Pengakuan

360 65 12
                                    

🌸Aku Merindu part 20🌸

Sejak pertemuan dengan Reyna, Amanda diberitahu jika anak tersebut adalah anak Aldebaran dan istrinya yang pertama. Amanda, Rosa dan Elsa sempat mengobrol meskipun ditemani Reyna yang justru setelah menangis tertidur pulas di mobil. Anak itu cukup syok karena bertemu wanita yang hampir mirip ibunya. Amanda diberitahu alasan kenapa Aldebaran belum mempertemukan Reyna dan Askara, ia diminta sabar menghadapi sikap Aldebaran yang memang sulit ditebak termasuk kehidupan pernikahan keduanya kali ini.
Mendengar itu Amanda kini paham kenapa Aldebaran belum membawanya ke rumah ibunya dan memilih tinggal di rumah lain. Ia dan Rosa pun berjanji akan bersikap baik juga menjaga Reyna saat ini meskipun nanti Aldebaran akan tahu. Setibanya di rumah ia terkejut karena Aldebaran sudah ada di sana.

"Malam sekali, ke mana saja?" Tanya Aldebaran penasaran.

"Aku bertemu Reyna. Anakmu, Mas," jawab Amanda tanpa basa-basi.

"Dari mana kamu tahu soal Reyna?"
Amanda mendapat sorotan tajam dari suaminya. Namun, ia berusaha biasa saja.

"Bertemu di mall. Bersama tante Rosa dan kami mengobrol semuanya."

"Maksud kamu?"

"Mas tidak ingin Reyna terluka karena menganggap ku sebagai ibu kandungnya, begitu, kan. Padahal anak itu butuh kasih sayang seorang ibu."

"Saya tidak butuh pendapat kamu," sanggah Aldebaran.

"Sekarang aku ibu sambungnya, melihat dia memelukku erat sangat mengharukan. Kenapa tidak Mas kenalkan kami baik-baik?"

Aldebaran menghela nafas panjang mendapat lontaran pertanyaan dari Amanda. Untuk saat ini dia belum siap mempertemukan Amanda dan Reyna. Sayang, rupanya mereka bertemu hari ini tanpa diduga sehingga Amanda tahu yang terjadi.

"Pernikahan kita karena sebuah kontrak. Jadi jangan menganggapnya serius, nona."

"Apa?" Amanda tercekat dengan penuturan Aldebaran.

"Kenapa? Seharusnya kamu sadar itu kenyataannya."

"Menyebalkan. Tidak perlu dipertegas juga aku tahu, tapi jika berhubungan dengan anak kecil aku selalu tidak tega."

"Lalu apa mau mu?"

"Bawa aku ke rumah yang di sebut pondok pelita itu."

"Tidak bisa," tolak Aldebaran.

"Kita suami istri."

"Di atas kertas."

"Sah menurut agama tuan Aldebaran."

"Tapi saya belum menyentuhmu sama sekali."

"Gak ada masalah. Aku hanya sedang mengingatkan. Awal kita pura-pura, tapi teringat pesan Abi jika menikah itu bukan sebuah permainan. Meskipun diawali dengan kebohongan tetap saja kita sekarang suami istri yang memiliki hak dan kewajibannya masing-masing."

"Kau sangat pandai bicara, nona Amanda."

"Aku mau tinggal di pondok pelita. Jika kau menolak maka ayahku harus tahu jika menantunya ini bersikap buruk pada putrinya."

"Kau sedang mengancam ku?"

"Benar. Aku melakukannya untuk Reyna. Bukan, dua anakmu, Tante Rosa cerita semuanya."

Aldebaran semakin dibuat tertawa dengan ungkapan Amanda. Tetiba gadis itu meminta tinggal bersama Reyna dan Askara. Aldebaran masih ragu jika Amanda bisa meluluhkan kedua anaknya sebab perilaku Amanda yang menurutnya sedikit pemberontak. Meskipun istrinya tersebut memakai jilbab dan dari kalangan agamis.
Dia hanya ragu jika pilihannya ini salah sehingga ada rasa bersalah pada anak-anak begitu juga pada almarhumah istrinya.

Aku MerinduWhere stories live. Discover now