Kantor III

10K 390 19
                                    

Happy Reading
Banyak Typo

"Jangan mendekat, aku nggak nyangka pa, ma jika kalian bukan orang tua kandung aku dan kalian juga yang sudah membunuh orang tua ku hanya demi uang." Ucap Gracia dengan suara yang bergetar, Shani menggengam tangan Gracia memberi kekuatan pada wanita itu. Wanita yang sudah berhasil mencuri hati nya, ya Shani jatuh cinta kepada Gracia semenjak hari pertama ia menjadi sekretarisnya.

________________________________________

Diana tak menuruti apa yang di katakan Gracia, ia terus mendekat.

"Saya bilang jangan mendekat." Ucap Gracia meninggikan suara-nya.

"Bicara yang sopan Gracia dia itu mama kamu," ucap Tanu marah. Shani menatap Tanu tajam.

"Pelankan suara Anda tuan," ucap Shani dingin.

"Dia bukan mama ku dan Anda bukan papa saya, orang tua saya sudah meninggal dan itu semua karena perbuatan kalian."

"Seandainya pun kalian orang tua saya bukankah kalian sudah memutuskan hubungan dengan saya tadi malam, bukannya kalian malu punya anak seperti saya."

"Nggak Gre, kami memang bukan orang tua kandung kamu tapi kami nggak pernah ngebunuh orang tua kamu nak. Percaya sama mama Gre." Ucap Diana dengan air mata yang sudah membanjiri pipi-nya. Sungguh ia sudah menggangap Gracia itu anak kandung-nya.

"Jelas-jelas ada buktinya jika kalian yang sudah membunuh orang tua saya, mau ngelak lagi. Salah mereka apa hingga kalian tega menghabisi nyawa mereka."

"Karena orang tua kamu perusahaan yang saya bangun dari nol harus bangkrut di tengah jalan, semua investor-investor yang saya punya berpaling kepada perusahaan orang tua kamu." Bukan Diana yang menjawab melainkan Tanu.

Gracia menatap tak percaya ke arah Tanu, hanya karena itu mereka tega menghabisi nyawa kedua orang tuannya.

"Mereka bukan penyebab perusahaan anda bangkrut tuan Tanu yang terhormat, perusahaan Anda bangkrut karena ulah Anda sendiri."

"Anda yang tidak bisa mendapat kepercayaan dari investor-investor itu lagi setelah Anda ketahuan selingkuh." Ucap Shani menyela, Shani sudah mencari tau seluk-beluk tentang Gracia. Dan itu sudah lama.

Tanu dan Diana terkejut atas apa yang dikatakan Shani. Bukan, bukan karena Shani yang membocorkan tentang perselingkuha Tanu, melainkan dari mana Shani mengetahui itu semua. Mereka yakin jika bukti-bukti yang ada sudah mereka singkirkan.

"Kalian tidak perlu terkejut mudah bagi saya untuk mencari bukti-bukti itu semua, dan ada satu fakta lagi yang belum kalian ketahui." Ucap Shani.

"Perusahaan kalian, ralat, perusahaan orang tua Gracia yang kalian rebut bukan bangkrut melainkan berpindah tangan." Ucap Shani tersenyum miring.

"Perusahaan itu saat ini saya yang pegang dan nama nya pun sudah saya ganti, jika dulu namanya Harlan Grup sekarang namanya SG Grup singkatan nama Gracia."

"Kamu." Tunjuk Tanu ke arah Shani, ia hendak maju dan memberikan pukulan kepada Shani namun dengan cepat anak buah Shani menembak kaki nya.

"Hahahah, berpikirlah sebelum bertindak Bapak Tanu Mahendra yang terhormat," ucap Shani dingin.

"Arghhh, Gre tolong papa nak, tolong beri dia pelajaran. Tadi kamu sudah dengar sendirikan kalau perusahaan orang tua kamu sudah dia ambil." Ucap Tanu sembari menahan rasa sakit di kaki-nya, Diana pun turut membantu Tanu untuk berdiri.

"Saya memang menggambil alih perusahaan itu namun nama pemilik nya bukan saya melainkan Gracia."

"So? Gre kamu mau menembak dia atau aku saja," ucap Shani menyerahkan sebuah pistol kepada Gracia.

GRESHANWhere stories live. Discover now