Part 26

10.3K 559 5
                                    

HAPPY READING!!

Ronald keluar dari UGD bersamaan dengan datangnya Dokter Nadya.

Keadaan menegang, semua mata tertuju kepada dua pasang Dokter di depan mereka.

Nadya dan Ronald saling berpandangan, mereka mengetahui situasi ini, sulit rasanya sebenarnya setiap memberikan kabar kurang mengenakkan ke keluarga pasien, namun inilah yang pasti mereka hadapi.

"Dok," ucap Dokter Nadya memandang Ronald.

"Sesuai dengan apa yang saya perkirakan, prosedur nya bisa Dokter Nadya beritahu ke keluarga pasien." Ronald menghela nafas setelah mengucapkan itu, sedangkan Dokter Nadya hanya mengangguk.

"Iya, saya sudah memberitahu keluarga pasien, kita akan lihat perkembangannya Dok." Dokter Nadya lalu beralih pandang ke Kaka Novia yang wajahnya terlihat berbeda dari tadi, hal ini semakin membuat Salmiera dan semuanya bingung sekaligus khawatir.

"Novia baik-baik aja kan Ron?" Tanya Salmiera reflek.

Ronald memejamkan matanya, sambil mengangguk tapi Salmiera tahu anggukan kepala Ronald bukan sebuah persetujuan.

"Eh lo kenal sama Dokternya, Sal?" Tanya Edo secara tiba-tiba.

Salmiera dan Ronald sama-sama menganggukkan kepalanya.

"Yaa jelas kenal lahh, wong istri saya," ucap Ronald dalam hatinya.

"Kalau begitu saya duluan, permisi." Ronald berpamitan dan langsung menarik Paul. Sebelum pergi Ronald memberi kode ke Salmiera.

Saat ini Ronald dan Paul sudah ada di ruangan Ronald sambil menyantap makanan yang mereka sudah pesan.

"Asing banget kaya nggak pernah nikah." Sindir Paul ke Ronald.

Ronald langsung melirik malas ke arah Paul, malas untuk menanggapi.

"Emang boleh se asing itu padahal udah tinggal bareng?" Paul belum puas sama sekali untuk meledak Ronald.

"Paul! Kalau Jasmine gitu lagi nggak usah seret-seret gue," ucap Ronald tiba-tiba serius.

"Iya Ron, tapi itu orang gila juga ya, ngapain sih dia ngelakuin hal itu." Paul menggelengkan kepalanya

Handphone Ronald yang berada di atas meja bergetar, pertanda ada sebuah pesan yang masuk, Paul kepo dengan mengintip siapa pengirimnya namun tak sempat, Ronald sudah menarik handphonenya sambil mantap tajam Paul, sedangkan tersangka hanya tersenyum tanpa dosa.

Pengirim pesan tersebut adalah Salmiera, Salmiera menanyakan apakah Ronald sudah pulang.

"Paul! Lo balik sendiri nggak papa??" Tanya Ronald, yang ditanya hanya mengangguk setuju.

"Pake aja mobil gue, ntar gue anterin mobil lo," ucap Paul, Ronald hanya mengacungkan jari jempolnya ke arah Paul, sedangkan Paul membalasnya dengan jari tengah.

Setelah makannya selesai, Paul bergegas pergi dari ruangan Ronald, setelah itu Salmiera datang.

"Permisi, Dok." Salmiera mengetuk pintu sambil mengintip, Ronald yang sedang membereskan bekas makan Paul, menoleh ke arah sumber suara.

"Astaga Salmiera, ngapain sih?" Tanya Ronald heran dengan tingkah Salmiera, dia hanya menggelengkan kepalanya sambil menyengir, aja aja ada kelakuan istrinya ini.

"Paul mana?" Tanya Salmiera yang celingukan mencari Paul.

"Sudah pulang tadi," ucap Ronald menjawab pertanyaan Salmiera.

"Oh tadi kalian makan bareng?" Tanya Salmiera yang melihat Ronald masih membereskan bekas makan Paul.

Ronald menggeleng, "Paul doang, sudah lapar banget katanya." Jawab Ronald.

Pengganti  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang