SAC • 5

9.1K 664 9
                                    

happy reading!

"hm, tadi lo ngomong apa? ulangi" kata Kael setelah teringat perkataan Angga beberapa saat lalu,

"sugar mommy, tuh" tunjuk Angga dengan dagunya, ternyata masih ada dikit sopan santun yang nyempil di angga ya

"sugar mommy?" heran Kael sebelum menoleh kebelakang, oh ternyata Oma nya, batin Kael mengalihkan pandangan nya kedepan, hah Oma? Kael kembali menoleh kearah belakan dengan sentakan kecil

"eh Oma, ayo sini Oma duduk, Oma udah sarapan belum? biar disiapin para koki kalau belum sarapan" kata Kael yang entah sejak kapan sudah berdiri didekat sugar mommy yang ternyata omanya si Kael dan menuntunnya ke sofa ruang keluarga yang tak jauh dari mana makan, melihat Kael yang tiba tiba bertingkah sok baik dan perhatian membuat Angga mual

huek

Angga segera berlari kearah wastafel didapur, hah melihat Kael bertingkah sok perhatian membuat perut Angga seperti diaduk, bagaimana mana bisa bisa ya ada manusia sejenis Kael yang kebanyakan pencintraan, tadi aja nyebelin nya kebangetan, eh sekarang tiba tiba bertingkah sok baik,

"Aden baik? ini diminum biar perutnya enakan" kata seorang maid yang memberikan air hangat saat melihat Angga masih terdiam didepan wastafel

"eh, makasih bi, bibi perhatian banget, tau aja perut Angga lagi munek liat si judes itu," kata Angga dengan black blakan, sedangkan si maid hanya terkekeh, sepertinya perlu dipikir pikir lagi, emang Angga udah ngga ada baik baiknya, bahkan berani gibah dibelakang, sopan ada dikit, tapi ngga buat si Kael Kael itu

"maksud Aden den Kael ya? dia sebenarnya baik kok orangnya, cuma agak nyebelin aja, jangan dimasukin hati ya den" jelas sang maid membuat Angga yang baru saja menghabiskan segelas kecil air hangat yang diberikan maid itu kembali mual

huek

"makasih air anget nya bi, Angga kedepan dulu ya," pamit Angga tak ingin berlama lama mendengar segala ucapan maid itu, baik? orang modelan dia baik? tapi mungkin aja sih kan ati manusia ngga ada yang tau, tapi untuk si Kael Angga yakin ngga ada baik baik nya tuh orang

"Aden Aden, lucu banget sih, jangan lucu lucu, nanti Aden juga yang repot" ucal maid itu yang masih terdengar oleh telinga Angga, hah? lucu? dia lucu gitu? masa muka kusem nya ini dibilang lucu? mata nya burem apa gimane? eh

"siapa nih? imut banget muka lo, iri gue, gue waktu seumuran lo malah muka gue udah jerawatan, kok lo ngikutin gue sih?" kata Angga yang terheran heran ngeliat ada bayangan remaja imut di dinding kaca dekat rak kayu tinggi yang mengikuti gerakan nya, eum tunggu tunggu

"hai" sapa Angga sembari melambaikan tangannya dan hola, bayangan itu mengikuti gerakannya

"kenalin namaku Angga" lanjut Angga sembari menyodorkan tangan kanannya, dan bayangan itu mengikuti gerakannya lagi, konspirasi apa lagi ini? pikir Angga memegang dagunya berpikir, dan lagi lagi bayangan remaja imut itu mengikuti gerakannya,

"kayaknya ada yang aneh" kata Angga sembari berjalan kesisi kiri kaca hingga bayangan remaja imut itu hilang

"dor" kejut Angga dan melompat kekanan dan menoleh kearah kaca, bayangan itu kembali mengikuti gerakannya,

"hmm" gumam Angga sembari berjalan kesisi kanan kaca hingga bayangan itu hilang

"hayo" sentak Angga yang melompat ke kiri, dan bom bayangan remaja imut itu lagi dan lagi mengikuti gerakan nya,

"tingkah bodoh apa lagi yang mau lo tunjukkin" sahut Kael jengah, ia sudah lima menit lebih berdiri tak jauh dari Angga, niatnya ingin menyuruh maid membuatkan omanya teh herbal namun sampai di tembok kaca besar tak jauh dari dapur justru melihat bocah yang akan menjadi adiknya itu tengah bertingkah konyol, terlihat heran melihat pantulan dirinya sendiri di cermin

satu hal yang terlintas dipikiran Kael melihat kelakuan random Angga

bodoh

bagaimana bisa orang heran liat bayangannya sendiri? pikir Kael tak habis pikir

"ekhem, lupain" kata Angga mengalihkan pandangannya ke kanan, namun ia tetap melihat bayangan itu juga tengah menatapnya, huh Angga kembali mengalihkan pandangannya dari bayangan itu, beraninya bayangan itu masih mempermainkannya,

"dasar konyol, sama bayangan sendiri heran" ucap Kael saat melewati Angga

"bi, tolong buatin teh buat Oma, Kael tunggu diruang tv" ujar Kael pada salah satu maid dan masih terdengar oleh Angga yang masih berdiri didepan cermin itu,

"eh cabe, ngomong ngomong sugar mommy tadi nenek lu?" tanya Angga sembari mengikuti langkah Kael yang berjalan keluar dari lingkungan dapur,

dug

"berhenti panggil Oma gue sugar mommy, panggil dia Oma," balas Kael berhenti sejenak membuat Angga yang mengikutinya menabrak punggung tegap milik Kael,

"kenapa emangnya sih cabe? kan sugar mommy tadi auranya aura sugar mommy kok" balas Angga tak mau kalah dan kembali mengikuti langkah Kael yang kembali berjalan,

"terserah, dan stop bilang gue cabe, Kael, Panggil gue Kael" ujar Kael yang sudah cukup sebal mendengar panggilan Angga, cabe? bahkan tak ada yang pernah berani mengatainya didepan nya langsung, dan Angga lah yang pertama kali nya berani kurang ajar dan bertingkah menyebalkan didepannya

"gimana kalo gue panggil Lo Abang aja? bang El gitu misalnya?" kata Angga yang tak mendapat balasan dari Kael

"bang El, kenapa sih jalan cepet banget, ngga tau apa gue ga bisa jalan cepet" dengus Angga sebal, kenapa ada orang semenyebalkan itu? huh, udah dibaikin malah ngelunjak, padahal dia itu paling anti panggil orang Abang, soalnya pengennya dia jadi Abang trus punya adek, tapi bunda nya udah ngga bisa hamil karena waktu dia mau lahir bundanya kecelakaan waktu naik sepeda ontel dan perutnya kepentok stang, dan berakhir dia lahir lebih cepet dua Minggu dari yang diperkirakan dan rahim bunda nya juga harus diangkat karena terjadi pendarahan waktu dia masih diperut, untung dia belum mati sebelum lahir dan nikmatin dunia, Angga terkekeh saat mengingat dramanya waktu ayah sama bundanya menceritakan hal itu, ceritainnya satu persen debatnya sembilan sembilan persen.

by guys
see you in the next part

So Adopted Child?Where stories live. Discover now