nggak? Salhiera pergi karena dia nggak mencintai kamu, dan sekarang kamu menikah dengan orang yang kamu tidak cinta dan gak mencintai kamu juga, maka muncul ambisi ku Ron untuk dapatin kamu." Ronald membulatkan matanya atas pengakuan Dokter Jasmine.

"Ron, kalau kamu sama aku, setidaknya kamu dicintai Ron, kamu nggak ngerasain sakit sama aku Ron, aku nggak akan meninggalkan kamu layaknya Salhiera," ucap Dokter Jasmine sekali lagi.

"Stop it! Nggak usah kamu bahas-bahas Salhiera, dan tentang hubungan ku saat ini kamu nggak perlu tahu tentangnya, karena itu bukan urusanmu bukan," ucap Ronald dingin.

"Oh ya, mulai saat ini ketika kamu mengaku bukannya kamu sudah merusak pertemanan kita Jas? Rasa saya ke kamu nggak lebih dari seorang teman Jas, saya anggap kamu seperti Syarisyah dan sepupu saya yang lain, semoga kamu mengerti. Sekarang silakan keluar dari ruangan saya Dokter Jasmine." Lanjut Ronald.

Dokter Jasmine menggeleng, "Ronald! Kamu bakal nyesel, Ron." Lalu Dokter Jasmine keluar dengan membanting pintu ruangan Ronald.

Ronald terduduk di kursinya, pengakuan Dokter Jasmine hari ini membuat segala pikirannya buyar ke mana-mana, Ronald tak tahu harus bagaimana dan bersikap apa.

Jangan lupa follow Twitter aku ya: @azaleasy_

Hallo! Terima kasih karena sudah membaca cerita ini.

Segala hal dalam cerita ini hanya fiktif belaka yang dibuat untuk menyalurkan ide buah pikiran. Dimohon untuk tidak membawa ke luar dan dianggap serius!

Kritik dan saran yang membangun sangat terbuka di kolom komentar.

Kesalahan penulisan yang tidak sesuai dengan EYD dan KBBI mohon dimaafkan.

Btw, Jangan lupa streaming Abang Mengapa, kaka Mentari, dan Adik Bugati(。♡‿♡。)

Spesial Part ada di BIO aku yaa...

Salam hangat dari Penulis

Jakarta, 2023






Pengganti  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang