Step Mother -2

7.1K 351 24
                                    

Happy Reading
Banyak Typo


Shani terbangun dari tidurnya karena ponsel miliknya terus berbunyi, setelah pergulatan panas yang terjadi dari sore hingga malam antara dirinya dan Gracia, keduanya kelelahan dan terlelap begitu saja. Tak langsung mengambil ponselnya, Shani lebih dulu merapikan rambut Gracia yang menutupi wajahnya. Ditatapnya wajah polos Gracia yang masih pulas, bayangan-bayangan pergulatan panas keduanya terlintas dipikiran Shani. Shani tak pernah menyangka bahwa ia bisa melakukan itu dengan Gracia, yang notabenenya adalah mama tiri nya.

"Cantik-cantik gini masa nikah sama aki-aki, yang bener aja, rugi dong. Mending nikahnya sama gue, eh, tapikan, gue sama mama Gre dah kawin, hehe." Shani terkekeh sendiri karena ucapannya.

Drttt drtt drtt

"Siapa sih, dari tadi nelpon mulu. Ganggu aja." Umpat Shani sembari mengambil ponselnya, "siapa sih, no nya nggak ke save," guman Shani setelah ia melihat siapa yang menelpon. Meskipun begitu, Shani berniat untuk menerima panggilan telepon itu, setelah menggeser ikon berwarna hijau, Shani mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Hal,.. tut,.."

"Yahh, batre nya habis." Ucap Shani setelah panggilan telepon itu terputus, tak terlalu memperdulikannya, Shani mengembalikan ponselnya ke nakas dan kembali memperhatikan Gracia yang masih terlelap dalam tidurnya sembari memeluk Shani.

"Nyenyak banget tidurnya, kecapean kali, ya." Guman Shani, ia memindahkan tangan Gracia yang berada di atas perutnya secara perlahan, agar mama tirinya itu tak terganggu dari tidurnya.

"Aku tinggal dulu ya, mah." Sebelum turun dari atas kasur, Shani terlebih dulu mencium kening Gracia. Dengan tubuh polosnya, Shani berjalan menuju kamar mandi, ia hendak mandi dan setelah itu ia ingin memasak nasi goreng untuk ia jadikan sarapan pagi antara dirinya dan juga Gracia. Tak membutuhkan waktu yang lama, Shani keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Setelah memakai pakaiannya Shani pun keluar dari kamarnya, meninggalkan Gracia yang hingga saat ini masih terlelap.

****

Setelah selesai dengan masakannya, Shani kembali ke kamarnya untuk membangunkan Gracia. Di saat Shani memasuki kamarnya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Gracia yang keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi tubuhnya, aroma sabun milik Shani yang di pakai Gracia memenuhi kamar itu.

"Morning, baby." Ucap Gracia seraya tersenyum dan menatap Shani dengan tatapan indah miliknya. Senyuman Gracia yang begitu indah mampu membuat Shani ikut tersenyum, Shani membalas senyum Gracia tak kalah manis hingga menampakkan dua bolongan di masing-masing pipi Shani.

"Morning, ma. Nyenyak banget tidurnya, ma. Sampe-sampe mama telat bangunnya." Ucap Shani, ia berjalan mendekati Gracia yang masih berdiri didepan pintu kamar mandi.

"Salah kamu, buat mama kecapean." Kesal Gracia dengan pura-pura.

"Hehehe, maaf, ma. Habisnya mama menggoda banget, sayang kalau dilewatkan." Ujar Shani dengan pikiran mesumnya.

"Dihh,." Kesal Gracia saat mendengar perkataan Shani, kali ini ia benar-benar kesal. Shani hanya terkekeh mendengarnya. Kini, Shani sudah berada di depan Gracia, jarak keduanya hanya terpaut 20 cm saja. Keduanya saling menatap satu sama lain, tatapan penuh cinta terpancar dari keduanya. Jarak keduanya semakin menipis, Shani mendekatkan wajahnya ke wajah Gracia hingga bibirnya menempel dengan bibir Gracia. Gracia memejamkan matanya saat Shani mulai menggerakkan bibirnya, melumat bibirnya dengan lembut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GRESHANWhere stories live. Discover now