Part 37

11K 659 24
                                    

Happy Reading!
Follow Akun Twitter/ X aku ya: @.Azaleasy_


Akhirnya Nabina sampai dengan selamat di apartemen Salmiera, Salmiera tentu saja kaget dengan keadaan Nabina saat ini.

"Astaga, Nabina!" Ucap Salmiera khawatir saat melihat Nabina yang datang dengan mata sembab yang masih menyisakan air matanya.

Nabina langsung memeluk Salmiera ketika sampai, Salmiera mengelus kepala Nabina guna menenangkannya.

"Ayo ke kamar, Kaka." Salmiera membawa Nabina untuk ke kamarnya.

Di kamar Salmiera masih menunggu untuk Nabina membuka suaranya sambil terus mengelus punggung gadis muda tersebut. "Kalau belum siap untuk cerita nggak papa kok, Kaka nggak maksa. Tapi harus tetap kabarin Papah ya kalau kamu di sini? Pasti Papah khawatir, Dek." Ucapan Salmiera tadi langsung membuat Nabina melihat ke arah Salmiera.

Nabina menghela nafasnya kasar, dia mulai menceritakan masalah yang dihadapi sekarang ke Salmiera, Salmiera hanya mendengarkan dengan seksama.

Di lain sisi, Ronald sudah sampai di loby apartemennya. Saat berjalan menuju lift tiba-tiba seseorang memanggilnya, suaranya sangat familiar di telinga Ronald, ya itu adalah Paul.

"Ron? Ada urusan apa ke sini? Mana bawa baju kerja segala." Paul langsung menodongkan pertanyaan kepada Ronald.

"Ada Nabina di apartemen Salmiera, jadinya malam ini gue harus pindah deh," ucap Ronald menjawab pertanyaan Paul.

Paul menyerengitkan dahinya pertanda bingung. "Kenapa Nabina tiba-tiba datang?" Tanya Paul sekali lagi, Ronald menggeleng tak tahu.

Ronald menjelaskan situasinya kepada Paul. "Nggak tahu gue, dia nelpon Salmiera tiba-tiba nangis terus mau ke apartemen Salmiera, yaudah gue langsung ngungsi." Paul hanya mengangguk-angguk setelah mendengarkan jawab Ronald.

Sementara itu, di apartemen Salmiera, Nabina akhirnya sudah tertidur setelah menceritakan situasi yang dihadapinya. Salmiera meraih handphonenya untuk menanyakan kabar Ronald dan tentu saja menghubungi orang tua Nabina.

Salmiera tersenyum kala melihat chat yang ternyata sudah sejak tadi Ronald kirim, dia membalas chat tersebut. Kasian Ronald malam-malam begini harus berpindah karena situasi seperti ini. Bukan, bukan Salmiera mau menyalahkan Nabina di situasi ini, justru dirinya yang merasa bersalah ke Ronald dan juga semua orang.

Sampai kapan ini harus ditutupi, Salmiera juga ingin memberitahu kepada semua orang tapi bagaimana? Salmiera juga bingung memulainya. Namun, jika terus begini justru membuat dirinya merasa tak enak, tak enak kepada Ronald, tak enak pula membohongi semua orang.

_____________________

Setelah mengantar Nabina untuk menyelesaikan masalahnya siang ini Salmiera menuju ke rumah orang tuanya, sudah lama dirinya tak berkunjung ke rumah orang tuanya.

Saat tiba di rumah orang tuanya, hati Salmiera semakin penuh, ternyata sang Kaka beserta keluarga kecilnya juga sedang berkunjung.

"Assalamualaikum!" Salmiera mengucapkan salam dengan semangat.

"Waalaikumusalam." Jawab semua anggota keluarganya.

Salmiera sedikit berlari untuk memeluk sang Bunda yang sedang bercengkrama dengan cucunya.

"Kangennya," ucap Salmiera sambil memeluk Bunda nya.

"Kamu sih jarang ke sini, keluar kota terus, kerja terus," ucap Bunda sambil  menyentil dahi Salmiera.

"Alhamdulillah dong Bund kalo kerjaan aku lancar, banyak duit berarti." Salmiera menjawab dengan candaan ucapan Bunda nya.

Pengganti  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang