---

224 45 8
                                    

🌸 Aku Merindu part 25 ending 🌸

"Sepertinya Amanda tidak akan bisa bersama denganmu. Mama bertemu sahabat mama dan mengenalkan putrinya sebulan yang lalu. Dia gadis cantik, baik. Sama seperti Elsa dulu. Namanya Jessica, Al."

"Maksud Mama ingin Al menikah meski status Al dan Amanda belum bercerai, begitu?"

Rosa tertunduk kemudian mengangguk cepat. Tidak sangka jika ibunya mempunyai pemikiran seperti ini. Aldebaran tidak sanggup menjawab lagi, dia hanya menarik napas panjang. Tentu lelaki mana yang bohong jika hidup sendiri itu melelahkan. Butuh perhatian juga kasih sayang seorang wanita yang tentulah halal. Selama ini Amanda belum terlihat apakah akan bisa kembali. Lelah menunggu walaupun sudah berusaha. Sempat terbersit jika apa yang disarankan ibunya mungkin lebih baik. Hanya saja, andai dia tidak ingat anak-anak mungkin permintaan Rosa agar ia menikah dan berkenalan dengan wanita bernama Jessica sudah dilakukan. Bersyukur Aldebaran mampu berpikir logis lagi untuk Reyna dan Askara yang pasti butuh waktu lama beradaptasi.  Ia memegang sebuah photo di tangannya.

"Astagfirullah," desisnya di dalam mobil. Dia melihat sosok wanita cantik yang ada di Photo itu. Wanita itu justru tengah duduk di cafe tempat mereka akan bertemu. Terlihat wanita itu menunggu kehadiran Aldebaran. Namun, Aldebaran langsung kembali coba melajukan mobilnya dan pergi dari sana. Hatinya masih terpaut pada dua wanita yang luar biasa. Tidak semudah itu untuk melupakan dikala cinta telah terpupuk. Aldebaran menyetir sambil dengarkan lagu yang selama ini tidak sengaja dia dengar ketika di ponsel.

Aku merindu, kuyakin kau tahu
Tanpa batas waktu, kuterpaku
Aku meminta, walau tanpa kata,
cinta berupa, Engkau jauh di mata, tapi dekat di doa. Aku merindukanmu.

Berkali ia dengarkan untuk menemani rasa rindu yang sama pada kekasih halalnya. Lagu ini seperti kekuatan yang mengisi kesendirian selama ini. Semua kenangan bersama dua wanita yang dirindukan kembali terlintas. Dari pertemuan dengan Andini karisma putri, menikah dan bulan madu, kemudian lahirnya Askara sampai tragedi kecelakaan yang menimpa mereka saat itu. Memori saat dirinya merasa kehilangan sampai akhirnya bertemu Amanda di tanah suci dan berkesempatan menikah lagi. Senyumnya tersungging meski terasa pahit di dada. Lamunan itu membuat Aldebaran hampir tersentak karena lajunya tiba-tiba tersalip mobil lain. Dia hampir saja bertubrukan. Fokusnya teralihkan pada kenangan tadi. Ia lalu menepikan mobil ke sisi parkiran. Untung dirinya masih bisa kontrol kemudi, jika tidak mungkin nyawanya yang melayang.

***

Wajah dengan senyuman lebar terlukis dari bocah itu. Tidak mengira bisa kembali melihat sosoknya yang kini berdiri tepat di hadapannya. Mereka berpelukan erat saling menumpahkan air mata yang terus berlinang. Rosa justru menyeka sudut matanya yang hampir kering. Apa yang dilihat rupanya nyata. Wanita paruh baya itu terharu sekaligus tidak sangka.

"Mama," panggil wanita itu.

Mereka menunggu satu-satunya lelaki dewasa di keluarga pondok pelita dengan rasa campur aduk. Sempat ada kabar jika Aldebaran hampir tabrakan membuat Rosa khawatir, Reyna dan Askara juga menunggu dengan tidak sabar. Setelah ritual makan malam mereka menunggu tetapi belum ada kemunculan dari Aldebaran. Telponnya pun tidak diangkat. Rosa berkali mencoba setelah tadi siang sempat terhubung karena pembatalan pertemuan putranya dengan Jessica. Anak-anak justru diminta tidur lebih awal dari biasanya. Kini, Rosa gelisah bahkan semakin cemas, sampai akhirnya terdengar suara deru mobil dari area depan rumah. Rosa yang sedari tadi duduk di kursi tamu pun segera berdiri untuk menyambut.

"Al kamu gak papa, kan, Nak?" tanyanya sembari melihat-lihat kondisi seluruh tubuh putranya.

"Gak papa, Ma. Aku baik-baik saja. Tadi hanya sedang kurang fokus, tapi tidak ada yang celaka, Ma," jawab Al menjelaskan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 24 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Aku MerinduWhere stories live. Discover now