Part:13

23.8K 2.8K 98
                                    

Vote and comment juseyo...
.....

Alfanza sampai di depan gerbang kediaman Smith, dia menatap bangunan besar itu sambil menghela nafasnya beberapa kali, kemudian dia tersenyum tipis.

"I am back" gumamnya dan gerbang itu dibuka oleh satpam yang bernama pak Setio.

"Selamat malam pak" ujar Alfanza tersenyum ramah, satpam itu ikut tersenyum menatap Alfanza.

"Aden pasti den Alfanza ya?" Tanya satpam itu memastikan dan diangguki oleh Alfanza.

"Silahkan masuk den, tuan dan tuan muda sudah menunggu di dalam" ujar pak Setio dan diangguki oleh Alfanza.

"Terima kasih pak, selamat kerja" ujar Alfanza.

Alfanza masuk ke dalam dan berjalan menyusuri jalanan yang sedikit panjang menuju pintu utama mansion, dia menatap halaman depan itu mengingat kenangannya bersama orang-orang yang menyayanginya di sana.

"Lio pelan-pelan nanti jatuh" ujar sang Opa mengejar Lio kecil yang sedang mengendarai sepedanya.

"Nnggar nggu nnpa haha(kejar aku opa haha)" tawa Rasya kecil merasa senamg menapatkan sepeda baru dari Opanya.

Alfanza tersenyum tipis dan menatap ayunan yang ada di halaman mansion itu.

Hiks hiks

Rasya kecil menangis dipelukan Opanya karena merasa sedih ditinggal oleh keluarganya yang sedang liburan bersama.

"Hiks ngku nngau nngut hiks(hiks aku mau ikut hiks"

"Nneka hiks nnnlin nngu hiks nnpa hiks(mereka hiks ninggalin aku aku hiks"

"Stsss tenang ya, Lio main sama opa aja ya, opa beliin Ice cream gimana?" Ujar Opa membujuk Rasya..

"Nnim(Ice Cream?)" Tanya Rasya dan diangguki oleh Opa.

"Iya Ice Cream, opa akan belikan Lio banyak Ice Cream, mau nggak?" Ujar Opa dan diangguki oleh Rasya.

"Nnu-nghu(mau-mau)"

"Oke opa akan kasih Ice Cream, tapi Lio harus berhenti nangis dulu" ujar sang Opa, Rasya mengangguk dan menghapus air matanya yang mengalir.

"Nngkim" ujarnya bersemangat.

"Lets go, kita habiskan Ice Creamnya berdua, mereka nggak usah dikasih" ujar sang Opa menggendong Rasya, melewati Alfanza.

"Opa hiks, Lio kangen opa hiks" lirih Alfanza menghapus air matanya cepat ketika dinperhatikan oleh bodyguard yang berjaga.

Setelah dirinya merasa tenang, Alfanza melanjutkan langkahnya sampai di depan pintu. Dia mengetuk pintu itu dan segera masuk ke dalam mansion setelah pintu di buka oleh seorang maid dan menuntunnya ke ruang keluarga.

.

.

.

.

"Selamat malam" sapa Alfanza membuat Arsya, Rendi dan Arsyi kaget menatapnya, sedangkan Cakra tersenyum senang.

"Lo ngapain di sini?" Ujar Arsya tampak kaget dan marah melihat kedatangan Alfanza yang secara tiba-tiba ke mansionnya.

"Tenanglah Arsya, daddy yang memanggilnya ke sini" ujar Alex sedikit kaget melihat penampilan Alfanza yang tampak babak belur.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Alex dan dibalas gelengan oleh Alfanza.

"Saya tidak apa-apa pak, ada perlu apa memanggil saya ke sini?" Ujar Alfanza menatap Arsyi yang juga menatapnya.

"Lo luka gini, apanya yang baik-baik aja, duduk dulu" ucap Cakra membawa Alfanza duduk di sampingnya.

I'm Fine (End)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ