Lamaran

239 79 13
                                    

🌸Aku Merindu part 14🌸

Security yang bertugas di ruang monitor melihat cctv lift yang ditumpangi Rendy dan Elsa. Mereka langsung mengecek adanya kerusakan hingga langsung memberikan bantuan. Aldebaran yang tengah mencari Rendy pun terkejut. Semua tim berusaha menolong Rendy dengan sigap. Lift hampir saja terjatuh, tetapi akhirnya bisa segera dioperasikan kembali. Elsa yang sedari tadi panik tidak menyadari jika dirinya ada di pelukan Rendy. Saat lift normal menuju lantai atas dan pintunya terbuka, semua bernapas lega, pun Aldebaran. Mereka ke ruangan khusus dan diberikan minum agar bisa kembali tenang. Al melihat Elsa yang masih panik.

"Kamu gak papa, kan, Elsa?" tanyanya.

Elsa mengangguk tanda sudah tenang. Al juga melirik ke arah Rendy dan memberikan support agar keduanya rileks.

"Tolong lift tersebut diperbaiki dan dinonaktifkan dulu, supaya kejadian ini tidak terulang," ucap Al pada tim security.

"Siap, Pak," jawab salah satu dari mereka.

Tidak lama setelah suasana tenang Elsa menghampiri Aldebaran dan bicara empat mata.

"Aku datang ke sini sebetulnya ingin bicarakan hal penting."

"Hal apa?"

"Tentang Tante Rosa yang sempat ingin menjodohkan kita."

"Elsa .... "

"Aku minta maaf, tapi Tante sudah beritahu jika kamu akan menikah dengan wanita lain. Tidak apa-apa, Al. Aku ingin ucapkan selamat. Hanya saja aku sempat tidak enak hati juga, maafkan aku. Kamu jangan membenciku dan bersikap dingin lagi."

"Aku tidak seperti itu, semua hanya prasangka kamu saja, Elsa."

"Benar, Aku sempat kegeeran. Maaf ya," balas Elsa.

Al pun akhirnya tersenyum mendengar ungkapan adik iparnya itu. Suasana berubah setelah Rendy menghampiri mereka.

"Ren ... kamu antarkan Elsa pulang, ini perintah."

Rendy terkejut ketika Aldebaran meminta hal tersebut. Namun, akhirnya Rendy setuju mengantar Elsa pulang. Al merasa ada sesuatu antara asisten dan adik iparnya itu. Entah karena perasaannya atau mencium ada chemistry antara Rendy dan Elsa.

"Melihat mereka terjebak di dalam lift, sepertinya tanda kalau mereka jodoh. Gak ada salahnya, Rendy lelaki bertanggung jawab. Elsa cocok juga dengan Rendy," lirih Al tersenyum miring.

Sementara itu, Elsa dan Rendy yang berjalan berdampingan merasa jika kejadian tadi hal yang memalukan dan membuat keduanya sedikit kikuk.

"Duh ... tadi mas Rendy jadi tahu, dong kalau aku cengeng dan penakut," batin Elsa.

"Mbak Elsa ternyata lucu juga, ya, ketika panik," batin Rendy.

Mereka tidak banyak bicara setelah sampai di area parkir. Rendy membukakan pintu untuk Elsa dengan ramah. Elsa memang tidak membawa mobil saat ke kantor Aldebaran, dia hanya menggunakan kendaraan online. Kini mereka pun menuju rumah Elsa.

***

Matahari mulai terbenam dan keluarga Abdullah Ahmad  bersama Hisyam sedang siap-siap untuk menyambut tamu spesial malam ini. Hal itu membuat Amanda tegang sebab keluarga Aldebaran akan datang. Al yang masih diperjalanan ditemani Rosa dan Rendy asisten pribadinya. Keluarga terdekat Al hanya mereka berdua. Untuk Surya dia sengaja tidak melibatkan namun sudah meminta izin sebelumnya.

"Papa tidak keberatan kamu menikah lagi, Al. Pastinya untuk kebaikan kamu dan anak-anak. Papa berpesan agar kamu bisa membahagiakan Reyna dan Askara. Semoga calon istri kamu bisa menerima mereka," kata Surya tadi siang saat ditemui Aldebaran.

Aku MerinduTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon