♪ Chapter 18

3 1 0
                                    

Hari ini adalah hari ertama Refalin dan Revan dikelas 12. Refalin tak sengaja bertemu Revan dipintu masuk gerbang sekolah.  Alhasil mereka berdua pergi ke kelas baru mereka secara barengan.

Mereka berdua berjalan secara bersebelahan.  Dan Revan banyak sekali melontarkan pertanyaan-pertanyaan seputar Refalin di Jakarta.

"Lo kemaren nonton The Fabula gak pas konser di Senayan? " tanya Revan.

"Iyalah nonton.  Gue nonton dikursi VIP!" jawab Refalin dengan nada sombong ada Revan.

"Boong lo, mana buktinya? " tantang Revan karna tak percaya. Kelas mereka bersebrangan dengan lapangan. Jadi tidak terlalu jauh dari pintu masuk gerbang sekolah.

"Beneran,  gue ada vidionya kalo gue kemaren duduk dikursi penonton paling depan." Refalin menunjukkan vidio dirinya saat dirinya merekam The Fabula konser. Revan akhirnya mempercayai Refalin.

Refalin memilih bangku  paling depan nomor dua. Revan juga menaruh tasnya dimeja sebelah Refalin.  Seluruh mata anak-anak yang telah hadir lebih dahulu dikelas itu menatap mereka berdua.

"Ciee..  Kayaknya Revan mulai klepek-klepek. Nih sama Refalin! " goda Eko yeman Revan yang sering sekali mengganggu Refalin.

Revan di katain seperti itu dirinya malah cengengesan. Kemudian tangannya mengusap kepala Refalin pelan.  Tetapi tangan Revan cepat-cepat Refalin singkirkan.  Tapi tetap saja kelihat murid-murid yang lain sehingga mereka menggoda Refalin.

Refalin bukannya salting dirinya malahan menjadi marah sehingga menginjak kaki Revan.

"Duh kasian banget sih Refalin. Pasti dia mau jadi mangsa selanjutnya Revan." ucap dari seorang teman sekelas Refalin dari belakang.

"Gak usah didengerin Lin." tegur Revan. Akhirnya mereka duduk dibangku mereka masing-masing.  Setelah kejadian tadi mereka berdua saling diam dan fokus dengan ponsel mereka masing-masing.

Sampai pada lonceng berbunyi dan wali kelas pun datang. Wali kelas mereka menerapkan peraturan jika setelah ini tidak ada lagi yang boleh untuk pindah-pindah tempat duduk. Sampai lulus mereka semua akan duduk satu bangku dengan orang yang sama. Seperti mereka awal masuk kelas 12. Jika ada salah satu yang pindah maka semua akan mendapatkan denda.

Refalin melirik Revan. Revan terlihat baik-baik saja mendengar peraturan dari wali kelas barusan. Jadi Refalin juga berfikir positif semoga tidak terjadi apa-apa diantara mereka berdua.

Refalin takut jika nanti penyakit Revan kambuh lagi seperti menggangu Refalin saat kelas 11.

Jam menunjukkn pukul 9. Wali kelas mereka keluar dari kelas. Dan memperbolehkan mereka semua untuk pergi ke kantin meskipun jam istirahat belum mulai. Tapi ini adalah hari ertama sekolah yang pasti hari ini adalah jam kos selama satu minggu kedepan.

Revan pergi ke kantin duluan sedangkan Refalin masih mencatat peraturan-peraturan baru yang wali kelas barunya catatkan dipapan tulis.

Setelah selesai dirinya pergi ke kantin sendirian seperti biasanya. Refalin memesan satu es teh kemudian dirinya bawa ke kelas.

Refalin agak shock melihat Revan dan Esha duduk dan makan di satu meja yang sama. Bahkan mereka saling bercanda. Apakah mereka berdua balikan?

Terbesit sedikit dihati Refalin rasa cemburu tapi apa ini?  Refalin bukannya membenci Revan. Setelah melihat itu dirinya kembali ke kelas dengan perasaan aneh.  Jangan bilang dirinya suka lagi kepada Revan oh tidak itu tidak akan mungkin terjadi.  Refalin berbicara didalam hati.

Refalin langsung beranjak pergi meninggalkan kantin. Dari kejauhan dirinya melihat segerombolah siswa menatap. Papan mading. Dirinya yang penasaran pun langsung menghampiri segerombolah siswa tersebut dan mencoba masuk kedalam segerombolan tersebut.

FALLIN FOR (U)Where stories live. Discover now