♪ Chapter 12

2 1 0
                                    

Refalin kini berdiri mematung karna takut dengan teman-teman Revan yang tampangnya seperti anak brandalan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Refalin kini berdiri mematung karna takut dengan teman-teman Revan yang tampangnya seperti anak brandalan.

Sedari tadi teman-teman menatap kearah Refalin. Sedangkan Refalin hanya menundukkan kepalanya.

Mereka terpesona dengan Refalin yang ternyata tak seperti mereka bayangkan. "Lo di make over Revan? atau lo make over diri lo sendiri?" tanya Davin penasaran, perasaan gadis dihadapannya ini tampak sangat jauh dengan semalam.

"Dia make over sendiri lah, masa gue make overin dia!"

"Oke, gue sampai kapan pun gabakalan pernah nerima cewek." ucap Abraham kemudian pergi.

"Cakep ya lo!" kata Wildan kemudian pergi mengikuti Abraham.

Benar-benar hari yang melelahkan bekerja sebagai seorang penyanyi cafe. Setelah sekian lama akhirnya dirinya kembali menyanyi lagi walaupun secara diam-diam tanpa diketahui ayahnya.

Setelah selesai bekerja, Jam menunjukkan pukul 11 malam, Revan meminta Rangga menggantikan dirinya dan Refalin untuk menyanyi.

Revan mengaja Refalin untuk makan jagung bakar dipinggiran kota.

"Lo gapapakan pulang kemaleman? besok masalahnya sekolah. Entar bokap atau nyokaplo marahin lo."

"Tenang aja kali, gue tinggal sendirian dirumah." jawab Refalin kepada Revan.

Penjual jagung bakar itu datang, "Lo pesen apa Ref?"

"Aku jagung bakar pake kejunya satu pak." ucap Refalin kepada penjual jagung bakar.

"Saya jagung bakar biasa satu pak."

Setelah itu penjual itu pergi, "Lo tau darimana gue suka sama Reksa?" tanya Refalin penasaran setelah sekian lama pertanyaan itu menghantui pikirannya.

"Dari cara lo natap dia, dan gue tau lo selalu liatin Reksa mulu,"

"Eh sialan lo, berati lo selama ini perhatiin gue dong!"

"Yaiyalah, awalnya gue mau nyebari ke orang-orang kalo semisalnya lo suka sama Reksa. Tapi gajadi karna kasian, nanti hidup lo nambah menderita."

"Heh lo pikir gue menderita semalama ini lo tindas? ya enggak lah, semua itu hanyalah gimmick!" ucap Refalin, membuat Revan tertawa.

Revan menggeleng-gelengkan kepalanya, "Emang kenapa sih lo bisa suka sama Reksa."

"Karna ganteng!" ucap Refalin sembarangan sambil mengibaskan rambutnya.

Revan mendesis, "Bukan itu alasan gue suka sama Reksa. Cowok ganteng banyak kok, tapi Reksa beda aja makannya gue suka sama Reksa."

"Hal apa yang buat lo suka sama Reksa?"

"Di sekiann banyaknya cowok disekolah dia satu-satunya orang yang selalu belain gue kalo misalnya gue diganggu sama lo."

"Itu doang?" tanya Revan lagi dengan menaikkan satu alisnya.

"Banyaklah, terus dia berkarisma gue bener-bener terpesona sama Reksa. Oh iya dia juga tipe gue banget!" ucap Refalin sambil tersenyum salting membayangkan dirinya dengan Reksa menjalin hubungan.

"Ngayal lo, mana mau Reksa suka sama lo!"

"Dih belagu banget sih lo!" pekik Refalin kepada Revan hingga didengar orang-orang yang makan disitu.

"Jangan-jangan yang lo dibantuin Reksa ke UKS itu pura-pura sakit kepala lagi?"

Refalin menendang kaki Revan, "Heih... sembarangan lo, itu gue beneran lah. Tapi kalo lo mau ngelakuin kayak gitu lagi harus dihadapan Reksa ya!"

"Bego lo!" sembur revan.

Tak lama kemudian jagung bakar datang, dan mereka berduapun segera memakan jagung tersebut.

Revan tampak lahap menikmati jagung bakar tersebut sehingga membuat Refali yang melihatpun mengerutkan keningnya.

"Lo udah berapa hari gak makan?" tanya Refalin.

"Dua hari!" jawab Revan.

"Alah, boong!"

"Beneran lah, masa gue boong. Gue paling minum doang sama ngemil. Nah kalo makan jagung ini kan inti dari makan."

"Lah emangnya lo ngapain selama 2 hari ga makan?"

"Mikirin gimana caranya supaya lo mau gabung ke Steel good!" Refalin mendengar itupun berdecih.

***

ntah mengapa pagi-pagi ini papan mading penuh dengan para siswa dan siswi.

Refalin karna penasaran dirinya juga ikut masuk kedalam gerombolan para  murid tersebut.

Ternyata yang mereka lihat adalah satu kertas yang bertuliskan acara ulang tahun sekolah yang di adakan besok. Yang berarti hari ini mereka tidak akan belajar karna para Guru sibuk mempersiapkan acara untuk ulang tahun sekolah.

Setelah melihat kertas itu dirinya langsung pergi menuju kelas. Refalin kira para cowok-cowok disekolah ini akan berhenti mengganggu Refalin, ternyata masih saja. Mereka duduk mengelilingi bangku Refalin yang sengaja mereka kosongkan.

Refalin tanpa rasa takut berjalan mendekat tempat duduknya,  kemudian menaruh tasnya diatas meja.

Dan duduk dibangkunya, "Ngapain kalian semua disini? " tanya Refalin kepada cowok-cowok yang duduk melingkari dirinya.

Para lelaki itu belum menjawab pertanyaan Refalin mereka hanya diam saja menatap Refalin.

"Gue ngerasa kayak Queen deh dan kalian babunya! "

"Prengg!! " teriak salah satu cowok yng duduk diatas meja. Setelah itu para cowok yang duduk melubgkari Refalin tadi langsung tertawa dan pergi dari kelas Refalin karna meraka bukan berasal dari kelas Refalin.

Setelah ia rasa aman,  dirinya membalikkan tubuhnya menghadap Revan.

"Kerjaan lo kan? " Revan mengangkat bahu saja," alah lo, apaan sih gajelas banget!" ketus Refalin kemudian tertawa kecil.

Sherly anak ketua ekskul dance datang ke kelas mereka. Membuat Refalin membalikkan arah kesemula menghadap depan. Kemudian menatap gadis itu.  Sherly menawarkan siapa yabg ingin menjadi perwakilan kelas untuk memberikan sambutan untuk hari ulang tahun sekolah dengan mempersembahkan sebuah dance.

Banyak murid cewek yang ingin mewakili kelas dan rata-rata yang mengajukan diri mereka adalah murid-murid populer.

"Oke gue rasa perwakilan kelas ini sudah cukup,  habis ini kalian langsung kumpul dilapangan! " ucap Sherly kemudian pergi.

Revan menaruh tangannya dipundak Refalin kemudin menarik pundak Refalin sampai punggungnya menghantap sandaran kursi.

"Apaansih?" tanya Refalin,  Revan memajukan tubuhnya kemudian berbisik,  "Lo kenapa gak join?bukanya lo murid populer ya? "

FALLIN FOR (U)Where stories live. Discover now