SAC • 16

5.5K 461 1
                                    

Happy reading!

"Kai, besok lusa kita ke pasar malem yok," ajak Haikal pada Kaiser yang duduk disebelah kanannya, tadi dia sempat mendengar dari seorang teman perempuan sekelasnya jika mereka akan pergi ke pasar malam besok lusa, jadinya dia yang jarang pergi kepasar malam sangat antusias mendengar hal itu

"kai"

"kok Lo diem aja sih? Lo marah ya sama gue? baperan banget sih Lo, gitu aja ngambek, nanti gue beliin permen deh" bujuk Haikal sembari menggoyangkan tangan kiri haikal,

"diem, Lo ngga diem juga gue lempar Lo keluar, biar kelindes truk sekalian, dan gue bukan anak kecil yang bisa dibujuk pake permen," balas Kaiser sembari menarik tangannya,

"ngakunya bukan anak kecil tapi ngambek dih, kalau bukan anak kecil apa dong" gumam Haikal mengejek, dan gumaman itu dapat didengar oleh kaiser

"gue ngga ngambek" kata Kaiser datar, ngambek? untuk apa dia ngambek, apa Haikal tak bisa membedakan orang marah dan ngambek? bagaimana bisa Haikal dengan enteng nya ngejek dia ngambek? pikir Kaiser berusaha tak meluapkan emosinya dan berakhir mempermalukan dirinya sendiri seperti di mall tadi hingga ditegur ibu ibu

sesampainya dimansion

"makasih ya pak, uang nya udah saya transfer" ujar Haikal setelah turun dari mobil g*car yang dipesannya tadi, sebenarnya yang transfer bukan dia tapi Kai, ya karena dia belum sempet ngurusin begituan, hp nya masih kosong belum dia isi dengan aplikasi aplikasi lain,

• • •

"beli disini apa disini? yang ini kualitas bahannya keliatan lebih bagus tapi yang ini desainnya lebih bagus, harganya beda jauh, tapi yang murah lebih lucu, beli yang mana ya?" gumam Haikal yang tengah fokus bermain ponsel sembari rebahan di ranjang besarnya,

"beli kapan kapan aja lah, masukin keranjang Oren dulu," lanjut Haikal bergumam final, ya Haikal sedari tadi tengah melihat lihat barang di sh*pee, niatnya hanya ingin membeli kaca mata justru keterusan hingga tak sengaja men chek out beberapa barang yang menurutnya lucu, namun saat akan keluar dari aplikasi sh*opee Haikal justru melihat casing casing lucu dan akhirnya jatuh cinta pada dua casing namun merasa bimbang untuk membeli yang mana, setelah membandingkan keduanya Haikal merasa belum yakin, Karena keduanya bagus namun harganya jauh berbeda, dia suka kualitas bahan dari casing yang lebih mahal, tapi dia juga suka desain dari casing yang lebih murah, hingga berakhir Haikal memutuskan untuk memasukannya ke keranjang dulu, kapan kapan akan ia beli jika barang pesannya yang lain sudah sampai, alasan lain karena sebelum menemukan kedua casing itu Haikal sudah men check out enam casing lucu lucu yang dia beli di toko yang berbeda dengan harga diskonan, Angga tak bisa menghilangkan sifatnya yang suka diskon, padahal sekarang dia sudah kaya dan memiliki beberapa kartu dari kakek Haikal dan Daddy Haikal

"kira kira kapan barang nya dateng ya? boneka lucu gue, gue ga sabar Lo dateng" monolog Haikal setelah keluar dari aplikasi sh*pee, Haikal sungguh merasa tak sabar menunggu semua barang pesanannya datang, apalagi boneka bebek berukuran kecil yang dia beli, boneka itu benar benar lucu dengan kacamata bulat dan pipi pink nya, sangat manis

"sekarang gue ngapain ya? bosen"

"gue bener bener bosen sumpah" monolog Haikal sembari berguling guling di kasur, hingga selimut berwarna biru navi dengan gambar kupu kupu pink itu berantakan,

ceklek

terdengar suara pintu membuat Haikal yang masih berguling gulang langsung terduduk dengan pandangan mata tertuju pada pintu kamarnya,

disisi lain

Kael baru saja pulang dari kuliahnya, dia merasa sangat lelah, setelah sampai dikamar dia segera mandi untuk menyegarkan kembali tubuhnya yang berkeringat dan otaknya yang lelah seharian berada di kampus, sebenarnya hari ini dia hanya kelas pagi, namun tugas kelompok yang seharusnya dikerjakan kemarin malah dikerjakan hari ini karena kemarin salah satu teman sekelompok nya yang tiba tiba tidak bisa ikut, dan berakhir mereka tidak jadi mengerjakan tugas karena anggota kelompoknya yang lain ikut tidak hadir dengan alasan sibuk padahal sebelum ada yang ijin mereka bisa, dan lebih menyebalkannya lagi tadi saat mengerjakan tugas di salah satu cafe terdekat di kampus, sebagian teman sekelompoknya justru tidak peduli dengan tugas dan hanya iya iya saja tanpa benar benar memahami apa yang tengah mereka diskusikan, baru kali ini selama tiga tahun kuliah dia mendapat kelompok yang benar benar pantas dibuang, anggota kelompok yang hanya ingin menumpang nama tanpa berkontribusi apapun untuk keberhasilan tugas, dirumah dia sedang lelah lelahnya menghadapi tingkah menyebalkan Haikal, dan hari ini kesabarannya justru diuji dengan mendapat teman sekelompok yang seperti anj*ng semua

setelah selesai mandi Kael merasa sungguh lelah, namun entah kenapa dia tak kunjung terlelap juga, dan berakhir dia beranjak dari kasur dan keluar kamar walau dia tak tau akan melakukan apa diluar, saat melewati kamar Haikal entah dorongan dari mana Kael membuka pintu yang tertutup rapat itu, disana dia melihat Haikal yang tengah berguling guling dikasur dan langsung terduduk dengan wajah bingung dan rambut yang berantakan, satu kata yang terlintas begitu saja di pikirannya, lucu, namun segera dia tepis dengan gelengan kepalanya

kembali ke Haikal

"hah? kenapa Lo?" tanya Haikal merasa aneh dengan Kael yang membuka pintu kamarnya dan dengan tiba tiba menggelengkan kepalanya tanpa sebab, aneh, pikir Haikal heran sekaligus ngeri, siapa tau dia bukan Kael tapi setan yang menyamar menjadi Kael dan bertingkah aneh, namun melihat tingkah Kael yang aneh membuat Haikal merasa seperti melupakan sesuatu yang mirip dengan tingkah aneh Kael, tapi apa ya?

"ngga"

"ngga Kaka nya ngga ade nya, perasaan hobi bener bilang ngga, heran" kata Haikal sembari merapikan rambut nya dan turun dari kasur dengan piyama panjang bergambar Dino yang dia beli di mall bersama Kaiser tadi,

"ya udah minggir, gue mau keluar, kalau mau jadi patung jangan disini" lanjut Haikal sembari mendorong tubuh Kael agar menyingkir, tujuannya sekarang adalah dapur, entah kenapa tiba tiba dia ingin memakan mie pedas

saat tengah menuruni tangga tiba tiba terdengar suara teriakan dari arah dapur, membuat Haikal segera bergegas turun, jiwa keponya menguar begitu saja, lagian siapa sih orang malem malem gini teriak teriak, ngga takut dikira orang gila apa.

by guys
see you in the next part

So Adopted Child?Where stories live. Discover now