SAC • 14

5.9K 505 4
                                    

Happy reading!

"btw nama Lo siapa? jangan diem mulu" tanya Haikal setelah keluar dari kantor guru untuk menanyakan dimana kelas nya, ternyata kelasnya sama dengan murid cupu itu, jadi sebagai calon teman sekelas yang baik Haikal akhirnya menanyakan nama nya, mana mungkin dia memanggilnya cupu kan?

"nama saya ucup" balas murid cupu itu dengan formal seolah olah tengah berbicara dengan guru membuat Haikal jengah

"berhenti panggil diri Lo saya, kedengeran kaku banget idup Lo tau ngga"

"maaf kak"

"ngapain minta maaf anjir, plis jangan jadi ngeselin, dan jangan panggil gue kakak, panggil gue Haikal sekarang gue tanya siapa nama panjang Lo, gue bener bener penasaran seberapa cupu nama lo"

"nama aku Aksara Cakra Dewanata" balas nya membuat Haikal shok,

"haha Lo bercanda kan?" balas Haikal bertanya dengan nada tak percaya

"aku ngga boong" ujar murid yang ternyata bernama Aksa itu

"woah, nama sebagus itu dipanggil Ucup? Lo goblok atau gimana sih, nama bagus bagus malah dipanggil Ucup, lagian darimana unsur ucupnya njir, bisa bisanya, gue ngga abis fikri," kata Haikal masih sedikit shok sekaligus heran dengan manusia modelan Aksa ini,

"ngga tau, tapi dari kecil aku selalu dipanggil Ucup sama temen temen," balas Aksa dengan takut takut dan kembali menunduk,

"angkat kepala Lo anjir, udah gue bilang jalan tu liat depan, bukan bawah, nabrak tembok kapok lo" kesal Haikal, masih pagi namun sedari tadi Haikal sudah dibuat kesal terus menerus oleh satu orang yang sama, rasanya ingin sekali dia kasih penyangga dagu biar orang disampingnya ini ngga nunduk trus menerus

"maaf"

"Lo bilang maaf lagi gue bekep mulut Lo pake kaos kaki," baru juga kenal, tapi sudah membuat nya kesal berkali kali

"ma-"

"terserah lah, Lo nyebelin" potong Haikal nyerah untuk membuat Aksa berhenti mengucap maaf terus menerus,

"Haikal, tapi kelas kita belok sini, bukan kesana" kata Aksa mengingatkan Haikal yang terus berjalan,

"bilang kek dari tadi" kata Haikal yang kembali berjalan mendekati Aksa dan belok ruang kelas yang mulai sekarang akan menjadi kelas nya itu,

tok

tok

tok

"Bu Heni"

"eh Aksa, tumben telat, ada masalah?" tanya guru yang sedang mengajar dikelas itu pada salah satu murid pintarnya yang jarang terlambat namun entah kenapa hari ini datang terlambat

"Aksa ngga ada masalah kok Bu, Aksa tadi nganterin murid baru ke kantor," jelas Aksa pada guru itu

"owh, murid baru yang pak kepala sekolah kemarin bilang ya, suruh masuk langsung aksa"

"baik Bu" Haikal segera masuk mengikuti Aksa yang masuk terlebih dahulu dan memperkenalkan diri,

"halo, kenalin nama gue Haikal, murid pindahan dari Eropa, salam kenal semua" kata Haikal memperkenalkan diri dengan sesingkat mungkin, ya Haikal memang pindahan dari Eropa, Haikal adalah blasteran Korea Indonesia namun orang tua Haikal menetap di Eropa sejak masih tunangan untuk bekerja, namun keduanya meninggal karena kecelakaan kerja saat Haikal masih balita, selanjutnya kakek nya lah yang merawatnya hingga tumbuh remaja, namun saat kakeknya meninggal karena sakit, tiba tiba teman sekamar kakek nya mengangkatnya menjadi cucu dan mengajak nya pulang ke rumahnya yang ada di Indonesia, Haikal yang memang takut tinggal sendirian hanya menurut tanpa membantah, apalagi ia memang sudah mengenal cukup lama teman kakeknya itu, walau dia tidak tau seperti apa latar belakang teman kakeknya itu.

So Adopted Child?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang