Malam tak terduga

11.7K 381 20
                                    

Happy reading
Banyak Typo

Shani dan Gracia sudah sahabatan sejak mereka kecil, Shani yang tak mau jauh dari Gracia dan Gracia yang manja kepada Shani. Rumah keduanya pun saling berdekatan, hanya berjarak lima langkah saja.

Umur keduanya hanya terpaut jarak satu tahun, di mana Shani lebih tua dari Gracia. Meskipun begitu Shani dan Gracia sejak kecil berada di kelas yang sama, itu di karenakan Shani yang menunggu Gracia agar mereka sama-sama memasuki sekolah, mulai dari sd dan sekarang mereka sudah SMA, lebih tepatnya kelas 3 SMA.

Setiap seminggu sekali Shani dan Gracia akan menginap di rumah salah salah satu dari mereka. Dan malam ini giliran rumah Shani, dan kini mereka sedang berada di dalam kamar Shani.

Keduanya sibuk dengan ponsel masing-masing, hingga pada akhirnya Gracia mengeluh bosan.

"Ci, bosan nggak sih." Ucap Gracia, Shani yang tadinya fokus ke ponselnya mengalihkan pandangannya ke pada Gracia. Ia dapat melihat Gracia yang sedang berguling-guling di kasurnya, sementara dirinya di bawah tempat tidur.

"Gak juga Gre." Balas Shani yang membuat Gracia kesel, ia turun dari atas kasur lalu dengan gerakan yang cepat ia merebut ponsel Shani dan duduk di pangkuan sahabatnya itu.

"Aduh, kok kamu duduk di situ sih Gre. Kamu berat lo." Ucap Shani berniat menggoda Gracia.

"Biarin, habisnya aku bosan dan kamu malah asik sendiri sama hp kamu." Balas Gracia, dengan sengaja ia meniup-niup mata Shani.

"Loh, kok aku? Kan kamu juga tadi main hp Gre." Balas Shani yang tak terima akan perkataan Gracia.

"Ya kan, aku main hp karena aku lihat cici tadi main hp duluan." Balas Gracia tak mau kalah, kini tangannya sibuk mengelus-elus telinga Shani.

"Kamu ngapain sih Gre kayak gitu." Ucap Shani, ia memegang tangan Gracia yang berada di telinganya dan menurunkannya.

"Daripada kita bosen gimana kita main game ci." Ucap Gracia memberi ide.

"Main game apa Gre."

"Main batu, gunting, kertas." Jawab Gracia.

"Hah! Kamu nggak salah itu permainan anak-anak lo, masa kita main gituan. Mending main game yang ada di hp." Ucap Shani yang tak habis pikir dengan permainan yang di usulkan oleh Gracia.

"Denger dulu ishh, kita main permainan itu bukan sekedar main saja tapi ada hukumannya. Tiap ada yang kalah harus buka apapun yang ia pakai, termasuk baju atau barang lainnya." Ucap Gracia menjelaskan.

"Jangan ngaco deh Gre, masa hukumnya seperti itu, nggak ada yang lain apa." Ucap Shani yang kurang setuju dengan hukuman yang di katakan Gracia.

"Kenapa sih, hukumannya mudah lo." Balas Gracia.

"Aku tau mudah, tapi nggak ada yang lain gitu. Harus buka-bukaan dan sampai bener-bener naked gitu." Ucap Shani yang di balas anggukan oleh Gracia.

"Kenapa? Cici takut kalah ya dan cici takut kalau aku lihat tubuh cici." Ucap Gracia menggoda Shani, Gracia masih berada di pangkuan Shani.

"Dihh, siapa bilang, yang ada kamu yang bakal cici kalahin." Balas Shani.

"Ya udah, mending kita buktiin siapa yang kalah." Ucap Gracia lalu turun dari atas pangkuan Shani.

GRESHANWhere stories live. Discover now