Part 35

10.7K 547 42
                                    

Happy Reading!!
Follow twitter/ X ku ya: @.Azaleasy__

Salmiera saat ini sudah berada di rumah sakit, dia berencana mengantarkan makan siang untuk Ronald. Ya, jika dirinya tak ada manggung di luar kota Salmiera akan mengantarkan makan siang Ronald atau makan siang bersama. Salmiera mulai rutin memasakkan Ronald makan siang semenjak Eyang Putri memberinya wejangan, bahwa sesibuk apapun Salmiera jika ada waktu luang Ronald harus makan masakan Salmiera agar Ronald tak terbiasa makan masakan orang lain.

"Kamu tuh harus sering masakin Ronald ya Sal, emang mau suamimu kepincut sama orang lain karena keseringan makan masakan orang lain," ucap Eyang Putri, Sedangkan Salmiera memelototkan matanya, astaga narasi apa yang dibuat sama Eyang Putri ini, jelek banget.

Semenjak itulah dirinya berusaha memasak untuk Ronald, selain itu juga untuk mengisi waktunya yang sebenarnya tidak luang sama sekali.

Salmiera melangkah memasuki koridor rumah sakit, Salmiera membawa sebuah tas yang berisi kotak bekal makan siang untuknya dan Ronald. Masakannya kali ini adalah makanan kesukaan Ronald.

Salmiera melewati ruangan intensif yang berisi orang-orang sibuk berjuang, ada yang berjuang menyembuhkan dan ada yang berjuang untuk sembuh. Salmiera tidak bisa membayangkan bahwa dirinya di posisi sang Bunda, Saudara kembarnya, dan juga suaminya yang pekerjaannya adalah berjuang sebagai perantara hidup dan matinya seseorang, pasti tidak nyaman bekerja di atas kesakitan dan ketidakpastian, namun, pekerjaan ini ada sebuah panggilan hati untuk orang terpilih, dan Salmiera bukan yang terpilih, untung saja.

Tiba di ruangan Ronald, Salmiera melihat Ronald sibuk dengan handphone nya sambil bersandar manis di kursi kerjanya. "Hai Ron!" Sapa Salmiera sambil tersenyum kepada Ronald.

Ronald tersadar dan menoleh ke arah sumber suara yang sangat dia kenal. "Hai Sal, loh bukannya kamu bilang mau ke kantor label ya hari ini." Ucap Ronald.

Salmiera berjalan duduk di dekat Ronald. "Iya setelah makan siang, aku sudah masak makanan favorit kamu, yuk makan!" Ajak Salmiera sambil mengeluarkan kotak-kotak bekal berisi makanan tersebut. Aroma harum masakan Salmiera langsung menyeruak di indra penciuman Ronald.

Ronald dan Salmiera makan siang bersama, saling bertukar cerita apa yang mereka sudah lakukan selama setengah hari ini. "Kamu hectic banget ya hari ini. Ucap Salmiera.

Saat sedang menikmati makanan sambil bercerita bersama tiba-tiba ada yang mengetuk ruangan Ronald.

"Ronald," ucap seseorang dari balik pintu.

Salmiera dan Ronald sama sama menoleh ke arah sumber suara, itu adalah Dokter Jasmine yang juga kaget akan kehadiran seseorang selain Ronald.

"Ya ada apa Dok?" Tanya Ronald kepada Dokter Jasmine.

"Eh ada Salmiera, tadi aku mau ajak makan siang bareng diajakin Dokter Nadya dan yang lain juga Ron, tapi ternyata kamu sekarang lagi makan siang," ucap Dokter Jasmine.

Ronald mengangguk. "Iya saya lagi makan siang sama istri Dok, mungkin Dokter dan yang lain duluan saja, terima kasih ajakannya." Ucap Ronald dingin. Dokter Jasmine tertampar akan ucapan Ronald yang memvalidasi istrinya, apakah benar-benar tidak ada kesempatan untuknya.

"Oh ya kalau gitu saya duluan, permisi." Dokter Jasmine langsung keluar dari ruangan Ronald. Salmiera merasakan hawa saat ini sangat terasa tegang apalagi suara dingin daru Ronald semakin menambah ketegangan saat ini.

Setelah kepergian Dokter Jasmine, Ronald meraih tangan Salmiera. "Sal, beberapa waktu yang lalu Dokter Jasmine confess dia ngaku ke aku semua tentang perasaannya." Ucapan Ronald jelas tak membuat Salmiera kaget, sejak awal Salmiera sudah tahu bahwa Dokter Jasmine menyukai Ronald itu sangat terlihat, tapi apakah Ronald juga menyukai Dokter Jasmine? Ini lah yang saat ini membuat degub jantung Salmiera berpacu lebih cepat.

Pengganti  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang