♪ Chapter 9

5 2 2
                                    

Kini Revan dan Refalin duduk dimeja yang sama dikantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Revan dan Refalin duduk dimeja yang sama dikantin. Mereka meminum es teh.

"Lo belajar dari mana main piano?"

"Otodidak."

"Suara lo bagus ya," puji Revan kepada Refalin.

"Memang bagus, thanks ya." jawab Refalin dengan wajah jutek.  Agar tudak terlihat dirinya sangat senang telah dipuji.

"Lo nanti malam sibuk gak?"

"Enggak, emang kenapa?"

"Gue tunggu jam delapan malam cafe gue kerja."

"Dih, tumben," desis Refalin, "Emang ngapain lo nyuruh gue kesana?"

"Jangan mikir macem-macem lo, udahlah datang aja intinya." suruh Revan kepada Refalin. Membuat Refalin menatap wajah Revan dengan tatapan sinis.

Setelah minuman Revan duluan habis, Revan langsung bangkit dari duduknya kemudian pergi meninggalkan Refalin.

"Eh, eh ini siapa yang bayar punya lo dodol!" teriak Refalin sambil menatap geram keergian Revan yang sama sekali tak tahu muka.

"Ah sialan tu orang, mana bulan ini gue boros banget lagi! " dengan terpaksa Refalin membayarkan minuman milik Revan tadi.

***

Refalin segera bersiap untuk bertemu dengan Revan. Dirinya berpakaian sederhana saja. Dengan memakai tas kanvas selempang berwarna cream.  Tak lupa dirinya selalu saja mengingat rambutnya dengan gaya berantakan.

Setelah siap dirinya langsung memesan ojek online untuk mengantarkan dirinya ke Cafe yang Revan suruh tadi siang.

Diatas motor pikiran Refalin berantakan dirinya takut jika Revan melakukan hal-hal yang buruk kepada dirinya, Apalagi mengingat Revan selalu menjahili dirinya.

Motor ojek online tersebut berhenti tepat didepan cafe bernama Cafebrew. Suasana cafe setiap harinya memang sangat ramai apalagi jika malam hari seperti ini penuh sekali dengan anak-anak muda yang tengah berkumpul dengan teman-temannya.

Refalin langsung berjalan cepat masuk ke cafe. Saat memasuki pintu Cafe ada seorang pria yang tak sengaja berpaasan dengan Refalin, dan pria itu langsung sok akrab sekali kepada Refalin.

"Kamu Refalin ya? " gadis itu menanggukan kepalanya dengan tatapan heran.

"Oh kamu ditunggu Revan,  sini ikut gue. " pria tadi itu langsung menarik lengan Refalin kemudian membawa Refalin kesebuah meja yang berada dekat panggung.  Revan tengah bekerja dirinya menyanyi untuk menghibur orang-orang.

"Itu Revannya lagi kerja,  tunggu aja dulu nanti Revan bakal nyamperin lo kok,  gue tinggal dulu ya! " setelah mengatakan itu dan sama sekali Refalin tidak menjawab ucapaj pria itu sedari tadi,  pria itu meninggalkan Refalin yang duduk dikursi itu sendirian.

FALLIN FOR (U)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang