♪ Chapter 7

9 4 3
                                    

Malam ini adalah malam yang paling special bagi Esha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam ini adalah malam yang paling special bagi Esha. Karna malam ini dirinya berulang tahun yang ke 17 tahun.

Refalin datang ke acara ulang tahun Esha menggunakan baju berwarna putih karna dresscode dari acara malam ini adalah warna putih.

Revan juga datang dengan gagahnya tak seperti biasanya berantakan. Refan menganakan celana hitam baju kemeja putih dengandua kancing bagian atas dibuka.

Memang benar lelaki tersebut memang terlihat sangat tampan dikalangan siswi disekolah tetapi dimata Refalin sendiri ketampanan Revan telah musnah.

Refalin duduk disebuah kursi dan terdapat meja bulat. Diatas meja itu sudah ada kue-kue beserta minuman. Sedangkan makanan pokoknya adalah prasmanan para tamu jadinya akan memilih makanan dengan puas sesuai kehendak.

Acara tiup lilin belum dimulai, sedari tadi Refalin hanya diam duduk diatas kursi ini sendirian tanpa teman bicara. Sedari tadi yang mengajak Refalin berbicara adalah Ibu dan Ayahnya Esha saja.

Satu orang yang tak pernah lepas dari pandangan mata Refalin. Yaitu keberadaan Revan, Sedari tadi Refalin menatap Revan dari kejauhan yang tengah berbicara dan bercanda dengan temannya.

Ada beberapa wanita mengajar Revan bercanda dan mensapa Revan. Revan begitu welcome kepada wanita-wanit itu. Tetapi kenapa ketika dengan Refalin, Revan begitu jahat. Refalin masih menjadi pertanyaan apa alasan Revan seperti itu kepada dirinya.

Acara tiup lilin Esha dimulai. Ibunya Esha menarik tangan Refalin agar gadis itu juga berdiri disebelah Esha.

Saat itu seluruh tamu undangan bertepuk tangan dan menyanyikan lagu happy birthday untuk Esha.

Kemudian para tamu menyanyikan lagu Tiup lilin, setelah lagu tersebut habis Esha meniup lilinnya dan api itu padam seluruh tamu kembali bertepuk tangan.

Sesi potong kue, suapan pertama kue Esha berikan kepada ibunya kemudian Ayahnya dan suapan ketiga adalah untuk Refalin. Dan keempat adalah untuk Revan. Ayah dan Ibu Esha melihat kejadian tersebut langsung menaruh wajah sinis kepada Revan.

Seruan heboh dan tepuk tangan dari orang-orang tentunya setelah melihat Esha yang menyuapi Revan.

Setelah acara inti selesai ada lagi acara tiup lilin lagi tetapi kali ini tiup lilinnya berbeda karna yang tadi tiup lilin di kue yang sekarang adalah lilin tersebut dipegang oleh orang-orang special yang berulang tahun pada hari ini.  Akan ada tujuh belas orang yang memegang lilin seperti umur Esha yang sekarang adalah tujuh belas tahun.

Refalin menjadi orang pertama yang lilinnya ditiup oleh Esha. Banyak sekali teman-teman dekat Esha yang berpakaian sangat modis datang ke acara ulang tahun Esha.

Berbeda dengan Refalin yang berdiri di jejeran orang-orang pemegang lilin dirinya lah orang yang berpakaian sangat sederhana seperti orang yang tidak niat.

Tiba pada lilin terakhir,  lilin tersebut dipegang oleh Revan. "Lilin terakhir dipegang oleh Revan pacar dari Esha!" ucap mc melewati mikropon.

"Waw mereka adalah pasangan paling serasi malam ini! " lanjut mc tersebut dengan sangat heboh.

"Whistlist dulu sebelum tiup lilin terakhir!" ucap Revan, Esha menutup matanya kemudian berdoa setelah itu dirinya meniup lilin tersebut.

Disambut tepuk tangan yang sangat meriah dari para tamu yang datang malam ini.

Akhirnya acara berakhir saatnya untuk menyantap makanan prasmanan yang telah dihidangkan untuk para tamu.  Masing-masing tamu yang datang berebut makanan agar tidak kehabisan karna menu makanan malam ini sangatlah mengugah selera para tamu.

Karna Esha adalah ratu malam ini teman-temannya yang datang berebut meminta foto kepada Esha yang berdandan seperti putri kerajaan.

Refalin menghela nafasnya panjang.  Dirinya duduk sendirian tak ada yang mengajaknya berbicara apalagi berteman.  Memang sih ini semua adalah pilihan Refalin untuk menjadi diam tetapi menjadi diam tak ada yang menemani seperti ini tidak enak dirinya merasa sangat kesepian meskipun berada ditengah banyaknya orang.

Suara ribu-ribut dari arah belakang,  Refalin membalikkan kepalanya ke arah belakang.  Ternyata dirinya melihat dua orang pria yang berkelahi dimalam special ulang tahun sepupunya tersebut.

"Maksud lo apa kayak gitu woi!" Revan mendorong kedua bahu Aldo karna Aldo sangat ganjen kepada Esha. Diketahui Aldo sendiri sudah dari lama mengejar hati Esha tetapi Esha memilih untuk bersama Revan.

"Kenapa lu cemburu? Gue foto bareng sama cewek lu? Inget bro semasih gue  ada disekitar Esha, hubungan lo akan segera berakhir! " ucap Aldo menantang.

Revan merasa kesal segera menarik kerah baju Aldo dan memukul wajah Aldo dengan sangat keras.

"Kurang ajar lo sialan!"

Ayah Esha segera menghalat keduanya yang berkelahi.  Mengacaukan pesta ulang tahun anaknya hari ini.

"Berhenti kalian berudua!" teriak Ayahnya Esha dengan sangat nyaring.

Esha juga mendekat kearah keduanya kemudian menarik tangan Revan. Hal tersebut ditonton banyak orang malam ini.

"Kamu tuh ya Revan ngacauin pesta ulang tahun aku! "

"Kamu pikir,  bagus kamu kayak gitu? " tambah Esha dengan wajah kecewanya.

"Sha maafin aku,  aku gak bermaksud buat hancurin pesta ulang tahun kamu,"

"Terus apa? "

"Kita putus Van, jangan ganggu gue lagi,  hubungan kita sampai sini aja! " perkataan Esha berhasil membuat Revan mematung terdiam tanpa berbicara sedikit kata pun.

Orang-orang disana mulai berbisik dan sedikit kaget dengan apa yang Esha barusan katakan tadi. 

Refalin sangat senang melihat Revan dipermalukan seperti itu dihadapan orang banyak. Dirinya samar-samar tersenyum akhirnya sepupunya itu telah mengakhiri hubungannya dengan pria tukang bully seperti Revan.

Revan segera berjalan pulang menahan rasa malu akibat Esha mengakhiri hubungan dihadapan orang banyak.

***



FALLIN FOR (U)Where stories live. Discover now