Private Doctor

13.3K 393 17
                                    

Happy Reading
Banyak Typo







Di kamar yang di dominasi dengan warna gelap terlihat seorang dokter tengah mengobati pasiennya. Dokter itu adalah Gracia, wanita yang memiliki sikap baik,ramah dan mudah senyum.

Gracia sendiri adalah dokter pribadi dari seorang psikopat kejam, ia sudah hampir tiga tahun menjadi dokter pribadi psikopat itu. Psikopat berdarah dingin bernama Shani.

"Apa ini tidak sakit?" Tanya Gracia sembari membalut luka yang ada di telapak tangan Shani. Pertanyaan yang sama yang ia lontarkan jika Shani terkena luka setelah menghabisi nyawa orang yang mencari masalah dengannya.

"Buat apa Anda bertanya jika Anda akan tau jawabannya seperti apa." Balas Shani dingin.

"Jika memang tidak sakit mengapa Anda meminta saya untuk mengobati luka Anda." Balas Gracia, memang benar setiap kali Shani terluka dan Gracia bertanya tentang lukanya maka Shani akan menjawab jika ia tak merasa sakit sama sekali.

"Tidak usah banyak bicara cepat lakukan tugas Anda sebelum tangan Anda saya patahkan." Ucap Shani menatap tajam ke arah Gracia.

Gracia tentu saja takut dengan tatapan dan perkataan Shani. Shani tak pernah main-main dengan ucapannya. Pernah sekali ia lamban untuk membalut tangan Shani dan hal itu membuat Shani marah, pada saat itu tangannya di sayat oleh Shani karena ia lamban.

Flashback

Gracia yang baru saja tertidur harus bangun ketika seseorang mengetuk pintu kamar nya dengan kuat, ia pun membuka pintunya dan betapa kagetnya ia saat melihat Shani yang berdiri di depan pintu kamar nya dengan darah yang mengalir dari telapak tangannya.

"Tangan Anda kenapa?" Tanya Gracia dengan panik ia segera mengambil peralatan untuk mengobati tangan Shani.

Selang berapa menit Gracia keluar dari kamarnya menuju kamar Shani. Ya, mereka tinggal satu atap.

Gracia berdiri tepat di hadapan Shani, ia menarik tangan Shani yang terluka dengan pelan. Gracia membersihkan luka Shani secara perlahan menggunakan alkohol.

Gracia menerutuki dirinya ia lupa membawa perban yang akan membukus tangan Shani.

"Maaf Saya lupa membawa perban Saya ambilkan dulu ya." Ucap Gracia tanpa mendengar jawaban Shani ia segera pergi menuju kamarnya.

Tak lama kemudian Gracia kembali kemar Shani sembari membawa perban, Gracia pun langsung melanjutkan tugas nya yang mengobati tangan Shani.

Setelah selesai Gracia pun kembali merapikan alat-alat yang digunakan untuk mengobati tangan Shani. Ketika hendak keluar Gracia di tahan oleh Shani.

Posisi mereka saat ini saling bertatap-tatapan. Shani mendorong tubuh Graia ke atas kasur yang membuat Gracia terlentang. Shani mengambil pisau di atas nakas di samping tempat tidurnya.

"Anda mau apa?" Panik Gracia saat Shani mendekatkan pisau itu ke tangannya lebih tepatnya ke telapak tangannya.

"Kerja Anda terlalu lama saya tidak suka dengan orang yang lamban. Shani menarik tangan Gracia lalu menyayat tangan Gracia sekali gerakan, Gracia terhentak tanpa sadar ia berteriak kesakitan.

GRESHANWhere stories live. Discover now