SAC • 12

6.3K 499 0
                                    

Happy reading!

"Aden ayo bangun, hari ini Aden mulai sekolah, hari pertama loh," kata seorang maid yang berusaha membangunkan seorang remaja yang masih tertidur pulas dengan tubuh tergulung selimut, terlihat seperti kepompong, siapa lagi jika bukan Haikal yang tidurnya sudah seperti cosplay orang mati, dia yang melihat tuan mudanya tak kunjung bangun akhirnya dia berjalan menuju jendela balkon yang cukup besar dan membuka tirai sepanjang dua setengah meter itu,

"hm" gumam Haikal dengan menggulingkan tubuhnya hingga tengkurap dan mengeliat saat cahaya matahari mengenai wajahnya, dan itu membuatnya semakin terlihat seperti kepompong

"Aden, bentar lagi waktu sarapan, jangan telat lagi, nanti tuan Kin menunggu," ujar maid itu sedikit was was, pasalnya sudah sepuluh menit lebih dia mencoba membangunkan tuan mudanya itu, namun tuan mudanya tak kunjung bangun juga, ia takut jika tuan mudanya tak kunjung bangun hingga terlambat sarapan lagi,

"Aden maaf" kata maid itu bergumam pelan sebelum menarik selimut yang membungkus tubuh Haikal, hingga saat ditarik tubuh Haikal ikut terguling,

"adooh, jangan kenceng kenceng ngayunnya, hampir aja gue jatoh" gumam Haikal setengah sadar,

"aden ayo bangun, jangan tidur lagi, bibi siapin air hangat dulu biar Aden ngga kedinginan," ujar maid itu berlalu pergi ke kamar mandi dan menyiapkan air hangat untuk Haikal mandi

"hm? kok gue di kasur? bukanya tadi gue lagi di taman main ayunan ya?" bingung Haikal namun tetap bangun dan meraih ponsel barunya, ponsel berlogo Apple gigit itu membuat Haikal senang tak karuan saat menemukan ponsel itu di laci nakas, ponsel impiannya, namun dulu boro boro beli ponsel berlogo Apple gigit itu, bahkan untuk membeli ponsel berlogo gigitan Apple saja dia harus menabung sebagian besar uang sakunya, itupun butuh tujuh bulan lebih untuk membelinya,

tapi ngapain gue buka hp? didalam hpnya aja kosong melompong, lagian si Haikal punya hp buat apaan anjir? bisa bisanya hpnya kosong, pikir Haikal saat teringat bahwa didalam ponsel milik Haikal tak ada sesuatu yang menarik, hampir semua aplikasi adalah bawaan ponsel, hingga dapat dihitung dengan jari berapa aplikasi yang didownload, itupun aplikasi seperti WhatsApp, yang kontaknya hanya lima belas, itupun rata rata kontak guru SMP Haikal yang dulu, classroom yang mungkin lupa Haikal hapus, dan instagram yang akunnya private, bahkan tak ada satupun game yang diinstal, ini namanya udah bukan cupu lagi, tapi bocah cupu nolep, monoton banget idupnya

gue aja ga bisa lepas dari hp, masa si Haikal hp nya malah kosong? trus si Haikal ngapain aja anjir selama ini? monoton banget hidupnya, pikir Angga saat pertama kali melihat ponsel Haikal yang amat sangat kosong dan sepi, jika ponsel sepi tapi hobi keluar mah masih bisa diterima, mungkin lebih suka Heng out dari pada main hp dirumah seharian, tapi masalahnya si Haikal ini juga ngga suka keluar rumah, jadinya seharian dirumah, keluar ya pasti sekolah, selesai ya langsung pulang, nolep tingkat akhir ini mah

"download tiktok kali ya" gumam Haikal seraya mengotak Atik ponsel itu dan mendownload beberapa aplikasi dan game online, kan sayang WiFi yang dipasang ga digunain sama sekali, mending dia manfaatin buat tiktok an sambil ngemil atau ngga nge game, kan lebih bermanfaat pasang WiFi, di ponsel itu Terlihat banyak nama WiFi yang terpasang dimansion ini, salah satunya WiFi pribadi yang dipasang dikamar ini dengan nama 'kamar inti no lima',  beuh surga dunia, udah kamarnya luas, WiFi pribadi yang ngga nge lag, ada kulkas mini dan rak cemilan yang baru dia minta semalam, namun keduanya sudah ada disana saat dia bangun, emang sat set ya kalau sultan mah, kalau kayak gini dijamin gue betah seharian dirumah, apalagi disudut kamar dekat meja belajar terdapat rak kayu besar yang berisi berbagai jenis buku, kebanyakan adalah buku novel, tubuh Haikal yang asli memang sangat hobi membaca novel, jadi sebelum Haikal yang asli pindah ke mansion ini mungkin asisten kakek angkatnya yang mengurus segala kebutuhan Haikal memberi tau Daddy Kin agar membuatkan rak berisi buku buku novel

"air mandinya sudah bibi siapin den, sekarang Aden harus mandi, bentar lagi waktu sarapan den" ujar maid yang sudah selesai menyiapkan air mandi Haikal,

"iya bi, sekarang bibi keluar, Haikal mau mandi" ujar Haikal bermaksud mengusir maid yang tak kunjung beranjak, ngga keluarga barunya, ngga para maid nya, hobinya sama sama merintah, emang kata katanya kaya ngomong biasa tapi kedengerannya kaya mutlak alias merintah, huh

• • •

"pagi," sapa Haikal dengan semangat pada keluarganya yang sudah berada dimeja makan, semangat untuk segera pergi kesekolah, lebih tepatnya semangat untuk segera jajan di kantin sekolah, dia sudah cukup rindu makan makanan kantin, setelah pulang nanti dia berencana untuk pergi ke mall dan main di Timezone, dulu dia hanya pernah main satu kali di Timezone saat masih kecil, orang tuanya berbaik hati mengajaknya kesana karena hari itu adalah hari ulang tahunnya ke sepuluh tahun.

by guys
see you in the next part

So Adopted Child?Where stories live. Discover now