SAC • 19

5.2K 446 2
                                    

Happy reading!

         kini Haikal dan Aksa tengah istirahat dikantin, kali ini Haikal membawa uang cash, hasil dari meminta Daddynya tadi pagi, padahal awalnya dia hanya bercanda namun benar benar dikasih oleh Daddy nya, jadi ya selagi bukan uang hasil Daddynya nyuri akan tetap dia terima dengan senang hati

"Lo mau makan apa?" ujar Haikal bertanya,

"eum aku mau nasi goreng telur mata sapi, minumnya jus mangga"

"ok, gue pesen dulu, Lo cari tempat" ujar Haikal sebelum pergi menuju tempat memesan makanan,

namun belum sampai Haikal sampai ditempat pemesanan tiba tiba ada seorang murid perempuan yang menabraknya dari samping kiri, hingga es teh yang dibawa siswi itu tumpah dan membasahi lengan kiri Haikal dan sebagian kecil seragam nya

"maaf kak, Cici ngga sengaja" ujar siswi itu dengan takut,

"biar Cici bersihin kak" lanjut siswi itu sembari mengeluarkan sapu tangan dari saku seragamnya,

"ngga perlu, lain kali ati ati, jalan jangan nunduk, kalau udah nabrak gini yang repot orang yang Lo tabrak" ujar Haikal sarkas dan berlalu pergi meninggalkan siswi itu, dia sudah merasa lapar dan ingin cepat cepat makan namun malah ditabrak hingga dia harus menunda makannya dan membersihkan tumpahan teh yang pasti akan terasa lengket jika tidak segera dibersihkan

"tolong Lo pesen makanannya ya sa, gue samain aja sama Lo, gue bersihin ini dulu, tadi habis ditabrak cewe cupu" ujar Haikal santai sebelum beranjak pergi keluar kantin dan pergi ke toilet

• • •

"untung kamu cepet, keburu dingin nasi gorengnya" ujar Aksa bernafas lega saat Haikal berjalan mendekat,

saat tengah makan tiba tiba meja mereka didatangi oleh lima orang murid laki laki dan seorang siswi yang menabrak nya tadi, ceritanya dia sekarang ini mau dilabrak nih? huh merepotkan, sekolahnya hanya tinggal beberapa bulan lagi dan dia berencana untuk sekolah dengan santai dan segera lulus dengan tenang, namun karena kejadian tadi mungkin sekolahnya tak akan tenang, cewe cupu itu ngadu apaan sih? sampe sampe dia didatengin kaya gini? yang pasti ini bukanlah hal bagus, mungkin saja siswi cupu itu mengadu pada antek anteknya jika dia habis di bully olehnya dan dirinya seolah menjadi antagonis disini dan siswi itu adalah protagonis lemah yang dilindungi oleh antek anteknya,

"maksud Lo apa numpahin minuman adek gue," seru seorang siswa laki laki yang berjalan paling depan dengan nada galaknya, siswa laki laki itu sepertinya adalah kakak kandung dari siswi cupu itu

"hah? ngga salah? adek Lo loh yang nabrak gue, nih liat baju gue Ampe basah gara gara ketumpahan es teh punya adek Lo" balas haikal dengan sarkas sembari berdiri dan menunjukan bajunya nya yang basah setelah dia bilas dengan air tadi

"bajingan, berani banget Lo nyalain adek gue? Adek gue ngga mungkin nabrak orang kalo Lo ngga ngalangin jalan," ujar siswa laki laki bername tag Ridwan itu emosi dan kedua tangan mencengkram kerah Haikal dengan erat

"ngalangin jalan? noh liat, jalanan kantin selebar itu Lo bilang gue ngalangin jalan? iya gue bakal ngalangin jalan kalo badan gue segede gajah, dan sebelum adek Lo nabrak bakal gue injek duluan dia biar gepeng" ujar Haikal dengan santai, Aksa yang melihat temannya ingin dihajar badannya sudah bergetar takut, dia bingung harus bagaimana, sebelumnya dia tak pernah melihat perdebatan sebesar ini, jadi tak mungkin dia bisa menolong temannya itu sendiri,

bugh

"bangsat, berani banget Lo ngejek adek gue"

bugh

"gue bakal buat perhitungan sama lo"

prittt

prittt

terdengar suara peluit membuat Ridwan yang akan kembali memukul wajah Haikal terhenti, suara peluit itu berasal dari guru olah raga yang tadi dipanggil oleh salah seorang murid yang melihat Ridwan si pembuat onar akan memukuli seorang murid baru

"Ridwan, baru aja kamu keluar dari ruang BK, tapi kamu sudah berulah lagi? pengen masuk ruang BK lagi? iya? bandel banget jadi murid, sekarang kamu hormat sampe satu mata pelajaran nanti selesai, temen temen kamu juga," ujar guru olahraga itu dengan galak, dia baru saja ingin istirahat setelah selesai mengajar murid kelas delapan bermain basket dan menghukum para murid bandel salah satunya Ridwan, namun setelah selesai waktu istirahatnya terganggu karena ada seorang murid perempuan yang melaporkan bahwa Ridwan si langganan BK akan memukuli anak baru dari kelas sembilan, seharusnya tugas mendisiplinkan murid adalah guru kesiswaan namun guru tersebut sedang ada acara keluarga, jadi untuk beberapa hari kedepannya dia yang akan menggantikan tugas nya

"Cakra, kamu obatin teman kamu, bapak akan kembali ke kantor" kata guru olahraga itu setelah Ridwan dan teman temannya pergi untuk menjalankan hukuman, kasian temen temennya si Ridwan, ngga ngapa ngapain tapi dihukum, nasip jadi antek anteknya murid bandel, pikir Haikal sedikit prihatin, hanya sedikit

• • •

"muka lo jadi tambah jelek," celetuk Kaiser yang melihat pipi kiri Haikal yang lebam dengan sudut bibir yang sedikit robek,

"ngga usah ngejek, ini juga bukan kemauan gue kali, ini semua gara gara cewe cupu, gara gara dia gue di tonjok sama abangnya sampe bonyok gini, gue ngga terima, pengen gue tonjok balik tapi nanti tangan gue lecet gara gara nyentuh muka jelek dia gimana, jadi ya gue pasrah, walau muka paripurna gue yang jadi korban" kata Haikal dengan menggebu gebu, dia merasa begitu dendam dengan si Ridwan Ridwan itu, gara gara dia wajah imut ini jadi lebam, dia ngga terima tapi juga takut, dia ngga bisa berantem soalnya

"harusnya tadi Lo bantuin gue dong, masa abangnya dijotos diem aja" lanjut Haikal menyalahkan Kaiser

"kok jadi gue? Lo selalu ngaku ngaku jadi Abang, jadinya Lo harusnya bisa lindungin diri Lo sendiri sebelum lindungin adek Lo, diri sendiri belum bisa Lo lindungin sok sok an mau jadi Abang gue, lagian tadi gue ga kekantin jadi ya ngga tau," kata Haikal santai yang langsung menusuk relung hati Haikal

"Lo jahat banget sih? sakit loh hati gue, nangis nih" ujar Haikal yang memegang dadanya dengan dramatis,

"sayangnya gue ngga peduli"

huwe

by guys
see you in the next part

So Adopted Child?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang