Gracia III

7.6K 378 37
                                    

Happy Reading
Banyak Typo

Note: Gracia nggak jadi saya buat pergi ke Inggris melainkan ke Bali. Malas ngedit di part yang awal🗿🙂.

Malam ini Gracia memutuskan untuk mulai melupakan Shani, ia tidak mau terus-terusan merasakan sakit melihat kemesraan Shani dengan orang lain. Gracia akan memulai kehidupan barunya.

__________________________________________________

Sementara itu di tempat lain, lebih tepatnya di sebuah kamar yang ada di club malam. Shani terbangun dari pingsannya, ia terkejut dengan keadaannya saat ini dimana ia tak memakai sehelai benang pun di tubuh nya. Ia coba mengigat apa yang terjadi kepadanya, namun ia tak bisa mengingat apa-apa yang ada kepala nya terasa pusing.

"Kok gue bisa disini? Chika dimana? Bukannya gue pergi sama dia tadi dan kenapa gue di kamar ini." Banyak pertanyaan di benak Shani. Ia mengumpulkan pakaian nya yang tercecer dan memakainya.

Shani memutuskan untuk pulang, ia akan menanyakan tentang ini besok kepada Chika di sekolah. Suasana malam yang sepi membuat Shani leluasa mengendarai mobil nya dengan cepat. Ada perasaan aneh dalam dirinya selama ia mengendarai mobilnya, ia berusaha mengabaikan itu dan tak lama kemudian ia sampai di rumahnya.

Sepi! Hal pertama yang dirasakan Shani saat dirinya membuka pintu dan hatinya bertambah gelisah saat ia menaiki tangga menuju kamarnya. Ia menatap kearah kamar Gracia yang tak jauh jaraknya dari kamarnya.

"Maaf Gre." Shani tidak tahu mengapa ia mengucapkan kata itu, yang ia tahu hatinya mengatakan ia harus meminta maaf kepada Gracia.

Shani memasuki kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur miliknya, ia memejamkan matanya dan mencoba mengingat kejadian tadi di club itu.

"Tunggu! Bukannya gue tadi pergi sama Chika ke club itu, tapi dia dimana." Shani buru-buru mencari ponsel di saku celana yang ia kenakan.

Ia mencoba menghubungi nomor Chika namun tak di angkat, Shani juga memberikan beberapa pesan melalui WhatsApp kepada Chika.

"Angkat dong sayang, aku khawatir sama kamu." Ucap Shani pelan kembali menghubungi nomor Chika, namun nihil Chika tak mengangkat ponselnya.

Ting.

"Aku udah dirumah. Maaf nggak ngabarin kamu. Tadi ayah aku jemput dan maksa aku langsung pulang dan ninggalin kamu."

Satu balasan pesan dari Chika membuat Shani merasa lega, Shani membalas pesan Chika namun no Chika tidak aktif lagi.

"Huff besok ajah deh gue tanya sama Chika." Guman Shani, ia pun memutuskan untuk tidur.
.
.
.

Pagi ini Shani sedang sarapan, di tengah-tengah sarapannya ia ada merasa sesuatu yang kurang.

"Tunggu, Gracia kemana ya? Apa dia udah berangkat." Monolong Shani, ia pun segera menyelesaikan sarapannya.

Saat melewati ruang tamu Shani menemukan ponsel Gracia yang tergeletak begitu saja di atas lantai.

"Jatuh kali, gue bawa aja deh." Shani membawa ponsel Gracia, ia berniat menggembalikannya nanti di sekolah.

Skip

Shani memarkirkan mobilnya di area parkiran sekolah, ia keluar dan berjalan menuju kelasnya. Shani sedikit heran saat melihat isi kelasnya, di mana tak ada tanda-tanda dari Gracia.

GRESHANWhere stories live. Discover now