Bar

13.5K 316 10
                                    

Happy reading
.
.
.
Banyak typo
Hanya fiksi

Entah sudah berapa gelas minuman alkohol itu masuk ke tenggorokan Shani, tapi tak juga membuat dirinya puas bahkan dirinya sekarang telah mabuk.

"Apa sih kurangnya gue" racau Shani sambil meminum alkohol itu kembali.

"Udah cantik, tampan, kaya apa sih yang buat lo nolak gue Gre" racau nya kembali.

"Gracia gue cinta sama lo bangsat" umpat Shani dirinya sudah mulai kehilangan kesadarannya.

"Shan hey bangun Shan" dengan suara yang amat lembut seseorang menyadarkan Shani.

"Engh" lenguh Shani dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka, Shani menatap orang yang sedang menatap nya khawatir.

"Ge lo Gracia" ucap Shani.

"Iya ini aku Shan, kamu kenapa" tanya Gracia.

"Lo, karena lo gue kek gini" ucap Shani lalu berdiri menatap Gracia dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Shan kamu mau apa" tanya Gracia saat Shani semakin mendekat ke arahnya, Gracia mundur hingga punggung nya menyentuh dinding. Shani mengunci pergerakan Gracia dengan kedua tangan nya. Saat ini Shani ada di ruang vip bar yang ia kunjungi.

"Shan jangan" ucap Gracia, Shani mulai memajukan wajahnya mempertemukan bibir nya dengan bibir Gracia.

Shani melumat bibir Gracia dengan pelan tapi menuntut, Gracia tak bisa melawan karena tenaga Shani lebih kuat dari nya.

"Shhh" suara desahan yang dari tadi Gracia coba tahan akhirnya keluar juga.

Shani yang mendengar suara desahan dari Gracia membuat dirinya semakin di penuhi nafsu. Ciuman Shani turun ke leher Gracia, lidahnya menari lincah di sana, jilatan Shani berganti menjadi hisapan yang meninggalkan jejak ke unguan di leher Gracia .

"Ahh" tangan Shani meremas kedua payudara Gracia yang masih di tutup dengan kemeja warna putih milik nya. Satu persatu kancing kemeja itu di buka oleh Shani tanpa menghentikan ciuman nya yang masih setia bermain di leher Gracia.

Kemeja yang di pakai Gracia sudah sepenuhnya terlepas meninggalkan bra hitam miliknya, tangan Shani menari di punggung mulus Gracia mencari kaitan bra lalu membuka nya.

Klik

Bra yang di pakai Gracia di  Shani.

"Ahhh shhhh" desah Gracia kala Shani menghisap payudaranya secara bergantian. Tangan Shani beralih membuka kancing celana Gracia lalu melepaskan nya meninggalkan cd Gracia.

Shani kembali mencium payudara Gracia mengemutnya.

Shani jongkok membuka cd Gracia lalu menjilat vagina Gracia yang sudah sedikit basah.

"Ahhh Shanhh" desah Gracia, mendengar desahan Gracia Shani semakin semangat menjilat vagina Gracia, mengobrak-abrik, memberi kenikmatan pada Gracia.

"Ahh shann akuhh mauhh keluar"

Shani mempercepat jilatannya hingga Gracia mencapai orgasmenya, Shani menjilat dan menelan habis cairan Gracia. Shani membuka pakaian yang ia pakai, menampakkan penis nya yang sudah menegang.

Dengan posisi berdiri Shani mengangkat Gracia lalu memasukkan penisnya ke vagina Gracia, yang membuat Gracia menjerit kesakitan karena ini baru pertama kali ia rasakan.

"Asw s-sakit Shan shh"

Shani membawa Gracia ke sofa tanpa melepaskan penyatuannya, lalu Shani mulai menghentakkan penisnya menubruk vagina Gracia.

"Ahhh ahhhh ahhh shannn" jeritan kesakitan Gracia tadi berganti dengan desahan kenikmatan.

Shani merasakan penis nya di hempit oleh Gracia yang menandakan wanita itu akan keluar, Shani menambah kecepatannya.

"Ahhh gehhh lubangmuhh sempithh ahhh" desah Shani.

"Shanhh aku keluarhh ahhhh"

Crot

crot

crot

Gracia mencapai orgasme ke duanya, Shani tak membiarkan Gracia menikmati pelepasannya. Shani kembali menghentakkan penis nya dengan cepat.

"ahhh ahhh shanhh ahh"

"enghhh gehhh ouhhh"

"shann akuhh mauhh keluarhh"

"bersama ge ahh"

crot

crot

crot

Shani dan Gracia sama-sama orgasme dengan Shani mengeluarkannya didalam, Gracia dapat merasakan rahimnya hangat.

Shani menghentikan genjotannya lalu melepaskan penis nya. Menatap Gracia yang sedang menetralkan nafas nya.

Shani memungut pakaian dirinya dan juga Gracia, meletakkan nya di ujung sofa lalu menghampiri Gracia yang kini sudah menangis. Shani memeluk tubuh Gracia menenangkan wanita itu.

"Stt jangan nagis ya"

"Lo jahat Shan" tangis Gracia tanpa memberontak.

"Iya gue jahat, gue ngelakuin ini supaya lo mau sama gue" ucap Shani.

"Udah ya Ge jangan nangis, gue janji bakal tanggung jawab kol" ucap Shani.

"Janji ya" ucap Gracia.

"Iya janji" ucap Shani mengecup kening Gracia.


Segini dulu ya ges lagi nggak ada ide.

End.

GRESHANWhere stories live. Discover now