Part 22

12.1K 698 53
                                    

Happy Reading!!

Salmiera sudah bangun dari tidur siang nya dia langsung bergegas untuk melakukan sholat Ashar.

Setelah sholat Salmiera membuka kulkasnya namun, tak menemukan bahan masakan yang lengkap, "Duh lupa belanja, masa beli lagi sih nggak enak banget sama Ronald njir, ntr dikira gue nggak bisa masak pula." Salmiera mendumel depan kulkas.

Ronald yang baru pulang kerja melihat heran Salmiera berdiri depan kulkas sambil mendumel.

"Salmiera," panggilan dari Ronald sukses membuat Salmiera menoleh ke sumber suara.

"Eh lo udah balik?" Tanya Salmiera yang diangguki oleh Ronald.

"Ehh Ron, gue lupa belanja bahan makanan, malam ini beli aja nggak papa? Atau mau belanja dulu?" Tanya Salmiera.

"Beli aja Salmiera, saya yakin kamu masih capek krna pulang dari Medan," ucap Ronald.

"Saya bersih-bersih dulu ya." Lanjut Ronald dan langsung beralih ke kamar.

"Huhhh, untung dokter satu itu nggak cerewet masalah makanan." Salmiera bernapas lega karna Ronald memaklumi keadaannya.

Saat ini Salmiera sedang berada di atas ranjangnya, sedang melihat-lihat makanan apa yang cocok untuk dia dan Ronald makan hari ini.

Karena terlalu asik dengan handphone nya, Salmiera sampai tak sadar jika Ronald sudah keluar dari kamar mandi.

"Salmiera." Panggil Ronald yang membuat Salmiera menyadari jika Ronald sudah selesai.

"Iya?" Sahutnya.

"Ibu ajak makan malam di rumah," ucap Ronald yang membuat Salmiera mengerut kan dahinya.

"Ehh ada apa?" Tanya Salmiera.

"Nggak tahu, siap-siap aja sekarang saya tunggu." Lalu dengan segera Salmiera beranjak dan bersiap.

Akhirnya Salmiera sudah selesaibersiap, dia keluar dari kamar dan melihat Ronald duduk di sofa sambil bermainhandphone nya, dia sedang menunggu Salmiera.

"Ron! Yukk gue udah siap," ucap Salmiera yang membuat Ronald berhenti bermain handphone nya dan langsung beranjak.

Mereka saat ini sudah ada di mobil Ronald, bersiap untuk menuju tempat keluarga Ronald.

Salmiera sudah duduk di samping Ronald lalu mengeluarkan handphone nya dan bermain, namun beberapa saat kemudian Salmiera merasakan jika Ronald mendekatinya, jarak wajah mereka hanya sejengkal, membuat Salmiera kaget dan ngefreze.

"Seatbelt kamu belum terpasang," ucap Ronald yang memasangkan sabuk pengaman milik Salmiera.

Setelah itu perjalanan Salmiera dan Ronald hanya ditemani oleh keheningan, sesekali Salmiera bersenandung kecil untuk menghilangkan rasa canggung nya tadi.

Mobil Ronald sudah sampai di pekarangan rumah orang tua nya.

Rumah keluarga Ronald tampak ramai dengan suara riuh ponakan Ronald yang sedang berlarian di rumah.

"Wahh ada om Lony!" Teriak keponakan Ronald yang menyadari bahwa Om nya sudah datang.

Ronald dan Salmiera tersenyum melihat balita gembul berlari ke arah mereka dan langsung memeluk kaki Ronald.

"Hallo Abang!!" Sapa Ronald yang langsung menunduk hendak menggendong keponakannya itu.

Salmiera yang melihat itu tersenyum tipis, si kaku ini ternyata bisa menjadi lembut selembut salju jika bersama orang yang tepat.

"Om Lony sama Istli nya yaa ke sini?" Tanya Shaka polos yang membuat Salmiera kembali tersenyum bahkan semakin lebar.

Salmiera ikut berjongkok untuk menyapa Shaka, karena ketika pernikahannya kemarin Salmiera tidak banyak berinteraksi dengan anak itu.

Pengganti  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang