Psychopath In Love II

8.2K 372 65
                                    

Happy Reading
Banyak Typo











"DI MOHON UNTUK TIDAK MENGIKUTI ATAU MELAKUKAN ADEGAN YANG ADA DI DALAM CERITA INI, KECUALI YANG SATU ITU, TAPI INGAT HARUS SAH DULU BARU MELAKUKANNYA!"

SATU LAGI JANGAN PERNAH MEMBAWA CERITA SAYA INI KE REAL LIFE! NGERTI?

KALAU TIDAK SUKA DENGAN CERITA SAYA SILAHKAN ANDA SKIP, JIKA PERLU BLOK SEKALIAN AKUN SAYA!

OKE, SILAHKAN DI LANJUTKAN UNTUK MEMBACA.


























Malam pun tiba dan saat ini Shani sudah berada di rumahnya, dengan pakaian serba hitam miliknya ia memasuki kamar Gracia yang berada tepat di sebelah kamar nya. Gracia yang hendak berganti pakaian terkejut akan kehadiran Shani yang tiba-tiba masuk ke kamar nya tanpa mengetuk pintu. Handuk yang sempat ia tanggalkan tadi kembali ia pasang.

"Mengapa kamu kaget Gracia dan kenapa juga kamu menutup kembali tubuh kamu ketika saya masuk, saya sudah melihat semua nya bahkan saya sudah mencobanya." Shani mendekati Gracia lalu menanggalkan kembali handuk yang di pakai Gracia.

"Segeralah pakai pakaian kamu sebelum saya berubah pikiran untuk memakan kamu malam ini." Shani berjalan ke arah tempat tidur Gracia lalu duduk di sana memperhatikan Gracia memakai pakaiannya.

Dengan perasaan yang sedikit gugup Gracia mencoba memakai bajunya, sungguh ia tak nyaman dalam keadaan seperti ini. Tapi jika ia protes bisa saja Shani marah padanya dan berakhir melukai dirinya.

Sepuluh menit waktu yang di butuhkan Gracia untuk memakai pakaiannya dan juga memoles wajah nya sedikit.

"Ayo." Shani berdiri lalu berjalan terlebih dahulu dan di susul oleh Gracia di belakangnya.

Kini keduanya sudah berada di dalam mobil, Shani menghidupkan musik untuk mengurangi suasana hening yang terjadi di antara mereka. Sementara itu, Gracia bingung hendak kemana Shani membawa dirinya, namun ia tak berani untuk bertanya.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Shani dan Gracia tiba di tempat tujuan mereka. Tempat yang tak di ketahui oleh Gracia, tapi di depan mereka ada sebuah villa kosong.

"Malam ini pasti bakal lebih indah dan seru, di bandingkan dengan malam-malam sebelumnya." Shani berucap dengan pelan namun masih bisa di dengar oleh Gracia.

"Jangan sampai di ngelakuin itu lagi, bagian bawah ku masih sakit." Batin Gracia berharap Shani tak melakukan itu malam ini.

"Ayo masuk, di dalam sudah ada yang menunggu kita." Tanpa sengaja Shani menarik tangan Gracia membawanya memasuki villa itu, sebuah villa kosong namun terawat.

Sesampainya di dalam villa itu, Gracia terkejut akan apa yang ia lihat. Gracia melihat tiga orang manusia yang tengah terikat persis seperti dirinya yang terikat kemarin. Dan tiga orang itu saat ini masih dalam keadaan tak sadar kan diri, hingga pada akhirnya Shani menyiram ketiga orang itu dengan air dingin membuat mereka sadar. Dan Shani langsung membuka lakban yang menutup mulut ketiga orang itu.

"Siapa kalian!" Teriak salah satu dari mereka setelah lakban itu terlepas, Shani sedikit terkekeh mendengar teriakkan itu. Lalu tanggan nya mengistirahatkan agar Gracia mendekat kearahnya dan Gracia menurutinya.

GRESHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang